Investor Perempuan Kuasai 30 Persen Aset Pasar Modal Indonesia dengan Nilai Rp500 Triliun, Menjadi Pilar Inklusi Keuangan

Selasa, 06 Mei 2025 | 08:59:16 WIB
Investor Perempuan Kuasai 30 Persen Aset Pasar Modal Indonesia dengan Nilai Rp500 Triliun, Menjadi Pilar Inklusi Keuangan

JAKARTA - Investor perempuan di pasar modal Indonesia semakin menunjukkan peran yang signifikan. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kontribusi investor perempuan mencapai 30% dari total aset yang ada di pasar modal Indonesia, dengan nilai total aset mencapai Rp500 triliun. Capaian ini menjadi bukti nyata akan semakin pentingnya peran perempuan dalam dunia investasi, meskipun tantangan terkait inklusi finansial dan literasi keuangan masih perlu perhatian lebih lanjut.

Menurut data per 22 April 2025, jumlah total investor pasar modal Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai 16,02 juta Single Investor Identification (SID). Dari jumlah tersebut, investor perempuan tercatat sebanyak 5,9 juta SID, yang menunjukkan bahwa perempuan kini berperan lebih besar dalam pasar modal Indonesia. Angka ini menggambarkan perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat terkait investasi, yang selama ini cenderung dipandang sebagai wilayah dominasi pria.

Kontribusi Perempuan di Pasar Modal: Angka Signifikan Meskipun Masih Ada Tantangan

Meskipun persentase investor perempuan di pasar modal Indonesia sudah mencapai 37%, dengan total aset yang dikendalikan oleh perempuan mencapai Rp500 triliun, partisipasi mereka masih tergolong rendah dibandingkan dengan pria. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan, masih ada tantangan dalam meningkatkan inklusi pasar modal untuk perempuan, terutama di sektor-sektor yang lebih luas.

Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, dalam keterangannya beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kontribusi investor perempuan ini menunjukkan bahwa pasar modal mulai lebih inklusif, menjangkau semua gender dan latar belakang masyarakat Indonesia. “Keberhasilan ini sangat penting, karena kita perlu mengubah stigma bahwa investasi adalah hal yang rumit dan hanya dilakukan oleh laki-laki,” ujar Kautsar. Menurutnya, meskipun ada kemajuan yang signifikan, tantangan besar tetap ada untuk mendorong lebih banyak perempuan berinvestasi di pasar modal.

Indeks Literasi Keuangan Perempuan Meningkat Signifikan

Salah satu indikator kemajuan tersebut adalah tingginya angka literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan. Berdasarkan data yang tersedia, indeks literasi keuangan komposit untuk perempuan telah mencapai 66,75%, lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang berada pada angka 64,14%. Angka ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia semakin melek terhadap pentingnya pengelolaan keuangan dan investasi.

Lebih lanjut, indeks inklusi keuangan komposit perempuan juga tercatat lebih tinggi daripada pria, yaitu 76,08%, sementara pria hanya mencapai 73,97%. Angka ini mengindikasikan bahwa perempuan lebih terbuka untuk berpartisipasi dalam sistem keuangan, yang mencakup produk-produk investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya.

Faktor yang Mendorong Keterlibatan Perempuan dalam Pasar Modal

Ada beberapa faktor yang mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam pasar modal Indonesia. Salah satunya adalah kemajuan dalam teknologi finansial (fintech) dan akses yang lebih mudah ke platform-platform investasi. Aplikasi investasi yang ramah pengguna dan edukasi yang lebih terbuka telah memberikan peluang yang lebih besar bagi perempuan untuk terlibat dalam investasi.

Selain itu, peningkatan kesadaran tentang pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang juga berperan besar. Perempuan kini semakin menyadari pentingnya mengelola keuangan pribadi mereka, baik untuk kebutuhan masa depan mereka maupun untuk keamanan finansial keluarga. Banyak perempuan yang mulai berinvestasi untuk merencanakan pendidikan anak-anak, dana pensiun, dan kebutuhan finansial lainnya.

Mengatasi Tantangan Inklusi Keuangan untuk Perempuan

Namun, meskipun ada kemajuan yang signifikan, masih terdapat tantangan besar dalam meningkatkan inklusi keuangan untuk perempuan. Salah satunya adalah kesenjangan akses informasi dan pendidikan finansial yang masih terbilang rendah di beberapa wilayah, terutama di daerah-daerah yang lebih terpencil.

Menurut Kautsar, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperluas jangkauan edukasi keuangan kepada perempuan di seluruh Indonesia. "Penting bagi kita untuk memastikan bahwa perempuan, terutama di daerah-daerah non-urban, memiliki akses ke informasi dan pelatihan mengenai cara berinvestasi yang tepat. Ini akan mendorong mereka untuk semakin percaya diri dalam mengambil keputusan investasi," jelas Kautsar.

Pentingnya Peran Perempuan dalam Ekonomi Indonesia

Peran aktif perempuan dalam pasar modal bukan hanya berdampak positif bagi sektor finansial, tetapi juga berkontribusi pada penguatan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan meningkatnya jumlah perempuan yang berinvestasi, ekonomi Indonesia bisa lebih stabil dan berkelanjutan. Investor perempuan juga memberikan perspektif baru yang lebih inklusif dan dapat berperan sebagai pendorong inovasi dalam sektor-sektor ekonomi yang selama ini dikuasai oleh pria.

Masa Depan Investasi Perempuan di Pasar Modal

Ke depan, BEI dan regulator pasar modal lainnya di Indonesia berharap dapat terus mendorong inklusi pasar modal untuk perempuan. Selain itu, penting untuk terus mengedukasi perempuan tentang pentingnya investasi yang berkelanjutan, serta memberikan fasilitas yang memudahkan mereka dalam berinvestasi, seperti produk-produk investasi yang lebih terjangkau dan mudah diakses.

“Dengan semakin banyaknya perempuan yang terlibat dalam pasar modal, kita berharap akan ada perubahan besar dalam perekonomian Indonesia. Perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di pasar modal,” ujar Kautsar Primadi Nurahmad.

Secara keseluruhan, meskipun tantangan dalam meningkatkan partisipasi perempuan di pasar modal Indonesia masih ada, pencapaian yang telah diraih sejauh ini menunjukkan potensi besar. Dengan terus meningkatkan literasi keuangan dan memperluas akses pendidikan serta platform investasi yang mudah diakses, Indonesia dapat menciptakan pasar modal yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua lapisan masyarakat.

Terkini