Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Capai 50 Persen, Hutama Karya Pacu Konstruksi Tol Trans Sumatera

Sabtu, 24 Mei 2025 | 13:28:14 WIB
Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Capai 50 Persen, Hutama Karya Pacu Konstruksi Tol Trans Sumatera

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur strategis di Sumatera kian menunjukkan perkembangan pesat. Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, yang merupakan bagian dari ruas Rengat–Pekanbaru dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Proyek ini ditangani oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha dari BUMN konstruksi PT Hutama Karya (Persero), dan saat ini mencatat kemajuan signifikan.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Infrastruktur, Aditya Novendra Jaya, mengungkapkan bahwa hingga April 2025, progres fisik proyek Tol Lingkar Pekanbaru telah menembus angka 50 persen. Angka ini mencakup setengah dari total panjang jalan tol yang mencapai 30 kilometer.

"Proyek Tol Lingkar Pekanbaru yang merupakan bagian penting dari ruas Rengat–Pekanbaru, telah mencatat progres konstruksi sebesar 50 persen dari total panjang 30 km. Ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional, khususnya dalam mendongkrak konektivitas di wilayah Sumatera," ujar Aditya dalam keterangan resminya.

Menjawab Tantangan Konektivitas Sumatera

Tol Lingkar Pekanbaru tidak hanya menjadi bagian dari JTTS, tetapi juga dirancang untuk mengurai kepadatan lalu lintas di Kota Pekanbaru dan memperlancar arus distribusi barang di wilayah Riau. Jalan tol ini nantinya akan berfungsi sebagai jalan lingkar luar (outer ring road) yang menghubungkan berbagai ruas penting tanpa harus melintasi pusat kota.

Secara keseluruhan, ruas Rengat–Pekanbaru memiliki panjang sekitar 200 kilometer dan menjadi salah satu ruas strategis yang ditargetkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Ruas ini juga akan terkoneksi dengan sejumlah ruas tol lain di Sumatera, termasuk Pekanbaru–Bangkinang dan Pekanbaru–Dumai yang telah lebih dulu dioperasikan.

"Dengan adanya tol ini, kami menargetkan penurunan waktu tempuh perjalanan, peningkatan efisiensi logistik, serta mendukung pertumbuhan kawasan-kawasan industri di sepanjang koridor JTTS," tambah Aditya.

Proyek Strategis Nasional Berbasis Kualitas

Sebagai proyek strategis nasional (PSN), pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru dijalankan dengan tetap mengedepankan aspek mutu dan keselamatan kerja. Aditya menyebutkan bahwa dalam pelaksanaannya, HKI menggunakan berbagai teknologi konstruksi terbaru untuk mempercepat proses pembangunan, sekaligus meminimalkan gangguan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

“Dalam setiap proses pembangunan, kami selalu memastikan bahwa aspek kualitas menjadi prioritas utama. Kami mengaplikasikan metode konstruksi modern yang efisien, cepat, dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar,” ujarnya.

Selain itu, manajemen proyek turut melakukan pengawasan ketat dalam hal keselamatan kerja. Hal ini dibuktikan dengan minimnya insiden selama proses pengerjaan berlangsung hingga April 2025. HKI juga melakukan koordinasi aktif dengan pemerintah daerah dan masyarakat guna menjaga kelancaran operasional di lapangan.

Dampak Ekonomi dan Multiplier Effect

Dengan progres yang sudah mencapai 50 persen, masyarakat dan pelaku industri mulai menaruh harapan besar terhadap manfaat ekonomi yang akan dibawa oleh jalan tol ini. Jalur yang melewati kawasan strategis ini diperkirakan akan membuka akses terhadap sentra-sentra ekonomi baru, mulai dari kawasan industri, pertanian, hingga sektor pariwisata.

Keberadaan tol juga diharapkan bisa memangkas biaya logistik, yang selama ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan ekonomi wilayah Sumatera. Khususnya bagi Provinsi Riau, yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kelapa sawit, keberadaan Tol Lingkar Pekanbaru akan mempermudah distribusi hasil komoditas ke pelabuhan atau pusat logistik regional.

“Peningkatan konektivitas antardaerah melalui proyek ini diproyeksikan akan mendorong pertumbuhan UMKM dan memperkuat ekosistem ekonomi lokal,” jelas Aditya.

Target Penyelesaian dan Tantangan di Lapangan

HKI menargetkan bahwa proyek Tol Lingkar Pekanbaru dapat diselesaikan seluruhnya pada pertengahan tahun 2026, asalkan kondisi cuaca dan dukungan lahan berjalan sesuai rencana. Namun demikian, proyek ini juga menghadapi sejumlah tantangan teknis dan non-teknis, terutama dalam hal pembebasan lahan dan kondisi tanah yang cukup kompleks.

“Pembebasan lahan menjadi salah satu tantangan utama yang kami hadapi. Namun kami terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan masyarakat agar proses ini berjalan secara adil dan lancar,” tutur Aditya.

Sebagai bentuk mitigasi risiko, perusahaan juga menyiapkan tim khusus yang bertugas menangani potensi keterlambatan akibat faktor cuaca, logistik, dan pasokan material.

Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi Lintas Pihak

Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Dalam berbagai kesempatan, Presiden Joko Widodo juga menegaskan pentingnya percepatan proyek infrastruktur nasional di luar Pulau Jawa guna menciptakan pemerataan pembangunan.

PT Hutama Karya sebagai induk perusahaan HKI, juga mendorong sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, kontraktor lokal, hingga masyarakat sekitar proyek.

“Kami percaya bahwa proyek ini akan menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat. Keberhasilan ini nantinya akan kami replikasi di proyek-proyek lain dalam jaringan JTTS,” ungkap Aditya.

Harapan Masyarakat dan Proyeksi Jangka Panjang

Warga Pekanbaru dan sekitarnya mulai menunjukkan antusiasme terhadap progres pembangunan tol ini. Banyak yang berharap jalan tol ini bisa membantu mengurangi kemacetan yang selama ini kerap terjadi di jalur lintas timur Sumatera, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kalau sudah jadi, jalan tol ini pasti akan sangat membantu. Kami bisa lebih cepat ke tempat kerja dan biaya transportasi juga bisa lebih hemat," ujar Rizky, warga Rumbai Pesisir, Pekanbaru, saat ditemui di salah satu titik proyek.

Dalam jangka panjang, Tol Lingkar Pekanbaru diproyeksikan akan menjadi salah satu tulang punggung transportasi darat di Sumatera bagian tengah. Jalan ini akan membuka lebih banyak peluang ekonomi dan menciptakan koridor pertumbuhan baru yang menyebar hingga ke provinsi tetangga.

Dengan progres fisik yang sudah mencapai 50 persen per April 2025, proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa. Pembangunan yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas wilayah Riau, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat sistem logistik nasional.

“Pembangunan jalan tol ini adalah investasi jangka panjang bagi negara. Kami optimistis Tol Lingkar Pekanbaru akan menjadi bagian penting dari transformasi Sumatera menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” tutup Aditya Novendra Jaya.

Terkini