Waspadai Dampak Riasan Mata terhadap Kesehatan Mata, Ini Penjelasan Dokter

Jumat, 01 Agustus 2025 | 09:21:21 WIB
Waspadai Dampak Riasan Mata terhadap Kesehatan Mata, Ini Penjelasan Dokter

JAKARTA - Riasan mata memang menjadi bagian penting dari tren kecantikan modern. Namun, di balik tampilannya yang memesona, ternyata riasan mata menyimpan risiko kesehatan yang tidak banyak disadari, terutama jika digunakan secara berlebihan atau tanpa kebersihan yang memadai. Menurut ahli kesehatan mata, penggunaan produk make up mata secara sembarangan dapat memicu berbagai gangguan pada mata yang bersifat serius.

Berikut ini ulasan lengkap mengenai bahaya tersembunyi dari riasan mata, berdasarkan penjelasan dokter spesialis mata, serta tips penting dalam menjaga kesehatan area mata saat merias wajah.

1. Riasan Mata Dapat Menyebabkan Infeksi dan Alergi

Meskipun memberikan kesan dramatis dan tajam pada tampilan wajah, eyeliner, maskara, dan eyeshadow mengandung berbagai bahan kimia dan partikel mikro yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan mata. Dr. Venkatesan C., konsultan senior oftalmologi dari SRM Global Hospital Chennai, menjelaskan bahwa pengaplikasian riasan terlalu dekat dengan garis bulu mata dapat memperkenalkan bakteri atau partikel asing ke dalam lapisan air mata.

Masuknya partikel tersebut ke lapisan pelindung mata dapat melemahkan sistem pertahanan alami, sehingga memicu reaksi iritasi atau infeksi. Salah satu bentuk reaksi umum adalah kemunculan benjolan merah yang nyeri di sekitar kelopak mata akibat sumbatan pada kelenjar minyak.

Tak hanya itu, alergi juga dapat timbul akibat bahan tertentu pada pensil mata atau glitter eyeliner. Efeknya bisa berupa gatal, kemerahan, hingga pembengkakan di area mata. Oleh karena itu, penting memilih produk dengan kandungan yang aman dan tidak menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif.

2. Produk Kedaluwarsa dan Terkontaminasi Menjadi Sumber Masalah Baru

Penggunaan produk riasan yang sudah lama disimpan atau tidak tertutup rapat bisa memicu pertumbuhan bakteri dan virus. Saat produk tersebut kembali digunakan, mikroorganisme ini dapat berpindah ke area mata dan menimbulkan gangguan kesehatan seperti infeksi konjungtiva atau bahkan peradangan kelopak mata.

Dr. Venkatesan mengingatkan bahwa kosmetik mata seperti maskara dan eyeliner sebaiknya tidak digunakan lebih dari tiga bulan. Selain itu, berbagi alat rias dengan orang lain—termasuk saudara atau teman dekat sangat tidak disarankan karena berisiko tinggi dalam menularkan infeksi mata.

Salah satu kebiasaan buruk lainnya adalah tidak membersihkan kuas atau aplikator make up secara berkala. Aplikator yang jarang dicuci bisa menjadi tempat berkembangnya kuman yang kemudian berpindah langsung ke kulit sekitar mata saat digunakan.

3. Dampak Penggunaan Riasan Mata terhadap Produksi Air Mata

Salah satu efek serius dari penggunaan make up mata adalah gangguan pada kelenjar meibom yang berada di tepi kelopak mata. Jika partikel make up menyumbat saluran kelenjar ini, maka produksi lapisan minyak pelindung air mata bisa terhambat. Akibatnya, air mata akan cepat menguap, dan mata terasa kering, perih, atau seperti berpasir.

Kondisi ini dikenal dengan istilah mata kering atau dry eyes syndrome. Gejalanya bisa semakin parah jika pengguna sering berada di ruangan ber-AC, menatap layar gadget terlalu lama, atau memakai lensa kontak. Riasan yang tahan air dan sulit dibersihkan juga bisa memperburuk kondisi ini, karena proses membersihkannya sering dilakukan dengan menggosok keras area kelopak mata.

4. Risiko dari Tren Kecantikan Mata yang Ekstrem

Beberapa tren kecantikan mata yang sedang viral di media sosial seperti penggunaan bulu mata palsu, maskara tahan air, serta teknik pelentikan bulu mata dengan alat panas memiliki risiko jangka panjang terhadap kesehatan mata.

Lem bulu mata yang digunakan untuk menempelkan bulu palsu sering kali mengandung bahan iritatif yang bisa menimbulkan reaksi alergi. Dalam jangka panjang, bahan ini bahkan dapat merusak folikel bulu mata alami, menyebabkan kerontokan hingga permanen. Penggunaan maskara berlapis juga bisa memicu akumulasi sisa bahan kimia di batang bulu mata yang tidak mudah dibersihkan hanya dengan air biasa.

Dr. Venkatesan menegaskan bahwa riasan yang memberikan efek dramatis bukan berarti aman digunakan setiap hari. Apalagi jika dilakukan tanpa memperhatikan prosedur kebersihan dan durasi pemakaian yang tepat.

5. Tips Aman Merias Mata agar Tetap Sehat

Untuk menghindari masalah kesehatan pada mata akibat make up, ada beberapa langkah pencegahan yang perlu diterapkan dalam rutinitas kecantikan. Pertama, hindari mengaplikasikan riasan terlalu dekat ke garis air mata atau sudut bagian dalam mata. Area tersebut sangat sensitif dan rentan mengalami iritasi.

Gunakan pembersih riasan mata berbahan dasar minyak dan air untuk membersihkan make up secara menyeluruh tanpa menggosok berlebihan. Pilih produk yang mengandung bahan pelembap ringan agar area mata tetap lembap setelah dibersihkan. Jangan lupa, selalu bersihkan aplikator riasan seminggu sekali menggunakan sabun khusus atau cairan antiseptik ringan.

Perlu diperhatikan pula bahwa label “natural” atau “organik” pada produk make up bukan jaminan bahwa produk tersebut aman untuk mata. Tetap lakukan uji sensitivitas pada kulit sebelum pemakaian rutin, terutama jika memiliki riwayat alergi.

Dan yang terpenting, jangan pernah berbagi make up dengan orang lain, meskipun hanya untuk sekali pakai. Langkah sederhana ini bisa melindungi mata dari berbagai jenis infeksi yang ditularkan melalui kontak langsung dengan alat rias.

Terkini