JAKARTA - Sebanyak 25 calon jemaah haji khusus dari biro perjalanan Patuna Travel yang tergabung dalam grup biru arbain resmi meninggalkan Kota Madinah menuju Makkah pada Jumat siang, 23 Mei 2025. Keberangkatan ini menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji khusus yang telah dijadwalkan oleh penyelenggara sejak kedatangan jemaah di Tanah Suci.
Pelepasan keberangkatan dilakukan usai para jemaah menunaikan salat Jumat di salah satu masjid besar di Madinah. Sesuai dengan rencana perjalanan, rombongan diberangkatkan menggunakan dua armada bus yang telah disiapkan oleh pihak penyelenggara. Salah satu bus diisi oleh grup biru arbain, sedangkan bus lainnya digunakan oleh grup coklat arbain yang juga merupakan bagian dari rombongan jemaah Patuna Travel.
Bus mulai meninggalkan Madinah pada pukul 14.00 waktu Arab Saudi. Perjalanan dari Madinah ke Makkah bukan hanya perjalanan geografis, melainkan juga memiliki nilai spiritual tinggi bagi seluruh jemaah, karena menandai dimulainya rangkaian ibadah haji secara penuh. Rombongan jemaah akan menjalani miqat atau niat ihram di lokasi yang telah ditentukan, yaitu di Masjid Bir Ali, sebuah tempat bersejarah yang menjadi lokasi miqat bagi jemaah yang berangkat dari Madinah.
Keberangkatan jemaah haji khusus dari grup ini berlangsung di bawah bimbingan langsung dari ustadz pembimbing, Firdaus Roesli, yang turut mendampingi seluruh peserta. Ia bertanggung jawab untuk memastikan para jemaah memahami tata cara serta niat ihram yang dilakukan di miqat agar sesuai dengan tuntunan syariat Islam.
"Alhamdulillah, para jemaah telah melakukan niat ihram di Masjid Bir Ali dengan khusyuk dan tertib. Ini adalah momen penting dalam perjalanan ibadah haji mereka. Kami berharap seluruh proses ibadah berjalan lancar dan penuh keberkahan," ungkap Firdaus Roesli, seperti dikutip dari sumber terpercaya.
Masjid Bir Ali sendiri menjadi lokasi miqat yang strategis bagi jemaah asal Madinah dan sekitarnya. Tempat ini menyediakan fasilitas lengkap mulai dari tempat mandi, ganti pakaian ihram, hingga ruang salat, guna membantu jemaah mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk memulai ihram.
Perjalanan dari Madinah menuju Makkah diperkirakan memakan waktu lebih dari tujuh jam. Lamanya perjalanan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah ketatnya proses pemeriksaan yang dilakukan di beberapa titik pos keamanan dan pemeriksaan administratif oleh otoritas Arab Saudi. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari protokol haji yang bertujuan untuk menjamin keselamatan dan keamanan jemaah selama dalam perjalanan maupun ketika berada di tanah suci.
Selain itu, suhu udara yang tinggi di sepanjang jalur Madinah-Makkah turut menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, pihak Patuna Travel telah menyiapkan kebutuhan logistik yang mencukupi selama perjalanan, seperti makanan ringan, air minum, dan fasilitas medis darurat di dalam bus.
Rangkaian perjalanan ini merupakan bagian dari manasik haji yang telah dipersiapkan sejak jauh hari oleh biro perjalanan. Jemaah dari grup biru arbain diketahui telah berada di Madinah selama beberapa hari sebelumnya untuk melaksanakan ziarah dan ibadah arbain di Masjid Nabawi. Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah di Madinah, mereka kini melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu menjalankan ibadah haji di Makkah.
Kepastian keberangkatan jemaah ini juga menjadi bagian dari komitmen Patuna Travel dalam memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji khusus. Biro perjalanan ini dikenal sebagai salah satu penyelenggara haji dan umrah profesional yang memiliki pengalaman panjang dalam mengatur logistik serta bimbingan ibadah sesuai tuntunan agama.
Menurut pengamatan dari tim pelaksana lapangan, seluruh jemaah dalam kondisi sehat dan siap menjalankan ibadah haji. Mereka telah mendapatkan pembekalan dan pengarahan intensif selama di Madinah, termasuk bimbingan teknis tentang penggunaan pakaian ihram, bacaan niat, serta larangan-larangan dalam kondisi ihram.
Ustadz Firdaus Roesli, selaku pembimbing ibadah yang ditugaskan untuk grup ini, menyampaikan harapannya agar para jemaah dapat fokus dalam menjalani ibadah dengan semangat dan kekhusyukan. Ia menambahkan bahwa seluruh tim pembimbing dan panitia lapangan akan bekerja maksimal untuk memastikan jemaah mendapatkan pengalaman ibadah yang bermakna dan aman.
“Seluruh persiapan sudah dilakukan dengan baik. Para jemaah juga telah dibekali pemahaman mendalam mengenai tata cara pelaksanaan haji. InsyaAllah semua berjalan lancar hingga puncak haji nanti di Arafah,” tambah Firdaus Roesli.
Setibanya di Makkah, para jemaah dijadwalkan akan langsung menuju hotel tempat menginap yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara. Mereka akan diberikan waktu istirahat sebelum memulai ibadah umrah wajib sebagai bagian dari tahapan pelaksanaan haji tamattu’.
Pelaksanaan ibadah umrah wajib ini akan diawali dengan thawaf, dilanjutkan dengan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, serta diakhiri dengan tahallul atau mencukur sebagian rambut sebagai simbol penyucian diri. Semua kegiatan ini dilaksanakan dalam kondisi suci dan dengan mengenakan pakaian ihram, sehingga seluruh jemaah diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kekhusyukan selama pelaksanaan.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, jemaah dari grup biru arbain akan mengikuti serangkaian kegiatan bimbingan haji di Makkah sebelum menghadapi puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, yang diperkirakan jatuh pada awal Juni 2025. Panitia dan pembimbing telah menyiapkan modul dan panduan khusus yang akan membantu jemaah dalam memahami setiap rukun dan wajib haji yang harus mereka jalani.
Dengan dimulainya perjalanan dari Madinah ke Makkah ini, seluruh jemaah haji khusus dari grup biru arbain telah memasuki tahap penting dalam ibadah haji. Mereka membawa harapan dan doa dari keluarga serta komunitas di tanah air, dengan niat yang kuat untuk menjalankan rukun Islam kelima ini secara sempurna.
Keberangkatan ini menjadi simbol awal dari puncak spiritualitas yang akan mereka alami di tanah suci. Sebagai bagian dari komunitas Muslim global yang berkumpul di Makkah setiap tahunnya, jemaah dari Indonesia juga berkontribusi dalam menciptakan suasana ukhuwah dan kedamaian selama musim haji berlangsung.