Dokter: Waspadai Gaya Hidup Tak Sehat, Serangan Jantung Kini Mengincar Anak Muda

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:05:33 WIB
Dokter: Waspadai Gaya Hidup Tak Sehat, Serangan Jantung Kini Mengincar Anak Muda

JAKARTA - Di tengah dinamika kehidupan modern, kasus serangan jantung yang menimpa usia muda kini menjadi perhatian serius kalangan medis. Dulu identik dengan usia lanjut, kini penyakit kardiovaskular tersebut kerap muncul di usia 20–40 tahun. Dr. M. Tasrif Mansur, Sp.PD, K-KV, dari RS Wahidin Sudirohusodo mengungkapkan bahwa semakin banyak pasien muda yang datang ke rumah sakit dalam kondisi serangan jantung akut.

“Banyak pasien usia muda datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi serangan jantung akut. Tidak sedikit dari mereka tidak tahu bahwa dirinya memiliki faktor risiko,” kata Tasrif dalam Siaran Sehat di akun Instagram resmi Kementerian Kesehatan RI. Fenomena ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap gejala dan faktor risiko penyakit jantung, bahkan pada usia yang terbilang muda dan produktif.

Pola Hidup Tak Seimbang Jadi Akar Masalah

Kondisi metabolik yang sering kali dipicu oleh gaya hidup tidak sehat disebut sebagai penyebab utama serangan jantung pada kelompok usia muda. Menurut Tasrif, pola makan tinggi lemak, kurang tidur, stres yang tidak terkendali, kebiasaan merokok, dan minimnya aktivitas fisik menjadi kombinasi berbahaya.

“Gaya hidup seperti ini menyebabkan kondisi metabolik seperti kolesterol tinggi, hipertensi, dan gula darah tidak terkontrol. Itu semua mempercepat proses aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah,” ujarnya. Proses aterosklerosis ini pada akhirnya menjadi penyebab dominan dari serangan jantung koroner.

Tanpa adanya gejala yang mencolok, pembuluh darah dapat mengalami penumpukan plak secara perlahan. Ketika plak tersebut pecah atau menghambat aliran darah ke jantung, serangan jantung bisa terjadi secara tiba-tiba.

Terlihat Sehat, Tapi Berisiko

Salah satu hal yang membuat kondisi ini semakin sulit terdeteksi adalah kenyataan bahwa banyak pasien muda terlihat sehat dari luar. Mereka menjalani rutinitas harian seperti biasa, tanpa menyadari bahwa di dalam tubuhnya tengah berkembang kondisi metabolik yang berbahaya.

Tasrif menyebutkan bahwa beberapa pasien muda bahkan baru mengetahui dirinya mengidap kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi setelah mengalami serangan jantung. “Biasanya, mereka datang ke rumah sakit saat sudah terjadi serangan jantung. Sebelumnya, mereka tidak tahu kalau punya risiko,” jelasnya.

Faktor keturunan memang bisa menjadi salah satu penyebab, tetapi menurut Tasrif, faktor gaya hidup tetap menjadi pemicu utama yang masih bisa dikendalikan. Oleh sebab itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung sejak dini menjadi sangat krusial.

Langkah Awal: Deteksi Dini dan Pemeriksaan Rutin

Tasrif menekankan pentingnya edukasi kesehatan sejak usia muda, termasuk pemeriksaan berkala untuk mengetahui status kesehatan jantung. Ia menyarankan agar anak muda rutin memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, serta gula darah secara berkala, walaupun merasa sehat dan aktif secara fisik.

“Kita harus mulai dari edukasi. Banyak orang tidak tahu bahwa dia punya kolesterol tinggi. Begitu serangan terjadi, baru tahu,” tegasnya. Edukasi ini perlu dilakukan tidak hanya di lingkungan medis, tetapi juga di sekolah, kampus, dan komunitas anak muda.

Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga berfungsi untuk mendeteksi faktor risiko lebih awal, sehingga langkah pencegahan bisa diambil sebelum kondisi menjadi lebih serius.

Pentingnya Gaya Hidup Sehat Sejak Dini

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Tasrif menyarankan penerapan pola hidup sehat yang mencakup berbagai aspek. Pola makan seimbang rendah lemak jenuh dan tinggi serat, olahraga teratur minimal tiga kali seminggu, pengelolaan stres yang baik, serta berhenti merokok menjadi kombinasi langkah preventif yang sangat disarankan.

Ia juga mengingatkan bahwa meski teknologi kedokteran semakin canggih, pencegahan tetap menjadi pilihan terbaik. Kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten akan berdampak besar terhadap kesehatan jangka panjang, termasuk menjaga fungsi jantung tetap optimal.

Terkini