Aceh Siap Kembangkan Wisata Halal, Potensi Budaya dan Sejarah Jadi Daya Tarik Utama

Rabu, 19 Maret 2025 | 14:51:45 WIB
Aceh Siap Kembangkan Wisata Halal, Potensi Budaya dan Sejarah Jadi Daya Tarik Utama

JAKARTA - Pemerintah Aceh menegaskan bahwa kekayaan sejarah dan budaya yang dimiliki Tanah Rencong memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata halal. Dengan konsep yang matang dan strategi yang tepat, wisata halal di Aceh diyakini dapat berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

"Keunggulan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang kita miliki merupakan peluang besar yang harus kita optimalkan dalam pengembangan wisata halal," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir Syamaun, dalam acara Aceh Economic Forum (AEF) 2025 di Aula Teuku Umar, Bank Indonesia Perwakilan Aceh.

Aceh memang dikenal sebagai daerah dengan kekayaan wisata yang beragam, mulai dari wisata religi, sejarah, bahari, budaya, hingga wisata alam yang eksotis. Sejumlah destinasi andalan seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lampuuk, dan Sabang telah lama menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Destinasi-destinasi ini memiliki daya tarik kuat, tidak hanya bagi wisatawan dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Dengan pendekatan yang lebih sistematis berbasis ekonomi halal, kita bisa meningkatkan daya saing Aceh di kancah internasional," tambah Nasir Syamaun.

Menurutnya, untuk mewujudkan Aceh sebagai pusat wisata halal, diperlukan langkah-langkah strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu fokus utama adalah peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Pemerintah Aceh berkomitmen memperbaiki fasilitas transportasi, baik jalur darat, udara, maupun sarana pendukung lainnya, guna mempermudah akses wisatawan menuju destinasi unggulan.

"Pemerintah Aceh terus bekerja keras untuk meningkatkan infrastruktur, termasuk jalan, transportasi udara, dan berbagai fasilitas lainnya. Semua ini bertujuan untuk menunjang kemudahan akses ke destinasi wisata halal," jelasnya.

Selain itu, penguatan ekosistem wisata halal juga menjadi perhatian utama. Ini mencakup sertifikasi halal untuk hotel, restoran, dan fasilitas wisata lainnya, guna memastikan kenyamanan wisatawan Muslim. Tidak hanya itu, edukasi kepada pelaku usaha pariwisata mengenai konsep wisata halal juga terus dilakukan agar mereka memahami standar layanan yang diharapkan.

Dengan adanya pendekatan ini, Aceh diharapkan dapat bersaing dengan destinasi wisata halal lainnya di dunia, seperti Malaysia dan Turki. Potensi besar yang dimiliki, jika dikelola dengan baik, diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat setempat.

Pengembangan wisata halal di Aceh juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi berbasis syariah. Sebagai provinsi dengan penerapan syariat Islam, Aceh memiliki nilai tambah tersendiri dalam menarik wisatawan yang mengutamakan prinsip halal dalam perjalanan mereka.

Selain meningkatkan infrastruktur dan ekosistem halal, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan. Diperlukan promosi yang lebih masif, baik melalui platform digital maupun kerja sama dengan agen perjalanan internasional.

"Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, sangat penting. Kita harus memastikan bahwa wisata halal Aceh dikenal luas dan menjadi pilihan utama bagi wisatawan Muslim," tutur Nasir Syamaun.

Tidak hanya fokus pada infrastruktur dan promosi, pemerintah juga akan memperkuat aspek budaya dalam pengembangan wisata halal. Berbagai festival budaya, kuliner khas Aceh, hingga seni tradisional akan lebih banyak dihadirkan sebagai bagian dari pengalaman wisata yang otentik bagi pengunjung.

Sejumlah pengamat pariwisata menilai bahwa langkah Aceh dalam mengembangkan wisata halal sangat tepat, mengingat tren wisata halal secara global terus meningkat. Berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index (GMTI), sektor wisata halal mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan proyeksi terus meningkat di masa mendatang.

Dengan strategi yang matang dan komitmen dari berbagai pihak, Aceh optimistis dapat menjadi salah satu destinasi wisata halal unggulan di Indonesia bahkan di dunia. Langkah ini tidak hanya akan memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Terkini

Stabilitas Rupiah Jadi Kunci Inflow Asing ke Saham

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:16:35 WIB

Harga Pangan 1 Oktober: Beras, Ayam, Telur Kompak Naik

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:16:31 WIB

Konsolidasi BUMN Asuransi, Dari 15 Hanya Tersisa Tiga

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:16:26 WIB

Danantara Bangun Proyek Sampah Jadi Energi di 33 Kota

Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:16:22 WIB