JAKARTA – Popularitas mobil listrik di Indonesia terus meningkat, dan BYD menjadi salah satu pemain utama yang mencuri perhatian. Pada Maret 2025, PT BYD Motor Indonesia berhasil menembus jajaran enam besar merek mobil terlaris di tanah air untuk pertama kalinya, mengalahkan sejumlah pesaing lama seperti Hyundai.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Kompas.com menyebutkan bahwa BYD mencatatkan penjualan wholesale (pengiriman dari pabrik ke diler) sebanyak 3.205 unit selama bulan Maret 2025. Capaian ini menempatkan BYD di posisi ke-6, tepat di bawah Suzuki (4.442 unit) dan unggul atas Hyundai (2.424 unit), Wuling (1.850 unit), dan Chery (1.829 unit).
“Ini merupakan kali pertama BYD menembus posisi enam besar dalam jajaran merek mobil terlaris secara nasional,” tulis laporan Kompas.com, menggarisbawahi pencapaian historis pabrikan otomotif asal Shenzhen, Tiongkok itu.
Secara penjualan ritel atau langsung ke konsumen, BYD juga menunjukkan performa kuat dengan angka 2.870 unit, tetap menempati posisi ke-6 di bawah Suzuki (5.006 unit) dan di atas Hyundai (2.354 unit), Hino (2.083 unit), serta Isuzu (2.007 unit).
Tren Naik Tapi Masih Belum Stabil
Meskipun berhasil meraih posisi strategis pada Maret, performa penjualan BYD masih fluktuatif dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Pada Januari, BYD berhasil masuk posisi ke-10, namun sempat turun ke posisi ke-12 pada Februari dengan hanya mencatatkan penjualan 1.399 unit. Lonjakan besar baru terjadi di bulan Maret dengan kenaikan signifikan yang membawa merek ini naik ke posisi ke-6.
Sebaliknya, Hyundai yang sebelumnya konsisten di posisi atas harus puas turun ke posisi ke-7. Penjualan wholesale Hyundai mencapai 2.424 unit dan ritel sebesar 2.354 unit pada Maret 2025.
Dominasi Toyota Masih Tak Tergoyahkan
Di sisi lain, Toyota masih menjadi penguasa pasar otomotif Indonesia. Penjualan wholesales Toyota pada Maret 2025 mencapai 22.476 unit, memberikan kontribusi sebesar 31,7 persen dari total penjualan nasional yang tercatat sebanyak 70.892 unit. Diikuti Daihatsu (13.057 unit), Honda (6.303 unit), Mitsubishi Motors (5.769 unit), dan Suzuki (4.442 unit).
Untuk penjualan ritel, posisi Toyota bahkan lebih kokoh dengan total 24.514 unit, disusul oleh Daihatsu (13.111 unit), Honda (8.165 unit), Mitsubishi (6.372 unit), dan Suzuki (5.006 unit).
Harga Mobil Listrik BYD April 2025: Beberapa Model Naik
Seiring meningkatnya popularitas, BYD juga melakukan penyesuaian harga untuk beberapa model mobil listriknya mulai April 2025. Kenaikan harga ini merupakan penyesuaian kedua sejak peluncuran produk di Indonesia pada tahun 2024.
Model yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah BYD Seal Premium, yang kini dibanderol Rp639 juta, naik dari harga awal Rp629 juta saat peluncuran, dan terakhir Rp635 juta pada Februari 2025.
Sementara itu, versi Seal Performance (AWD) juga mengalami kenaikan harga dari Rp726 juta menjadi Rp735 juta.
Berikut rincian lengkap harga mobil listrik BYD per April 2025:
-BYD Dolphin Dynamics: Rp369 juta (naik dari Rp365 juta)
-BYD Dolphin Superior: Rp429 juta (naik dari Rp425 juta)
-BYD Atto 3 Advanced: Rp470 juta (naik dari Rp465 juta)
-BYD Atto 3 Superior: Rp520 juta (naik dari Rp515 juta)
-BYD M6 Standard: Rp383 juta (naik dari Rp379 juta)
-BYD M6 Superior 7-Seater: Rp423 juta (naik dari Rp419 juta)
-BYD M6 Superior Captain Seat: Rp433 juta (naik dari Rp429 juta)
-BYD Seal Premium: Rp639 juta (naik dari Rp635 juta)
-BYD Seal Performance (AWD): Rp735 juta (naik dari Rp726 juta)
-BYD Sealion Premium: Rp629 juta
-BYD Sealion Performance: Rp719 juta
-BYD Denza D9: Rp950 juta
Kenaikan harga ini tidak mengurangi minat konsumen terhadap kendaraan listrik BYD. “Dengan teknologi canggih dan efisiensi energi yang tinggi, BYD masih menawarkan value for money yang menarik di tengah transisi kendaraan listrik di Indonesia,” tulis Kompas.com merujuk pada sumber BYD.
Potensi Besar di Pasar EV Indonesia
Dengan pencapaian ini, BYD diprediksi akan semakin agresif dalam memperkuat posisinya di pasar otomotif nasional, terutama di segmen kendaraan listrik. Dukungan infrastruktur pengisian daya dan insentif dari pemerintah juga menjadi faktor pendorong adopsi mobil listrik di Indonesia.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin BYD akan menembus posisi lima besar dalam waktu dekat. Apalagi dengan deretan produk seperti Dolphin, Atto, Seal, dan M6 yang masing-masing memiliki segmen pasar tersendiri dan spesifikasi yang kompetitif.