Dokter: Pentingnya Peran Ginjal dan Risiko Gangguan pada Anak

Kamis, 31 Juli 2025 | 10:34:13 WIB
Dokter: Pentingnya Peran Ginjal dan Risiko Gangguan pada Anak

JAKARTA - Ginjal merupakan organ vital yang memiliki peran penting dalam sistem ekskresi manusia. Letaknya berada di bagian belakang tubuh, tepat di bawah tulang rusuk kanan dan kiri. Fungsi ginjal meliputi penyaringan darah dari zat-zat berbahaya, pengaturan tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta merangsang produksi sel darah merah.

Pada anak-anak, gangguan fungsi ginjal bisa menjadi masalah serius yang kerap tidak disadari sejak awal. Hal ini disebabkan karena gejala yang muncul tidak selalu tampak jelas atau spesifik. Padahal, gangguan pada ginjal anak dapat mengganggu pertumbuhan, menurunkan kualitas hidup, dan berisiko berkembang menjadi penyakit ginjal kronis.

Menurut para ahli kesehatan, penyakit ginjal pada anak bisa bersifat akut atau kronis. Penyebabnya pun beragam, mulai dari kelainan bawaan, infeksi saluran kemih berulang, hingga peradangan ginjal. Orang tua diharapkan memahami gejala-gejala umum gangguan ginjal agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat.

Pemicu Gangguan Ginjal pada Anak Berdasarkan Medis

Dokter spesialis anak konsultan nefrologi, dr Reza Fahlevi, SpA(K), mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus penyakit ginjal pada anak disebabkan oleh kelainan bawaan atau penyakit genetik. Beberapa anak terlahir dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna sehingga berisiko mengalami gangguan sejak usia dini.

Selain faktor genetik, peradangan ginjal juga menjadi penyebab utama lainnya. Kondisi ini bisa dipicu oleh infeksi bakteri maupun virus, serta respons sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang. Ketika peradangan tidak ditangani dengan baik, fungsi ginjal dapat terganggu secara perlahan.

dr Reza juga menyoroti pengaruh pola makan terhadap kesehatan ginjal anak. Konsumsi makanan yang mengandung terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Meskipun efeknya mungkin tidak langsung terlihat di masa kanak-kanak, tekanan darah tinggi dapat merusak fungsi ginjal seiring bertambahnya usia.

Hal inilah yang menjadi perhatian dokter anak dalam edukasi kepada orang tua, agar lebih berhati-hati dalam memilih asupan anak dan rutin memeriksakan kesehatan jika muncul gejala yang mencurigakan.

Tanda-Tanda Awal Gangguan Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Gejala penyakit ginjal pada anak sering kali tidak disadari sejak dini. Salah satu petunjuk paling awal adalah perubahan pada urine. Misalnya, warna urine menjadi lebih pekat, berbusa, atau jumlahnya lebih sedikit dari biasanya. Hal ini bisa menunjukkan bahwa ginjal anak mulai mengalami gangguan dalam menyaring limbah dari darah.

Selain perubahan urine, pembengkakan di beberapa bagian tubuh juga bisa menjadi tanda peringatan. dr Reza menyebutkan bahwa area mata, kaki, dan perut merupakan lokasi umum terjadinya pembengkakan akibat penumpukan cairan. Anak juga bisa mengalami peningkatan tekanan darah, yang meskipun lebih umum pada orang dewasa, bisa saja terjadi pada usia dini jika ginjal tidak berfungsi normal.

Jika tidak segera ditangani, gejala dapat berkembang menjadi lebih parah. Anak mungkin tampak lemah, mudah lelah, tampak pucat, serta mengalami penurunan frekuensi buang air kecil. Semua tanda tersebut mengindikasikan bahwa penyakit telah memasuki tahap lanjutan dan membutuhkan penanganan medis intensif.

Pentingnya Deteksi Dini dan Peran Orang Tua

Deteksi dini penyakit ginjal merupakan kunci utama dalam mencegah komplikasi yang lebih serius. Menurut dr Reza, semakin cepat gangguan ginjal teridentifikasi, maka peluang untuk mengendalikan dan mengobatinya pun semakin besar. Sebaliknya, jika dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan, kondisi ginjal bisa mengalami kerusakan permanen.

Peran orang tua menjadi sangat penting dalam mengamati kondisi kesehatan anak secara menyeluruh. Tidak hanya memperhatikan pola makan, orang tua juga harus peka terhadap perubahan kecil yang mungkin terjadi, baik secara fisik maupun perilaku anak. Bila anak tampak lesu tanpa sebab yang jelas atau mengalami pembengkakan ringan, sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter.

Pemeriksaan rutin, terutama jika anak memiliki riwayat keluarga dengan masalah ginjal, dapat membantu mengenali gangguan sejak dini. Dokter akan melakukan evaluasi dengan tes urine, pemeriksaan tekanan darah, hingga pemeriksaan fungsi ginjal lebih lanjut bila diperlukan.

Langkah Pencegahan dan Edukasi untuk Menjaga Ginjal Anak

Mencegah penyakit ginjal pada anak sebenarnya dapat dimulai dari kebiasaan sehari-hari. Salah satu cara paling efektif adalah menjaga asupan cairan yang cukup setiap hari, terutama air putih. Cairan membantu ginjal dalam menyaring zat sisa dan mencegah pembentukan kristal yang bisa berubah menjadi batu ginjal.

Selain itu, membatasi konsumsi makanan tinggi garam dan olahan juga menjadi langkah penting. Banyak makanan kemasan yang tinggi natrium tanpa disadari, termasuk makanan ringan yang sering dikonsumsi anak. Orang tua diharapkan membaca label nutrisi dan lebih memilih makanan segar yang bernutrisi.

Pendidikan kesehatan sejak dini mengenai pentingnya ginjal dan peranannya dalam tubuh juga perlu diberikan, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Anak-anak yang dibiasakan untuk menjaga kesehatannya sejak dini akan lebih peduli terhadap kondisi tubuh mereka ketika tumbuh dewasa.

Tidak hanya untuk anak yang sudah menunjukkan gejala, pencegahan juga berlaku untuk anak yang tampak sehat. Hal ini karena penyakit ginjal sering kali berkembang secara perlahan tanpa gejala berarti hingga mencapai tahap yang sulit dikendalikan.

Terkini