Bank Jakarta dan Indogrosir Dukung Kemandirian Difabel Lewat TMI

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:33:29 WIB
Bank Jakarta dan Indogrosir Dukung Kemandirian Difabel Lewat TMI

JAKARTA - Upaya memberdayakan penyandang disabilitas agar mandiri secara ekonomi terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu langkah nyata datang dari Bank Jakarta yang berkolaborasi dengan Indogrosir melalui pembukaan Toko Mandiri Indogrosir (TMI) Difabel di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur. Program ini menjadi simbol penting bagaimana sektor perbankan dan ritel bersatu untuk menghadirkan kesempatan berusaha bagi kelompok difabel, khususnya penyandang tuna grahita.

Langkah ini bukan sekadar membuka peluang usaha, tetapi juga memberikan ruang pembelajaran dan pelatihan dalam mengelola ritel modern secara mandiri. Harapannya, penyandang disabilitas tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga pelaku ekonomi yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.

"Ini akan menjadi simbol kemandirian dan wadah pemberdayaan bagi penyandang disabilitas, khususnya tuna grahita, untuk belajar mengelola usaha ritel modern," kata Direktur Bisnis & Syariah Bank Jakarta Dipo Nugroho di Jakarta, Rabu.

Komitmen Mendorong UMKM Inklusif

Bagi Bank Jakarta, program ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperluas akses layanan keuangan dan menciptakan ekosistem UMKM yang inklusif dan berkeadilan. Inisiatif tersebut sekaligus menjadi bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro yang melibatkan kelompok masyarakat dengan kebutuhan khusus.

“Dukungan kami terhadap mereka adalah bagian dari strategi keberlanjutan Bank Jakarta dalam memperluas akses layanan keuangan, sekaligus membangun ekosistem UMKM yang berkeadilan,” jelas Dipo.

TMI sendiri merupakan program pendampingan yang dijalankan Indogrosir bagi calon wirausaha. Model ini memberikan dukungan berupa penyediaan format toko atau warung modern, serta pelatihan pengelolaan usaha. Dengan kolaborasi ini, calon pelaku usaha difabel mendapatkan akses tidak hanya pada modal finansial, tetapi juga keahlian dan jejaring bisnis.

Sinergi Tiga Pihak dalam Satu Program

Dalam implementasinya, TMI Difabel menggabungkan kekuatan tiga elemen: Indogrosir sebagai penyedia model usaha ritel, komunitas difabel sebagai pengelola usaha, serta Bank Jakarta sebagai penyedia layanan keuangan. Pendekatan kolaboratif ini diyakini dapat memperkuat fondasi bisnis bagi penyandang disabilitas agar mampu bersaing dan bertahan dalam jangka panjang.

"Model ini kini diadopsi secara inklusif untuk penyandang disabilitas melalui TMI Difabel, dengan skema Indogrosir sebagai penyedia model usaha ritel, komunitas difabel sebagai pengelola usaha, serta Bank Jakarta sebagai penyedia solusi layanan keuangan," terang Dipo.

Ia menambahkan, skema ini akan membantu pelaku usaha difabel lebih mandiri dalam mengelola bisnisnya, sekaligus memperkuat kepercayaan diri mereka sebagai bagian dari roda ekonomi yang produktif.

Peran Bank Jakarta di Balik Program Inklusif

Arie Rinaldi, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, menyebut bahwa TMI Difabel mencerminkan peran aktif Bank Jakarta sebagai bank pembangunan daerah yang tak hanya fokus pada fungsi finansial. Lebih dari itu, Bank Jakarta berupaya untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial melalui pemberdayaan kelompok masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas.

“Termasuk kelompok difabel, agar dapat tumbuh bersama dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang maju, modern, dan berkeadilan,” ujarnya.

Arie menambahkan, program ini juga menjadi sarana untuk membangun inklusivitas sosial-ekonomi di tingkat lokal, di mana setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

Sosok Inspiratif di Balik Lahirnya TMI Difabel

Di balik inisiatif ini, terdapat sosok yang tak kalah penting, yaitu Sukarmi, seorang pegawai negeri sipil di Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selama lebih dari 25 tahun tinggal di kawasan Bambu Apus, Sukarmi aktif berinteraksi dengan masyarakat sekitar, termasuk komunitas penyandang disabilitas.

Perhatiannya terhadap isu kemandirian difabel mendorongnya menghadirkan TMI Difabel sebagai ruang pemberdayaan yang nyata. Ia ingin menunjukkan bahwa difabel mampu menjadi pelaku usaha yang produktif, bukan sekadar penerima bantuan sosial.

“Saya ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya menunggu bantuan, namun bisa berkarya, mengelola usaha dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Sukarmi.

Lebih dari Sekadar Toko Ritel

TMI Difabel bukan hanya tempat usaha, melainkan juga sarana pembelajaran dan pelatihan bagi penyandang disabilitas. Mereka dilatih untuk mengelola stok barang, melayani pelanggan, hingga melakukan pencatatan keuangan. Dengan bimbingan dari Indogrosir dan dukungan finansial dari Bank Jakarta, para peserta program diharapkan mampu membangun bisnis yang berkelanjutan.

Selain itu, kehadiran toko ini juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya kesetaraan kesempatan ekonomi. Program ini membuktikan bahwa inklusi sosial tidak hanya bisa diwujudkan melalui bantuan finansial, tetapi juga melalui pemberian akses terhadap pengetahuan, jaringan, dan pengalaman berwirausaha.

Bank Jakarta dan Identitas Baru

Perlu diketahui, Bank Jakarta merupakan nama dagang baru dari Bank DKI yang resmi digunakan sejak 22 Juni 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-498 Jakarta. Meski berganti nama dagang, nama legal perusahaan tetap menggunakan PT Bank DKI.

Transformasi nama ini menandakan semangat baru perusahaan dalam memberikan layanan yang lebih dekat dengan masyarakat sekaligus memperkuat peran sebagai mitra pembangunan kota yang inklusif dan berkeadilan.

Inklusi yang Memberdayakan

Langkah Bank Jakarta dan Indogrosir melalui TMI Difabel menandai babak baru dalam pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas di Indonesia. Lebih dari sekadar program CSR, inisiatif ini menjadi platform nyata bagi difabel untuk membuktikan kapasitasnya sebagai pelaku usaha.

Dengan dukungan pelatihan, akses finansial, dan model bisnis yang terbukti berhasil, penyandang disabilitas kini memiliki kesempatan lebih besar untuk berkontribusi terhadap perekonomian lokal. Ke depan, program seperti ini diharapkan bisa direplikasi di berbagai wilayah lain sebagai wujud nyata ekonomi inklusif yang berkeadilan.

Terkini

Samudera Indonesia Suntik Rp500 Miliar ke Galangan Madura

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:39 WIB

Cabai dan Ayam Dorong Inflasi Volatile Food September

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:34 WIB

Harga Buyback Emas Antam Turun Hari Ini Oktober

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:35:32 WIB