Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dipastikan Tetap Lanjut, Masih Masuk Proyek Strategis Nasional

Rabu, 30 April 2025 | 13:14:44 WIB
Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dipastikan Tetap Lanjut, Masih Masuk Proyek Strategis Nasional

JAKARTA - Pemerintah Provinsi Bali memastikan bahwa proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi masih berstatus sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), meskipun sempat muncul kekhawatiran di masyarakat bahwa proyek tersebut akan dihentikan. Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan komitmen pemerintah dalam melanjutkan proyek infrastruktur penting ini dalam sebuah pertemuan bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali beberapa waktu lalu di Denpasar. Kepastian ini sekaligus menepis kabar viral yang menyebut proyek tersebut telah dicoret dari daftar PSN.

“Kan sempat ada viral bahwa tol Gilimanuk-Mengwi itu tidak masuk lagi Proyek Strategis Nasional. Titiyang menghadap Pak Menteri PU dengan staf, ternyata itu masih merupakan Proyek Strategis Nasional,” ujar Wayan Koster dalam pidatonya. Ia juga menyampaikan bahwa proyek jalan tol tersebut bukan hanya bagian dari PSN, namun juga tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yang menandakan pentingnya proyek ini dalam agenda pembangunan nasional. “Jadi itu statusnya masih ada, akan berlanjut,” tambahnya dengan penuh keyakinan.

Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi memang telah menjadi sorotan sejak pertama kali digagas, mengingat perannya yang strategis dalam menghubungkan wilayah barat dan tengah Bali. Namun, dalam perjalanannya proyek ini mengalami sejumlah hambatan, termasuk persoalan pembebasan lahan dan keterlambatan investasi. Beberapa waktu lalu, proyek ini bahkan sempat disebut mangkrak, memicu spekulasi bahwa pemerintah akan membatalkannya. Namun, Koster memastikan bahwa upaya untuk menghidupkan kembali proyek ini telah dilakukan secara intensif melalui koordinasi langsung dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia mengungkapkan bahwa telah bertemu langsung dengan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR guna membicarakan kelanjutan proyek tersebut. “Beliau (Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU) kemarin meninjau lokasi ke Jembrana, wilayah-wilayah yang akan dilintasi jalan tol,” ungkap Koster. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat dan daerah memiliki komitmen yang sama untuk menyelesaikan proyek ini demi memperkuat konektivitas dan distribusi logistik di Pulau Dewata.

Lebih lanjut, Koster menjelaskan bahwa skema pembiayaan pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi akan menggunakan pola kombinasi antara dana pemerintah dan investasi dari pihak swasta. “Jadi pembiayaan untuk pembebasan lahan itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, konstruksinya oleh swasta,” jelasnya. Skema ini dianggap ideal karena dapat mempercepat realisasi proyek tanpa terlalu membebani anggaran negara, sekaligus membuka peluang bagi keterlibatan investor swasta dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional.

Pembangunan jalan tol ini akan dilakukan dalam tiga fase utama. Fase pertama akan membentang dari Gilimanuk ke Pekutatan, fase kedua dari Pekutatan ke Soka, dan fase ketiga dari Soka ke Mengwi. Menariknya, investor swasta yang terlibat dalam proyek ini menunjukkan minat kuat untuk membiayai dua fase, yaitu fase pertama dan ketiga, sementara fase kedua diharapkan dapat didanai oleh pemerintah. “Swastanya minta hanya fase 1, fase 3. Fase 2-nya kalau bisa dikerjakan oleh pemerintah. Pak Dirjen juga sepakat untuk ikut membangun fase 2. Kira-kira 5 sampai 6 triliun untuk fase 2. Dan untuk pembebasan lahannya hampir 4 triliun,” terang Koster.

Jumlah kebutuhan anggaran yang besar tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam proses pembangunan, namun Pemerintah Provinsi Bali yakin proyek ini akan berjalan sesuai rencana mengingat dukungan yang kuat dari pemerintah pusat. Dengan pembagian tanggung jawab yang jelas antara sektor publik dan swasta, diharapkan pembangunan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Pembangunan tol ini juga dipandang sangat krusial dalam mendukung pengembangan wilayah barat Bali yang selama ini masih tertinggal dari sisi infrastruktur dibanding wilayah selatan dan tengah.

Tol Gilimanuk-Mengwi juga akan memainkan peran penting dalam mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama Bali bagian barat, serta meningkatkan mobilitas barang dan jasa di sektor pariwisata, pertanian, dan industri kecil menengah. Akses tol yang lebih cepat dan efisien akan memberi manfaat jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi Bali secara keseluruhan, termasuk membuka peluang baru bagi investasi di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau.

Dengan kepastian bahwa proyek ini masih berstatus PSN, maka seluruh proses perizinan dan pembebasan lahan akan mendapatkan kemudahan administratif dari pemerintah pusat. Proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru selama fase konstruksi dan operasional nantinya. Dalam jangka panjang, tol Gilimanuk-Mengwi akan menjadi bagian dari jaringan infrastruktur transportasi modern yang menopang daya saing Bali sebagai destinasi wisata dunia sekaligus pusat kegiatan ekonomi regional.

Gubernur Koster menegaskan bahwa pembangunan jalan tol ini adalah bagian dari visi pembangunan Bali yang holistik dan berkelanjutan. Ia berharap semua pihak mendukung kelancaran proses pembangunan ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bali. Dengan dukungan politik yang kuat, sinergi pusat-daerah, serta keterlibatan swasta, proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi kini dipastikan akan terus berlanjut hingga selesai sesuai tahapan yang direncanakan.

Terkini