Mobil Listrik BYD Asal China Semakin Diminati Warga Malang, Penjualan Capai Puluhan Unit Tiap Bulan

Jumat, 02 Mei 2025 | 11:52:13 WIB
Mobil Listrik BYD Asal China Semakin Diminati Warga Malang, Penjualan Capai Puluhan Unit Tiap Bulan

JAKARTA - Tren penggunaan kendaraan listrik di Kota Malang menunjukkan perkembangan positif, dengan dominasi pasar yang makin kuat oleh mobil-mobil asal Tiongkok. Salah satu merek yang mencatat lonjakan penjualan signifikan adalah BYD (Build Your Dreams), produsen otomotif raksasa dari China yang kini mulai menancapkan pengaruhnya di pasar otomotif Indonesia, khususnya Malang Raya.

Dealer resmi BYD di kota ini, BYD Haka Malang, melaporkan bahwa rata-rata penjualan unit mereka telah mencapai angka 45 unit setiap bulannya. Hal ini menunjukkan peningkatan minat konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan yang kini menjadi solusi transportasi alternatif, seiring dengan meningkatnya kepedulian terhadap efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon.

“Antusiasme masyarakat Malang terhadap kendaraan listrik cukup tinggi. Ini karena berbagai keunggulan yang ditawarkan mobil listrik dibanding kendaraan berbahan bakar bensin,” ujar Stefan Pranata, Sales Supervisor BYD Haka Malang.

Mobil Listrik Jadi Solusi Kendaraan Masa Depan

Menurut Stefan, sejak dealer BYD Haka Malang mulai beroperasi pada Agustus 2024, tren penjualan mobil listrik dari merek tersebut langsung menunjukkan angka yang menjanjikan. Model yang menjadi tulang punggung atau backbone penjualan adalah BYD M10, kendaraan serbaguna (multi-purpose vehicle/MPV) yang mampu menampung hingga tujuh penumpang.

“BYD M10 mencakup hampir 50 persen dari total penjualan kami. Model ini banyak diminati karena cocok untuk kebutuhan keluarga, desainnya modern, serta didukung dengan fitur-fitur canggih yang menunjang kenyamanan dan keselamatan berkendara,” lanjut Stefan.

Tidak hanya itu, daya tarik utama dari mobil listrik seperti BYD terletak pada efisiensi biaya operasionalnya. Pengguna mobil listrik tidak lagi dibebani dengan pengeluaran rutin untuk servis berkala seperti penggantian oli mesin, filter, atau sistem pembakaran yang lazim pada kendaraan konvensional.

“Secara biaya harian, penggunaan mobil listrik bisa lebih hemat lima kali lipat dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin,” ungkap Stefan. “Pajak tahunannya juga sangat ringan, hanya sekitar Rp400 ribuan per tahun.”

Inovasi Pengisian Daya Cepat dan Efisiensi Energi

Mobil listrik BYD juga unggul dari sisi efisiensi pengisian daya. Menurut Stefan, pengisian daya dari kapasitas 20 persen ke 90 persen hanya memakan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam, tergantung fasilitas pengisian yang digunakan. Ini memberikan kemudahan bagi pengguna yang membutuhkan kendaraan siap pakai dalam waktu singkat.

Dengan kondisi lalu lintas di Kota Malang yang semakin padat dan konsumsi bahan bakar kendaraan konvensional yang terus meningkat, kendaraan listrik menjadi alternatif yang sangat relevan. “Kepadatan lalu lintas menyebabkan pemborosan BBM pada kendaraan biasa. Mobil listrik tentu lebih efisien karena tidak menggunakan BBM sama sekali,” jelas Stefan.

Permintaan Tinggi Meski Beberapa Tipe Masih Inden

Meski popularitas BYD terus meningkat, beberapa tipe kendaraan listrik dari brand ini masih mengalami proses inden atau pemesanan terlebih dahulu, dengan masa tunggu sekitar satu bulan. Namun, hal itu tidak menyurutkan minat pembeli untuk tetap memesan unit.

“Memang masih ada beberapa tipe yang harus inden sekitar satu bulan, tapi animo masyarakat tetap tinggi karena mereka tahu kualitas dan manfaat jangka panjang yang ditawarkan,” imbuh Stefan.

Pasar Mobil Listrik di Malang Terus Berkembang

Fenomena meningkatnya penjualan mobil listrik BYD juga mencerminkan kondisi pasar otomotif di Malang yang kini mulai terbuka terhadap teknologi kendaraan ramah lingkungan. Walaupun sempat muncul laporan penurunan angka penjualan mobil listrik secara umum di beberapa kota, BYD justru berhasil menunjukkan pertumbuhan stabil bahkan meningkat.

Kehadiran merek BYD menjadi warna baru dalam dinamika pasar otomotif lokal. Selain itu, BYD juga dikenal sebagai salah satu produsen mobil listrik terbesar di dunia yang memiliki reputasi kuat dalam hal inovasi teknologi baterai dan efisiensi sistem penggerak listrik.

Pemerintah Indonesia pun turut mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional dengan berbagai kebijakan insentif dan regulasi, termasuk pembebasan bea masuk, keringanan pajak, dan pengembangan infrastruktur stasiun pengisian daya listrik (SPKLU). Semua ini memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan mobil listrik, termasuk BYD, untuk menjangkau lebih banyak pengguna di kota-kota menengah seperti Malang.

Masa Depan Mobil Listrik di Indonesia

Dengan berbagai keunggulan seperti efisiensi biaya, ramah lingkungan, dan dukungan teknologi canggih, mobil listrik kini bukan lagi barang mewah atau tren sesaat. Kehadiran BYD dengan penjualan stabil di Kota Malang menunjukkan bahwa mobil listrik sudah mulai menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban yang lebih sadar lingkungan dan hemat biaya.

Di masa mendatang, tren ini diperkirakan akan terus menguat seiring dengan meningkatnya kesadaran publik, berkembangnya teknologi, serta semakin kompetitifnya harga kendaraan listrik di pasaran. Dengan jaringan dealer seperti BYD Haka Malang yang terus memperluas penetrasi pasar dan memberikan layanan purna jual yang berkualitas, BYD tampaknya akan menjadi pemain utama dalam transisi Indonesia menuju era mobilitas yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Mobil listrik bukan hanya solusi transportasi, tapi juga bagian dari perubahan cara kita hidup dan menjaga lingkungan,” tutup Stefan Pranata.

Terkini