JAKARTA - Vitamin B12 adalah nutrisi penting yang berperan dalam banyak fungsi tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah, menjaga fungsi saraf, serta pembaruan DNA.
Sayangnya, tubuh tidak bisa memproduksi vitamin ini sendiri sehingga harus didapatkan dari makanan seperti daging, ikan, telur, susu, atau suplemen.
Kekurangan vitamin B12 sering tidak disadari, padahal gejalanya bisa muncul secara perlahan dan menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani.
Mengenali tanda-tanda kekurangan vitamin ini penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah gangguan yang lebih parah.
Gejala Awal yang Sering Terjadi
Salah satu gejala paling umum adalah rasa lelah dan kelemahan yang berlebihan.
Orang dengan defisiensi vitamin B12 sering merasa kelelahan meski sudah beristirahat cukup.
Ini terjadi karena tubuh kesulitan memproduksi sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen secara optimal.
Gejala lain yang kerap dialami adalah mati rasa atau kesemutan terutama pada tangan dan kaki.
Vitamin B12 berperan menjaga selubung pelindung saraf, sehingga kekurangannya menyebabkan saraf terganggu.
Jika dibiarkan, gangguan saraf ini bisa menyebabkan masalah keseimbangan dan koordinasi.
Dampak pada Suasana Hati dan Kulit
Selain fisik, kekurangan vitamin B12 juga bisa memengaruhi kondisi mental dan suasana hati.
Vitamin ini mengatur produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin yang mengendalikan mood.
Jika kadarnya rendah, seseorang bisa mengalami perubahan suasana hati seperti mudah tersinggung, cemas, atau bahkan depresi.
Tanda lain yang muncul pada tubuh adalah perubahan warna kulit.
Penderita kekurangan B12 sering terlihat pucat atau kulitnya tampak kuning.
Hal ini disebabkan oleh gangguan produksi sel darah merah dan akumulasi bilirubin dalam tubuh.
Perhatikan Kondisi Lidah
Kondisi lidah juga bisa menjadi indikator status vitamin B12.
Lidah yang merah, kasar, dan meradang, yang dikenal sebagai glositis, dapat menandakan kekurangan nutrisi ini.
Beberapa orang juga mengalami sariawan yang menyakitkan sehingga membuat berbicara dan menelan menjadi sulit.
Semua gejala ini bisa dideteksi lewat tes darah sederhana.
Namun, diagnosis dan pengobatan harus dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Dengan pengobatan dan asupan vitamin B12 yang tepat, kondisi ini bisa dikontrol dan dicegah berkembang lebih buruk.
Kekurangan vitamin B12 yang tidak diatasi dapat menyebabkan kelelahan kronis, gangguan saraf, penurunan fungsi memori, dan masalah suasana hati yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan tanda-tanda tersebut dan segera konsultasi ke dokter jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Dengan pola makan seimbang dan suplemen bila perlu, kadar vitamin B12 dalam tubuh dapat dijaga agar kesehatan tetap optimal.