JAKARTA - Rasmus Hojlund kini menikmati babak baru dalam karier sepak bolanya bersama Napoli. Setelah menjalani masa sulit di Manchester United, penyerang asal Denmark tersebut seakan menemukan kembali gairah bermain di bawah asuhan Antonio Conte. Golnya ke gawang Genoa dalam kemenangan 2-1 pada akhir pekan lalu menjadi simbol kebangkitannya di tanah Italia.
Kembalinya Hojlund ke Serie A membawa cerita menarik. Ia pernah membela Atalanta sebelum akhirnya merantau ke Inggris. Kini, bersama Napoli dan pelatih yang dikenal sangat disiplin seperti Conte, Hojlund merasa berada di tempat yang tepat untuk memperbaiki dan mengembangkan kariernya. Ia mengakui bahwa meninggalkan Manchester United adalah keputusan sulit, namun langkah tersebut menjadi titik balik penting bagi perjalanan profesionalnya.
Pengaruh Besar Antonio Conte dalam Kebangkitan Hojlund
Dalam wawancara bersama Radio Kiss Kiss, Hojlund tidak ragu menyebut bahwa peran Antonio Conte sangat besar dalam menghidupkan kembali semangatnya di lapangan. Ia menggambarkan Conte sebagai pelatih top yang selalu menuntut kerja keras dan disiplin tinggi dari setiap pemainnya. “Conte adalah pelatih top,” ujarnya tegas.
Baginya, Napoli bukan hanya klub besar, tetapi juga lingkungan yang ideal untuk membangun kembali kepercayaan diri dan menemukan ritme permainan terbaik. Conte dikenal sebagai pelatih yang mampu mengeluarkan potensi maksimal para penyerangnya. Keberhasilan Conte dalam memoles Romelu Lukaku di Inter Milan menjadi bukti nyata kemampuannya, dan kini hal yang sama terlihat dalam permainan Hojlund di Napoli.
Conte menempatkan Hojlund sebagai ujung tombak dalam formasi 4-1-4-1, sistem yang menempatkannya sebagai penyerang tunggal dengan dukungan kuat dari lini kedua. Pola ini memberi ruang bagi sang striker untuk lebih leluasa mencari posisi ideal, sekaligus memanfaatkan kreativitas para gelandang serang dan winger. Hasilnya terlihat nyata Hojlund tampil lebih percaya diri dan agresif di depan gawang lawan.
Selain pendekatan taktik, Conte juga dikenal memiliki kemampuan motivasi yang luar biasa. Ia sering berbicara langsung dengan pemain, memberi masukan teknis sekaligus dorongan mental. Pendekatan ini yang membuat Hojlund merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Napoli.
Meninggalkan Bayang-Bayang Old Trafford
Sebelum pindah ke Napoli, Hojlund menghadapi masa-masa sulit di Manchester United. Di bawah asuhan Erik ten Hag, ia sempat menjadi pilihan utama dalam formasi 4-2-3-1. Namun, setelah pergantian pelatih ke Ruben Amorim, sistem permainan berubah dan Hojlund kehilangan tempatnya di lini depan.
Kedatangan Benjamin Sesko semakin mempersempit peluang bermainnya. Hojlund pun sadar bahwa untuk tetap berkembang, ia membutuhkan klub yang bisa memberinya kepercayaan penuh. Keputusan pindah ke Napoli pun menjadi pilihan realistis sekaligus langkah berani untuk menyelamatkan kariernya.
Kini, keputusan itu terbukti tepat. Dalam empat pertandingan di Serie A musim ini, Hojlund telah mencetak dua gol—angka yang sudah setengah dari total golnya musim lalu di Inggris. Di semua kompetisi, ia menorehkan empat gol dari enam laga, termasuk dua gol penting di Liga Champions melawan Sporting CP.
Statistik tersebut tidak hanya menunjukkan peningkatan performa, tetapi juga menandakan bahwa kepercayaan diri Hojlund telah kembali. Di bawah Conte, ia tampil lebih tajam, lebih efisien, dan lebih matang dalam membaca situasi permainan.
Fokus pada Performa, Bukan Formasi
Menariknya, Hojlund mengaku bahwa ia tidak terlalu mempermasalahkan formasi yang diterapkan pelatih. “Bagi saya, semuanya sama. Saya hanya bermain sepak bola dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin,” ucapnya dengan nada tenang namun penuh keyakinan.
Pernyataan tersebut menunjukkan kedewasaannya sebagai pemain profesional. Hojlund lebih memilih fokus pada peningkatan performa pribadi daripada memikirkan strategi teknis. Ia percaya, selama mampu menjalankan peran dengan maksimal, hasil positif akan mengikuti dengan sendirinya.
Performa impresifnya juga memperlihatkan bagaimana adaptasi cepatnya terhadap gaya permainan Serie A yang menuntut kedisiplinan taktis tinggi. Kombinasi fisik, kecepatan, dan naluri gol yang ia miliki membuatnya menjadi sosok penting dalam skema ofensif Conte.
Napoli Dapatkan Striker yang Tepat
Kehadiran Hojlund menjadi tambahan berharga bagi Napoli yang tengah berupaya bangkit di bawah pelatih baru. Conte melihatnya bukan sekadar sebagai penyerang muda potensial, melainkan sebagai pemain yang siap berkembang menjadi tulang punggung tim.
Dengan performa yang terus meningkat, dukungan dari pelatih yang tepat, serta motivasi pribadi untuk membuktikan diri, Hojlund kini berada di jalur yang benar untuk kembali bersinar. Ia bukan lagi pemain muda yang kehilangan arah di Premier League, melainkan striker yang menemukan kembali jati dirinya di Serie A.
Gol ke gawang Genoa hanyalah permulaan dari perjalanan panjangnya bersama Napoli. Dengan semangat dan konsistensi yang ia tunjukkan sejauh ini, bukan tidak mungkin Hojlund akan menjadi salah satu pemain kunci dalam kebangkitan Napoli musim ini—baik di kompetisi domestik maupun Eropa.