Bagaimana Pebisnis Harus Menyikapi Demam AI yang Mengguncang Dunia Bisnis

Kamis, 22 Mei 2025 | 12:51:17 WIB
Bagaimana Pebisnis Harus Menyikapi Demam AI yang Mengguncang Dunia Bisnis

JAKARTA - Demam teknologi kecerdasan buatan (AI) kini tengah melanda berbagai sektor, tak terkecuali dunia bisnis. Keberadaan AI sebagai alat yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan telah menjadi topik hangat di kalangan para eksekutif bisnis. Namun, banyak dari mereka yang bingung tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi ini secara optimal. Pertanyaan besar yang muncul adalah, apakah sebaiknya mereka mengadopsi AI melalui penyedia layanan eksternal atau membangunnya secara internal?

Perdebatan Tentang Adopsi AI dalam Dunia Bisnis

Adopsi AI dalam bisnis menjadi perdebatan yang menarik di kalangan para pemimpin perusahaan. Beberapa penyedia layanan mencoba menarik perhatian mereka dengan menawarkan solusi berbasis AI yang siap pakai. Namun, tidak sedikit pihak yang memperingatkan agar perusahaan berhati-hati saat memutuskan untuk menyerahkan pengembangan teknologi ini kepada pihak ketiga.

Beberapa ahli berpendapat bahwa penerapan AI dalam bisnis memang memerlukan investasi yang signifikan, terutama dalam hal perangkat keras dan perangkat lunak yang mahal dan berkinerja tinggi. “Jika perusahaan Anda terbatas dalam sumber daya, akan lebih baik untuk mengundang pakar eksternal di awal,” ujar seorang ahli teknologi yang enggan disebutkan namanya. Pendapat ini mendukung langkah yang lebih aman bagi perusahaan kecil atau yang baru memulai perjalanan mereka dengan AI.

Namun, ada pula pandangan yang berargumen bahwa lebih baik bagi perusahaan untuk membangun sistem AI mereka sendiri. Dengan membangun AI secara internal, perusahaan akan memiliki kontrol penuh terhadap pengembangan dan dapat menyesuaikan teknologi ini dengan kebutuhan spesifik mereka. Selain itu, perusahaan juga bisa menjaga keamanan data mereka, tanpa harus khawatir akan potensi kebocoran informasi ke pihak luar.

Membangun AI Sendiri vs Menggunakan Layanan Pihak Ketiga

Terdapat dua pendekatan utama dalam mengadopsi AI untuk bisnis: mengandalkan penyedia layanan eksternal atau mengembangkan sistem AI secara mandiri. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan dengan seksama.

Pendekatan pertama, yakni menggunakan layanan dari penyedia eksternal, sangat cocok untuk perusahaan yang tidak memiliki sumber daya atau pengalaman untuk mengembangkan sistem AI mereka sendiri. Ini juga menjadi pilihan yang lebih praktis bagi perusahaan-perusahaan kecil yang ingin memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Namun, ada risiko besar dalam pendekatan ini, yaitu masalah keamanan data. Setiap data yang dimasukkan ke dalam sistem AI eksternal bisa diakses oleh penyedia layanan tersebut. Ini menjadi masalah terutama bagi perusahaan yang memiliki data sensitif, seperti informasi keuangan dan personal.

Di sisi lain, membangun sistem AI secara mandiri memberikan perusahaan kontrol penuh terhadap pengelolaan data dan pengembangan teknologi. Proses ini lebih memakan waktu dan sumber daya, namun perusahaan yang memutuskan untuk mengambil jalur ini akan lebih mudah menyesuaikan AI dengan strategi bisnis mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Joe Green, editor AI News, “Keamanan menjadi masalah utama dalam adopsi AI. Perusahaan harus berhati-hati saat memberikan akses kepada pihak luar yang dapat memanfaatkan data sensitif mereka.”

Keuntungan dari Pengembangan AI Mandiri

Membangun AI secara mandiri memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan data internal mereka secara lebih efektif. Joe Green menjelaskan, “Menggunakan mesin AI yang dikembangkan sendiri memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan output yang lebih relevan dan spesifik terhadap kebutuhan mereka. Data yang diberikan kepada mesin AI akan lebih terfokus, dan hasilnya lebih efektif dalam membantu pengambilan keputusan.”

Lebih jauh lagi, menurut sebuah laporan dari Deloitte Strategy Insight, AI mandiri dapat berfungsi sebagai “kompas yang dibuat khusus” bagi perusahaan. Dengan menggunakan data internal, perusahaan dapat memiliki keunggulan kompetitif karena mereka bisa melakukan penyempurnaan dan penyesuaian model AI yang lebih relevan dengan realitas sehari-hari operasional mereka.

Memulai Adopsi AI: Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan

Bagi banyak perusahaan, adopsi AI seringkali dimulai dengan kebingungan. Salah satu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendapatkan gambaran umum mengenai bagaimana AI bekerja dan bagaimana teknologi ini bisa diterapkan dalam bisnis. Sebagaimana disarankan oleh Firstlineofsoftware, “Jika AI masih menjadi istilah populer bagi Anda, mulailah dengan memahami konsep dasar tentang cara kerja AI dan aplikasi apa saja yang bisa membantu bisnis Anda.”

Selanjutnya, perusahaan harus mempelajari bagaimana pesaing mereka menggunakan AI dan bagaimana teknologi ini membantu mereka mengatasi tantangan dan meraih keuntungan. Ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak perlu dilakukan dalam adopsi AI.

Manfaat AI bagi Bisnis: Mengoptimalkan Produktivitas dan Efisiensi

Tidak dapat dipungkiri, AI memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi bisnis. Salah satu keuntungan utamanya adalah kemampuannya untuk mengotomatiskan tugas-tugas rutin, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih kompleks dan bernilai tambah. AI juga dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan menggantikan sistem manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia.

AI juga berpotensi besar untuk meningkatkan pemasaran dengan memberikan pengalaman yang lebih personal bagi pelanggan. Dengan kemampuan untuk memprediksi ekspektasi pelanggan, AI bisa membantu perusahaan merancang kampanye pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Selain itu, AI juga dapat memperbaiki perencanaan strategis dengan memberikan wawasan dan perkiraan berbasis data yang lebih akurat, bukan sekadar tebakan. Hal ini membantu tim eksekutif dalam merumuskan strategi bisnis yang lebih efektif dan berbasis fakta.

Tantangan dalam Mengadopsi AI dan Pentingnya Inovasi Berkelanjutan

Meski memiliki banyak manfaat, adopsi AI tidaklah mudah. Dibutuhkan kerja keras dan pemikiran yang sistematis agar AI dapat memberikan manfaat maksimal. Sebagaimana dijelaskan oleh para ahli, meskipun AI menawarkan potensi besar, mesin AI baru dapat menghasilkan hasil yang berguna setelah melalui latihan dan pengembangan yang terus-menerus.

Seiring berjalannya waktu, sistem AI akan semakin matang dan akurat. Perusahaan perlu memastikan bahwa mereka memiliki kapasitas dan kesiapan untuk melatih dan mengembangkan sistem AI secara berkelanjutan. Semakin banyak data yang dimasukkan, semakin baik AI dalam memberikan analisis dan prediksi yang relevan.

Pilihan yang Bijak dalam Mengadopsi AI

Dunia bisnis kini menghadapi dilema besar dalam menyikapi perkembangan pesat teknologi AI. Apakah lebih baik mengandalkan penyedia layanan eksternal atau membangun sistem AI secara mandiri? Setiap pilihan memiliki keuntungan dan risiko yang perlu dipertimbangkan dengan seksama. Bagi perusahaan kecil dengan keterbatasan sumber daya, menggunakan layanan eksternal bisa menjadi pilihan yang lebih praktis. Namun, bagi perusahaan besar yang memiliki sumber daya, membangun AI sendiri akan memberikan kontrol lebih besar atas keamanan data dan hasil yang lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Sebagaimana diungkapkan oleh banyak pihak, baik adopsi AI mandiri maupun melalui penyedia eksternal, yang terpenting adalah perusahaan harus memastikan bahwa teknologi ini benar-benar dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan nilai tambah yang nyata. AI bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah alat yang dapat membantu perusahaan meraih kesuksesan di dunia bisnis yang semakin kompetitif ini.

Terkini