Minyak Sawit

Harga Minyak Sawit Menguat Usai Dua Hari Turun Tipis

Harga Minyak Sawit Menguat Usai Dua Hari Turun Tipis
Harga Minyak Sawit Menguat Usai Dua Hari Turun Tipis

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan Senin, 22 September 2025. Setelah dua hari berturut-turut mengalami penurunan, harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember di Bursa Malaysia ditutup di MYR 4.442 per ton, naik 0,38%.

Meski kenaikan ini terbilang kecil, pergerakan harga yang mulai menguat setelah penurunan selama dua hari menjadi sinyal positif bagi pasar. Selama dua hari sebelumnya, harga CPO terpangkas sebesar 0,54% secara point-to-point, sehingga pergerakan naik hari ini didorong oleh aksi serok di harga yang dianggap sudah ‘murah’.

Dalam catatan mingguan, harga CPO masih mencatat koreksi tipis sebesar 0,07%. Jika dilihat secara bulanan, harga CPO menurun sekitar 1,14%. Kondisi ini memunculkan peluang bagi pelaku pasar untuk melakukan pembelian dengan strategi bargain buying.

Faktor Pendukung Kenaikan Harga CPO

Kenaikan harga CPO kali ini tidak hanya karena harga yang dianggap sudah rendah, tetapi juga dipicu oleh ekspektasi meningkatnya permintaan ekspor. Beberapa perusahaan kargo melaporkan bahwa volume ekspor minyak sawit Malaysia periode 1-20 September 2025 naik antara 8,3% hingga 8,7% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari perkembangan harga minyak nabati lain, khususnya minyak kedelai. Pada perdagangan kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian meningkat sebesar 0,36%.

Kenaikan harga minyak kedelai menjadi pemicu pengalihan keuntungan ke CPO. Sebab, kedua komoditas ini dapat saling menggantikan sebagai bahan baku minyak nabati. Ketika harga minyak kedelai naik, permintaan untuk CPO cenderung meningkat sebagai alternatif.

Prediksi Teknis Harga CPO dan Potensi Pergerakan

Dari sisi analisis teknikal, harga CPO masih menunjukkan sinyal bullish secara harian (daily time frame). Indikator Relative Strength Index (RSI) tercatat sebesar 54, yang menandakan bahwa aset ini sedang dalam posisi positif.

Namun, RSI yang berada sedikit di atas angka 50 ini mengindikasikan bahwa momentum bullish CPO masih relatif moderat atau cenderung netral. Di sisi lain, indikator Stochastic RSI berada di angka 11, yang sudah sangat rendah dan menunjukkan kondisi jenuh jual (oversold).

Kondisi oversold ini membuka peluang kenaikan harga CPO dalam jangka pendek, meskipun ruang penguatan diprediksi terbatas. Untuk perdagangan hari ini, harga berpotensi naik, tetapi harus melewati beberapa level teknis kunci agar tren positif dapat berlanjut.

Pivot point penting berada di level MYR 4.454 per ton. Jika harga dapat melewati titik ini, kemungkinan pengujian terhadap resisten di MYR 4.457 (Moving Average 20 hari) terbuka lebar.

Target resisten lanjutan berada pada rentang MYR 4.480 hingga MYR 4.506 per ton. Sementara itu, skenario paling optimistis menempatkan target tertinggi di MYR 4.630 per ton.

Sebaliknya, jika harga gagal bertahan di atas pivot point, support terdekat yang harus diwaspadai ada di MYR 4.424 per ton. Penurunan lebih jauh dapat terjadi apabila harga menembus level ini, dengan target berikutnya di kisaran MYR 4.406 hingga MYR 4.356 per ton.

Level support paling pesimistis atau terjauh diprediksi berada di MYR 4.249 per ton, yang menandakan potensi koreksi lanjutan jika tekanan jual makin kuat.

Harga minyak sawit mentah yang kembali menguat ini menjadi perhatian penting bagi pelaku pasar dan industri terkait. Pergerakan harga yang masih didukung oleh sentimen permintaan ekspor dan pengaruh harga minyak nabati lain membuat kondisi pasar CPO cukup dinamis dalam beberapa waktu ke depan.

Dengan analisis teknikal yang menunjukkan sinyal bullish namun masih dalam wilayah netral, investor perlu waspada terhadap level support dan resisten utama untuk mengambil keputusan perdagangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index