JAKARTA - Perkembangan ekonomi digital menjadi peluang besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Namun, di balik potensi tersebut, masih ada tantangan yang harus segera diatasi. Salah satunya terkait proses pencairan dana dalam transaksi digital yang dinilai masih lambat.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menekankan bahwa pencairan dana seharusnya dapat dilakukan lebih cepat, bahkan idealnya hanya membutuhkan waktu beberapa jam. Hal ini sangat penting bagi UMKM, terutama usaha mikro yang sangat bergantung pada perputaran modal harian.
Pencairan Dana Harus Dalam Hitungan Jam
Menurut Maman, kecepatan pencairan dana akan membantu kelancaran arus kas pelaku usaha kecil. Banyak UMKM yang membutuhkan dana segar dalam waktu singkat agar operasional bisnis tetap berjalan.
“Saya berharap ke depan proses pencairan bisa lebih singkat lagi, bahkan hanya dalam 2–3 jam,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta.
Selama ini, proses pencairan dana digital kerap memakan waktu hingga 1–2 hari. Kondisi ini, lanjut Maman, membuat sebagian pelaku UMKM enggan beralih ke sistem pembayaran non-tunai. Bagi usaha yang membutuhkan modal cepat, jeda waktu sehari saja bisa menghambat kelancaran bisnis.
Hambatan bagi Pelaku UMKM
Bagi sebagian besar UMKM, terutama sektor mikro, arus kas harian adalah kunci. Pendapatan yang diterima dalam satu hari sering kali langsung diputar untuk kebutuhan bahan baku, upah pekerja, maupun ongkos distribusi. Jika pencairan dana tertahan, maka kelancaran usaha pun terancam terganggu.
Oleh karena itu, Maman menilai percepatan pencairan dana dalam ekosistem digital bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. “Jika dana bisa dicairkan hanya dalam hitungan jam, maka pelaku usaha bisa lebih tenang dalam menjalankan bisnisnya,” tegasnya.
Inovasi Layanan Keuangan Digital
Maman mengapresiasi kehadiran layanan keuangan digital yang mulai menawarkan pencairan dana pada hari yang sama (same day payment). Salah satunya adalah layanan Batpay, yang menurutnya bisa menjadi solusi bagi persoalan klasik pencairan lambat.
Langkah ini dinilai sebagai inovasi konkret dalam mendukung inklusi keuangan nasional. Dengan semakin cepatnya perputaran dana, UMKM bisa lebih produktif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usaha.
“Layanan seperti ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi bisa memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha kecil,” kata Maman.
Ekosistem Digital yang Terintegrasi
Selain soal kecepatan pencairan dana, Menteri UMKM juga menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang komprehensif. Menurutnya, seluruh elemen—mulai dari marketplace, media sosial, hingga aplikasi keuangan—harus saling terhubung dan mudah diakses.
“Ekosistem digital yang responsif sangat dibutuhkan agar UMKM bisa lebih cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar,” ungkapnya.
Dengan integrasi yang kuat, UMKM dapat memanfaatkan berbagai kanal digital untuk memperluas jangkauan pasar, memperkuat branding, dan meningkatkan daya saing.
Teknologi untuk Dukung UMKM
Maman juga menyoroti peran teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan big data dalam membantu UMKM. Menurutnya, kedua teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk menganalisis tren konsumen, menentukan strategi pemasaran, serta mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Pemanfaatan teknologi akan membantu UMKM lebih adaptif dan mampu bersaing di era digital,” ujarnya.
Dengan dukungan teknologi, pelaku UMKM tidak hanya akan terbantu dalam aspek keuangan, tetapi juga dalam strategi bisnis secara menyeluruh.
Komitmen Pemerintah
Menteri Maman menegaskan bahwa Kementerian UMKM berkomitmen untuk terus mendorong semakin banyak pelaku usaha masuk ke dalam ekosistem digital. Upaya ini sejalan dengan agenda besar pemerintah untuk memperkuat digitalisasi di berbagai sektor ekonomi.
“Kementerian UMKM akan terus mendorong agar semakin banyak pelaku usaha masuk ke ekosistem digital,” tegasnya.
Digitalisasi UMKM diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas akses pasar hingga ke tingkat global. Dengan demikian, UMKM bisa lebih berdaya saing, sekaligus menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Pernyataan Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan kembali urgensi percepatan pencairan dana digital bagi UMKM. Proses pencairan yang saat ini masih membutuhkan 1–2 hari, idealnya bisa dipangkas menjadi hanya 2–3 jam.
Dengan dukungan layanan keuangan modern seperti Batpay, serta pemanfaatan teknologi digital yang semakin maju, hambatan klasik seperti keterlambatan pencairan dana diharapkan bisa segera teratasi.
Langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi digital yang menyeluruh, sehingga UMKM tidak hanya bertahan tetapi juga mampu berkembang pesat di era ekonomi digital.