JAKARTA - Pergerakan harga pangan di pasar nasional menunjukkan dinamika yang beragam pada Kamis 2 Oktober 2025. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat penurunan harga cabai rawit merah menjadi Rp46.906 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.976 per kg, sementara bawang merah justru naik menjadi Rp39.014 per kg dari Rp38.502 per kg. Perubahan harga ini tercatat melalui Panel Harga Bapanas di Jakarta pukul 08.10 WIB.
Selain cabai rawit dan bawang merah, sejumlah komoditas pangan lainnya juga mengalami fluktuasi. Beras premium tercatat naik menjadi Rp16.082 per kg dari Rp15.970, sedangkan beras medium turun menjadi Rp13.764 per kg dari Rp13.835. Sementara beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) turun menjadi Rp12.505 per kg dari Rp12.541.
Komoditas lain seperti jagung tingkat peternak naik tipis menjadi Rp6.695 per kg dari Rp6.654. Sebaliknya, kedelai biji kering impor turun menjadi Rp10.625 per kg dari Rp10.726. Bawang putih bonggol tercatat turun menjadi Rp37.034 per kg dari Rp37.289.
Pergerakan Cabai dan Bawang
Cabai merah keriting mengalami penurunan signifikan menjadi Rp53.514 per kg dari Rp58.502, sedangkan cabai merah besar turun menjadi Rp47.406 per kg dari Rp50.974. Tren ini menunjukkan koreksi harga akibat pasokan yang mulai stabil setelah beberapa minggu lalu harga sempat melonjak tinggi.
Di sisi lain, bawang merah justru mengalami kenaikan, mengindikasikan adanya permintaan kuat atau pasokan terbatas di beberapa daerah penghasil utama. Kenaikan harga bawang merah menjadi Rp39.014 per kg dari Rp38.502 per kg menandai fluktuasi musiman yang biasa terjadi pada komoditas hortikultura.
Daging dan Telur Naik, Ayam Turun
Pergerakan harga protein hewani juga mencatat perbedaan arah. Daging sapi murni naik menjadi Rp136.500 per kg dari Rp134.900, sementara daging ayam ras turun menjadi Rp38.166 per kg dari Rp38.292. Harga telur ayam ras meningkat menjadi Rp30.282 per kg dari Rp30.075.
Untuk daging kerbau, terjadi perbedaan harga antara produk lokal dan impor. Daging kerbau beku impor turun menjadi Rp102.500 per kg dari Rp105.513, sementara daging kerbau segar lokal naik menjadi Rp142.778 per kg dari Rp141.080.
Minyak Goreng dan Gula
Harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.591 per liter dari Rp20.923, minyak goreng curah menjadi Rp17.477 dari Rp17.552, dan MinyaKita menjadi Rp17.365 dari Rp17.464.
Sementara itu, gula konsumsi justru naik menjadi Rp18.269 per kg dari Rp18.058, menandai adanya tekanan permintaan atau kenaikan harga global yang memengaruhi pasokan lokal.
Tepung Terigu dan Ikan
Harga tepung terigu mengalami penurunan tipis, baik curah maupun kemasan. Tepung terigu curah turun menjadi Rp9.729 per kg dari Rp9.769, sedangkan tepung terigu kemasan turun menjadi Rp12.855 dari Rp12.951.
Untuk produk perikanan, terjadi fluktuasi harga yang bervariasi. Ikan kembung naik menjadi Rp41.904 per kg dari Rp41.662, sedangkan ikan tongkol turun menjadi Rp34.408 dari Rp34.724, dan ikan bandeng turun signifikan menjadi Rp33.686 dari Rp35.107.
Garam dan Dampak pada Pasar
Harga garam konsumsi tercatat turun tipis menjadi Rp11.229 per kg dari Rp11.631. Penurunan ini menunjukkan pasokan garam yang relatif stabil dan kemampuan pemerintah dalam menjaga harga tetap terkendali.
Fluktuasi harga pangan yang terjadi hari ini mencerminkan keseimbangan pasokan dan permintaan, faktor musiman, serta distribusi antarwilayah. Beberapa komoditas seperti cabai dan bawang merah cenderung sensitif terhadap kondisi cuaca dan logistik.
Secara keseluruhan, pergerakan harga pangan Kamis ini menunjukkan tren naik turun yang berbeda antar komoditas. Cabai rawit merah, cabai keriting, dan cabai besar mengalami penurunan, sementara bawang merah, daging sapi, dan telur ayam naik. Minyak goreng mengalami penurunan harga, sedangkan gula konsumsi justru naik.
Data harian Bapanas ini menjadi referensi penting bagi pemerintah, pedagang, dan konsumen dalam memantau harga pangan nasional. Perubahan harga yang fluktuatif menekankan pentingnya kebijakan stabilisasi harga dan pasokan, khususnya untuk kebutuhan pangan pokok dan komoditas strategis.