JAKARTA - Banyak orang mengandalkan antasida untuk meredakan mulas dan gangguan pencernaan secara cepat. Meski tersedia bebas, penggunaan obat ini tidak selalu aman jika dilakukan berlebihan atau dalam jangka panjang.
Menurut apoteker Karen Berger, PharmD, antasida memang bisa menetralkan asam lambung dan memberikan efek cepat. Namun, kandungan tertentu seperti kalsium, aluminium, atau magnesium dapat menimbulkan efek samping yang perlu diperhatikan.
Efek Samping Antasida Umum
Antasida dengan kalsium karbonat atau aluminium, seperti Tums, berpotensi menyebabkan sembelit, kembung, dan gas. "Jika sembelit menjadi masalah, pilih antasida tanpa kalsium atau aluminium, dan tanyakan apoteker jika ragu," ujar Berger.
Jika sudah mengonsumsi antasida kalsium/aluminium, peningkatan asupan serat dianjurkan. Konsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah, sayur, dan minum cukup cairan bisa membantu melancarkan pencernaan.
Sementara itu, antasida yang mengandung magnesium, seperti magnesium hidroksida, kadang menimbulkan diare, mual, atau kram perut jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Dampak Penggunaan Berlebihan
Pemakaian antasida terlalu sering atau lama bisa menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini memengaruhi mineral tubuh seperti kalsium, magnesium, dan aluminium, yang berpotensi mengganggu jantung, otot, saraf, hingga ginjal.
Hiperkalsemia atau kadar kalsium tinggi bisa memunculkan gejala seperti kelelahan, kebingungan, nyeri tulang, dan otot lemah. Tanda ketidakseimbangan elektrolit lainnya termasuk pusing, kram otot, dan detak jantung tidak teratur.
Dalam beberapa kasus, antasida kalsium berisiko meningkatkan pembentukan batu ginjal. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri punggung atau selangkangan, darah dalam urine, dan rasa terbakar saat berkemih.
Berger menekankan risiko ini meningkat jika seseorang mengonsumsi suplemen kalsium bersamaan dengan antasida kalsium. "Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk memastikan jumlah kalsium tidak berlebihan," katanya.
Selain itu, antasida aluminium dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis jika dikonsumsi berulang atau lama.
Panduan Aman Menggunakan Antasida
Meski dijual bebas, antasida sebaiknya digunakan untuk meredakan gejala sesekali, bukan sebagai pengobatan rutin jangka panjang. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan jenis antasida yang tepat.
Selain itu, Berger menyarankan perubahan gaya hidup untuk mencegah gangguan pencernaan. Menghindari makanan pemicu, berhenti merokok, dan menjaga berat badan sehat dapat membantu mengurangi rasa panas di dada dan mulas.
Dengan memperhatikan dosis, jenis antasida, dan perubahan gaya hidup, penggunaan antasida tetap bisa aman sekaligus efektif dalam meredakan keluhan pencernaan.