JAKARTA - Memasuki tahun 2025, tren pengelolaan keuangan pribadi semakin berkembang, terutama seiring dengan gaya hidup modern dan konsumtif yang semakin merajalela. Dalam konteks ini, masyarakat semakin tertarik untuk mencari cara yang lebih aman dan bijaksana dalam mengelola keuangan mereka, dengan tujuan mencapai stabilitas finansial jangka panjang. Salah satu pilihan yang terus menarik perhatian adalah investasi dalam bentuk deposito, sebuah instrumen investasi yang dikenal aman dan menawarkan hasil yang lebih terjamin dibandingkan dengan pilihan investasi lainnya, seperti saham yang memiliki risiko lebih tinggi.
Mengapa Deposito Masih Jadi Pilihan Utama?
Deposito masih menjadi pilihan utama, terutama bagi pemula dalam dunia investasi yang mengutamakan keamanan dan kemudahan. Dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, deposito menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini membuat banyak orang memilihnya untuk menanamkan dana mereka. Tidak hanya itu, bunga yang ditawarkan deposito pun lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa, menjadikannya pilihan yang menarik untuk mengoptimalkan dana yang dimiliki.
Namun, meskipun deposito terlihat serupa antar bank, setiap bank besar di Indonesia menawarkan berbagai skema bunga deposito yang bervariasi. Oleh karena itu, nasabah perlu cermat memilih bank yang menawarkan suku bunga terbaik untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari simpanan mereka.
Syarat Simpanan yang Layak Dijamin LPS
Sebagai salah satu bentuk perlindungan bagi nasabah, LPS memiliki peraturan ketat terkait dengan simpanan yang layak dijamin. Berdasarkan informasi dari LPS, terdapat tiga syarat utama agar simpanan layak untuk dijamin, yaitu:
Tercatat dalam pembukuan bank.
Tingkat bunga simpanan tidak melebihi bunga penjaminan LPS yang berlaku.
Tidak terindikasi melakukan tindak pidana di bidang perbankan.
Saat ini, tingkat penjaminan yang ditetapkan oleh LPS untuk simpanan berjangka rupiah di bank umum adalah sebesar 4,25% per tahun, sementara untuk deposito dalam mata uang asing (valas) adalah 2,25%. Bagi simpanan di BPR, suku bunga yang dijamin mencapai 6,75%. Sementara itu, jumlah maksimal simpanan yang dijamin adalah Rp2 miliar per nasabah di setiap bank.
Perbandingan Suku Bunga Deposito di Bank-Bank Terbesar Indonesia
Berikut adalah ringkasan perbandingan suku bunga deposito yang ditawarkan oleh beberapa bank besar di Indonesia pada tahun 2025, yang dapat menjadi referensi bagi Anda dalam memilih produk deposito terbaik.
1. Bank Mandiri
Bank Mandiri menawarkan berbagai pilihan deposito dengan fleksibilitas jangka waktu yang dapat disesuaikan dengan tujuan finansial nasabah. Pilihan tenor yang tersedia mulai dari 1, 3, 6, 12 hingga 24 bulan. Bunga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung pada jumlah setoran dan tenor deposito yang dipilih.
Untuk deposito dengan bunga dibayar bulanan dan saat jatuh tempo, berikut adalah suku bunga yang berlaku:
Untuk setoran kurang dari Rp100 juta, suku bunga deposito 2,25% (untuk tenor 1 dan 3 bulan) dan 2,50% (untuk tenor 6, 12, dan 24 bulan).
Untuk setoran lebih dari Rp100 juta hingga kurang dari Rp1 miliar, suku bunga serupa dengan kategori pertama, yaitu 2,25% hingga 2,50%.
Untuk setoran lebih dari Rp5 juta hingga kurang dari Rp5 miliar, bunga deposito tetap di angka 2,25% hingga 2,50%.
2. Bank Central Asia (BCA)
Bank Central Asia atau BCA menawarkan produk deposito dalam mata uang rupiah dengan pilihan tenor mulai dari 1, 3, 6, hingga 12 bulan. Setoran awal minimal yang diperlukan untuk membuka deposito BCA adalah sebesar Rp8 juta, dengan suku bunga yang ditawarkan bervariasi antara 2,00% hingga 3,25% per tahun.
Untuk setoran kurang dari Rp2 juta, suku bunga yang berlaku untuk tenor 1 bulan adalah 3,00%, sementara untuk tenor 3 bulan, suku bunga tetap di angka 3,00%, dan untuk tenor lebih panjang, yaitu 6 dan 12 bulan, suku bunga turun menjadi 2,00% hingga 2,25%.
Untuk setoran lebih dari Rp2 juta hingga kurang dari Rp25 juta, suku bunga deposito untuk tenor 1 bulan mencapai 3,25%.
3. Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI) menawarkan produk deposito dengan suku bunga yang cukup menarik. Nasabah dapat membuka deposito dengan setoran awal sebesar Rp5 juta. Pilihan tenor yang tersedia juga bervariasi, mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan, dengan suku bunga yang berada di kisaran 2,25% hingga 3,00%.
Untuk setoran kurang dari Rp100 juta, suku bunga deposito untuk tenor 1 bulan adalah 2,25%, dan meningkat menjadi 3,00% pada tenor 12 dan 24 bulan.
Untuk setoran lebih dari Rp100 juta, suku bunga deposito tetap berada pada angka yang sama, yaitu 2,25% hingga 3,00%.
4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI menjadi salah satu bank yang menawarkan suku bunga deposito cukup tinggi, yakni antara 3,00% hingga 3,50% per tahun, tergantung pada nominal setoran dan tenor yang dipilih. Setoran awal untuk membuka deposito di BRI ditetapkan sebesar Rp10 juta jika dilakukan di unit kerja, sementara melalui internet banking, nasabah hanya perlu menyetor minimal Rp5 juta.
Untuk setoran kurang dari Rp100 juta, suku bunga deposito untuk tenor 1 bulan adalah 3,35%, dan mencapai 3,50% pada tenor 3 bulan.
Untuk setoran lebih dari Rp100 juta, suku bunga tetap berada pada angka yang sama, dengan suku bunga deposito yang menarik mencapai 3,35% hingga 3,50%.
Pilihan Mana yang Paling Cuan?
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh beberapa bank besar di Indonesia, terlihat bahwa BRI menawarkan suku bunga tertinggi dengan bunga mencapai 3,50% per tahun, cocok bagi nasabah yang mengincar imbal hasil maksimal. Namun, Bank Mandiri unggul dalam hal fleksibilitas, baik dalam tenor maupun cara pembayaran bunga. Sementara itu, bagi nasabah yang mencari kemudahan setoran awal yang lebih ringan, BNI dan BCA menawarkan setoran awal yang lebih terjangkau, yakni mulai dari Rp5 juta hingga Rp8 juta.
Dengan berbagai pilihan produk deposito yang ada, nasabah diharapkan dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan mereka. Mengingat pentingnya memilih produk yang aman dan menguntungkan, pastikan Anda mempertimbangkan baik suku bunga, tenor, dan jumlah setoran yang sesuai dengan rencana investasi Anda.