JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Malinau ke-26, Festival Budaya Irau ke-11 akan menampilkan kolaborasi spektakuler antara grup musik legendaris Slank dan 1.000 penari kolosal pada Selasa, 7 Oktober 2025. Kehadiran Slank menjadi sorotan utama, menggabungkan musik rock ikonik mereka dengan pertunjukan tari massal yang menggambarkan kekayaan budaya lokal.
Ketua Panitia Festival Budaya Irau, Ernes Silvanus, menjelaskan, pembukaan festival akan dibuka dengan aksi kolaborasi ini. “Pada pembukaan akan ada kolaborasi Grup Band Slank dengan seribu penari kolosal,” ungkapnya saat sesi gladi bersih, Senin malam di Malinau.
Gladi Bersih Persiapan Kolaborasi
Gladi bersih berlangsung intensif, melibatkan semua unsur yang akan tampil pada pembukaan. Mulai dari persiapan penyambutan tamu utama, tata panggung, hingga koordinasi penari dan pemain musik lokal. Ernes menegaskan seluruh kontingen telah hadir lengkap.
“Hari ini gladi bersih, baik nanti mulai proses penyambutan tamu utama kita, kemudian persiapan juga tarian. Gladi bersih ini sudah dihadiri semua,” kata Ernes.
Selain itu, Slank juga turut hadir langsung dalam gladi bersih untuk menyinkronkan penampilan mereka dengan musik dan gerakan para penari kolosal. Mereka bekerja sama dengan musisi lokal untuk memastikan pertunjukan berjalan sempurna.
Persiapan Panggung dan Stan Kontingen
Sekretaris Daerah Malinau itu menambahkan, panggung utama akan dirapikan setelah gladi bersih dan dijaga steril hingga pembukaan resmi. Sementara itu, stan dan gerai kontingen juga mulai diisi dan disempurnakan, memastikan pengunjung mendapat pengalaman festival yang lengkap dan menarik.
“Untuk stan/gerai, luar biasa tadi mereka mulai mengisi, menyempurnakan stan masing-masing dan semua kontingen sudah sampai di Malinau dengan selamat,” jelas Ernes.
Slank Tampil Dua Kali Selama Festival
Rencananya, Slank akan tampil dua kali selama Festival Budaya Irau ke-11: pertama pada pembukaan pagi dengan kolaborasi penari kolosal, dan kedua pada sesi malam hari untuk menghibur masyarakat Bumi Intimung.
“Iya (dua kali tampil). Slank nanti pertama kolaborasi dengan kita punya seribu penari kolosal dan mereka juga akan tampil nanti siangnya tiga lagu dan malam tampil lagi,” tambah Ernes.
Antusiasme Slank terhadap Festival
Menurut Ernes, para personel Slank sangat antusias menghadiri festival. Mereka tidak hanya menikmati pertunjukan dan kegiatan festival, tetapi juga memanfaatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan alam Malinau, termasuk menyusuri sungai Malinau.
“Mereka sangat senang sekali berada di Malinau bahkan sampai empat hari mulai hari kemarin dan hari ini hari kedua. Besok hari ketiga dan hari keempat. Mereka bisa hadir sampai empat hari itu luar biasa. Mereka sangat senang malah mereka pengen menyusuri sungai Malinau,” jelasnya.
Festival Budaya Irau: Merayakan Tradisi dan Seni
Festival Budaya Irau sendiri merupakan ajang tahunan yang menampilkan kesenian tradisional, tari, musik, dan budaya lokal Malinau. Kolaborasi dengan Slank diharapkan menambah daya tarik festival serta meningkatkan partisipasi masyarakat dan wisatawan.
Dengan menampilkan 1.000 penari kolosal, festival ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat kekuatan dan keragaman budaya daerah secara spektakuler, berpadu dengan energi musik rock Slank yang legendaris.
Kolaborasi Slank dengan 1.000 penari kolosal di Festival Budaya Irau ke-11 bukan hanya perayaan musik dan tari, tetapi juga simbol penghargaan terhadap budaya lokal Malinau. Kehadiran mereka selama empat hari, keterlibatan langsung dalam gladi bersih, serta penampilan ganda di pagi dan malam hari, menegaskan komitmen festival untuk menggabungkan tradisi dengan hiburan modern.
Festival Budaya Irau ke-11 diharapkan menjadi puncak perayaan HUT Kabupaten Malinau ke-26, menghadirkan pengalaman budaya yang tak terlupakan bagi masyarakat lokal maupun pengunjung dari luar daerah.