tips cara mengatur keuangan keluarga

10 Tips Cara Mengatur Keuangan Keluarga Paling Efektif

10 Tips Cara Mengatur Keuangan Keluarga Paling Efektif
tips cara mengatur keuangan keluarga

Tips cara mengatur keuangan keluarga sangat penting untuk menjaga kestabilan finansial rumah tangga. 

Setiap keluarga memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola keuangan mereka, namun yang pasti, pengaturan yang baik memerlukan ketelitian dan konsistensi. 

Salah satu faktor kunci dalam mengelola keuangan adalah disiplin. Tanpa disiplin, meskipun penghasilan stabil, pengeluaran bisa menjadi tidak terkontrol. 

Selain itu, harga barang dan jasa yang seringkali mengalami kenaikan membuat pengelolaan keuangan semakin menantang. Jika tidak hati-hati, kondisi keuangan bisa berisiko menurun.

Mengapa penting untuk mengatur keuangan? Salah satu alasan utamanya adalah komunikasi yang terbuka antara kamu dan pasangan. 

Dalam mengelola keuangan rumah tangga, penting untuk bersama-sama merencanakan anggaran dan berbicara secara jujur tentang pengeluaran dan pendapatan. Ini akan membentuk kebiasaan disiplin yang baik dan mempererat hubungan. 

Selain itu, pengelolaan keuangan yang bijak juga akan memastikan masa depan yang lebih terjamin. Menyusun anggaran bulanan yang realistis memungkinkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan utama dan merencanakan masa depan dengan lebih tenang.

Dengan strategi yang tepat, mengatur keuangan rumah tangga juga akan membantu kamu menghindari masalah hutang. 

Alokasi dana yang jelas dan terencana untuk berbagai kebutuhan akan memastikan kamu dan pasangan bisa hidup dengan lebih tenang, tanpa harus khawatir tentang utang yang menumpuk. 

Lalu, bagaimana tips cara mengatur keuangan keluarga yang tepat? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk memastikan keuangan keluarga tetap stabil dan sehat.

Tips Cara Mengatur Keuangan Keluarga

Berikut ini adalah tips cara mengatur keuangan keluarga yang bisa membantu kamu dan pasangan menjaga kestabilan finansial rumah tangga.

1. Catat Pemasukan dan Pengeluaran Rumah Tangga

Mencatat arus keuangan rumah tangga, baik pemasukan maupun pengeluaran, sebenarnya hanya membutuhkan waktu singkat. Di era digital seperti sekarang, kamu tak perlu lagi repot menulis di kertas. 

Cukup manfaatkan aplikasi pencatatan keuangan yang bisa kamu unduh di ponsel pintar. Apa saja yang perlu dicatat? Sebagaimana fungsinya, buatlah dua bagian utama, yakni pemasukan dan pengeluaran. 

Pada bagian pemasukan, catat semua sumber pendapatan, mulai dari gaji bulanan, bonus, hingga penghasilan tambahan lainnya. Di bagian pengeluaran, rincikan lebih detail lagi. Ada biaya rutin seperti makan, transportasi, listrik, air, tagihan KPR, kartu kredit, dan lainnya.

Jangan lupa untuk mencatat pengeluaran lainnya seperti biaya pendidikan anak, biaya pribadi untuk hobi, dan sebagainya.

Membiasakan diri untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran akan membuat kamu lebih waspada terhadap kondisi keuangan. 

Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui apakah keuanganmu surplus atau defisit. Selain itu, kamu juga bisa menemukan pos-pos pengeluaran yang bisa dikurangi.

Salah satu tips lain yang bisa diterapkan adalah merencanakan anggaran bulanan secara tertulis. Pisahkan daftar pengeluaran menjadi dua kategori: kebutuhan primer dan kebutuhan tersier. 

Kebutuhan primer meliputi makan, transportasi, tagihan listrik, air, telepon, cicilan rumah, kendaraan, dan lainnya. 

Sementara kebutuhan tersier meliputi anggaran untuk belanja pakaian, traveling, atau hangout bersama teman dan rekan kerja. Merencanakan belanjaan dengan bijak juga dapat menghemat pengeluaran. 

Belanja dalam jumlah grosir, misalnya, bisa membuat harga jauh lebih murah, sehingga kamu bisa membeli lebih banyak makanan dan menyisihkan lebih banyak uang untuk tabungan. Selain itu, penting untuk selalu mematuhi anggaran yang telah kamu buat.

2. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting

Setelah mencatat pengeluaran dan pemasukan selama sebulan, saatnya untuk mengevaluasi kembali prioritas pengeluaran dan belanja harian. 

Pertimbangkan seberapa sering kamu makan di luar dan berapa banyak uang yang bisa kamu hemat dengan memasak di rumah. 

Mengatur prioritas keuangan bukan berarti kamu harus menghindari pengeluaran untuk hal-hal selain kebutuhan primer, tetapi kamu perlu menetapkan batasan seberapa banyak dana yang bisa dialokasikan untuk keinginan atau kebutuhan sekunder.

Dalam rumus 50/30/20, misalnya, sekitar 30 persen dari pengeluaranmu bisa dialokasikan untuk keinginan. 

Jika pengeluaran untuk keinginan, seperti nonton bioskop, makan di restoran, atau membeli barang-barang baru, melebihi 30 persen, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali beberapa pengeluaran tersebut atau bahkan menghapusnya.

Hal penting yang perlu dipahami dalam menjalani kehidupan hemat bersama pasangan adalah kemampuan untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. 

Ini sangat penting agar kamu dan pasangan tidak salah langkah dalam mengelola keuangan di masa depan, apalagi jika ada banyak tujuan keuangan yang ingin dicapai.

3. Buat Rencana Pengeluaran Setiap Bulan

Pastikan kamu dan pasangan memiliki rencana keuangan setiap bulannya. Tentukan kemana saja uang harus dialokasikan serta kebutuhan apa yang perlu dibeli. 

Banyak ahli keuangan yang menyarankan untuk mempertimbangkan rasio ideal dalam menentukan pengeluaran rumah tangga secara keseluruhan.

Salah satu yang populer adalah aturan 50/30/20 yang membagi pendapatan setelah pajak menjadi tiga kategori pengeluaran utama:

  • Alokasikan 50 persen dari pemasukan untuk kebutuhan hidup atau rumah tangga, termasuk biaya utilitas, makanan, transportasi, dan bahan bakar.
  • Alokasikan 30 persen untuk pengeluaran fleksibel, yang mencakup hal-hal yang diinginkan meski tidak terlalu dibutuhkan, seperti hadiah ulang tahun, tiket bioskop, langganan gym, atau kopi pagi hari.
  • Alokasikan 20 persen untuk tujuan finansial jangka panjang, seperti dana darurat, dana pensiun, pendidikan anak, dan melunasi utang.

4. Hindari Hutang Konsumsi

Salah satu tips mengatur keuangan keluarga yang paling efektif adalah dengan menghindari hutang konsumtif. 

Hutang yang tidak produktif, seperti pembelian barang-barang yang tidak terlalu diperlukan, bisa menjadi beban yang mengganggu stabilitas keuangan rumah tangga. Namun, dalam beberapa situasi, kamu dan pasangan mungkin harus berhutang. 

Jika itu terjadi, pastikan utang tersebut digunakan untuk kebutuhan penting yang tidak bisa dipenuhi dalam waktu dekat, seperti cicilan rumah. Di luar itu, sebaiknya hindari berutang.

Penting juga untuk menjaga rasio utang agar tidak lebih dari 30 persen dari penghasilan bulanan. Jika pengeluaran untuk utang melebihi batas tersebut, keuangan rumah tangga bisa terganggu. 

Dalam Islam, utang dibolehkan dalam keadaan mendesak, namun harus dilunasi dengan segera. Jika seseorang meninggal dan masih memiliki utang, ahli warisnya diwajibkan untuk melunasinya, seperti yang tercantum dalam Surah Al-Baqarah Ayat 282.

5. Segerakan Membayar Tagihan Rumah Tangga

Setelah menerima gaji, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membayar semua tagihan rumah tangga, seperti tagihan listrik, telepon, cicilan, dan lainnya. 

Ini sangat penting untuk memastikan bahwa pengeluaran harian kamu tidak terganggu oleh kewajiban yang harus dibayar. Dengan membayar tagihan terlebih dahulu, kamu bisa lebih tenang dalam mengatur sisa pengeluaran bulanan. 

Selain itu, pilihlah metode pembayaran yang mudah dan praktis agar kamu tetap semangat untuk membayar tagihan tepat waktu. 

Misalnya, kamu bisa memanfaatkan layanan e-commerce yang menyediakan fasilitas pembayaran tagihan seperti listrik, air, BPJS, TV kabel, dan gas PGN.

6. Miliki Dana Darurat Keluarga

Salah satu tips mengatur keuangan keluarga yang penting adalah mempersiapkan dana darurat. Dalam kehidupan rumah tangga, tidak semuanya berjalan sesuai rencana.

Ada banyak hal yang bisa terjadi secara tiba-tiba, seperti musibah kecelakaan, pemutusan hubungan kerja (PHK), atau krisis ekonomi besar. 

Ketika salah satu dari hal-hal tersebut terjadi, sumber penghasilan rumah tangga bisa terganggu. Inilah saatnya dana darurat menjadi sangat berguna.

Berdasarkan berbagai sumber, bagi pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak, disarankan untuk menyiapkan dana darurat yang setara dengan pengeluaran bulanan selama 12 bulan. 

Pengeluaran yang perlu dihitung untuk dana darurat mencakup kebutuhan pokok seperti konsumsi harian, tagihan rutin (listrik, internet, air), transportasi, sewa rumah (jika ada), serta cicilan utang seperti KPR. 

Pengeluaran yang bersifat hiburan, seperti liburan, tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan dana darurat.

Untuk mengumpulkan dana darurat, kamu bisa mulai dengan mengalokasikan sekitar 10% dari penghasilan bulanan. Namun, jika kamu hanya mampu mengumpulkan dana darurat dengan persentase yang lebih rendah, itu juga tidak masalah. 

Yang terpenting adalah konsistensi dan memiliki target yang jelas agar kamu siap menghadapi situasi darurat yang mungkin datang.

7. Rutin Menabung dan Investasi

Meskipun memulai investasi mungkin terasa sulit, langkah ini merupakan bagian penting dari tips mengatur keuangan keluarga yang perlu dipertimbangkan. 

Terutama bagi pasangan yang sudah berumah tangga, investasi menjadi kunci untuk mencapai berbagai tujuan keuangan bersama. 

Dengan berinvestasi, kamu dan pasangan dapat mempercepat pencapaian tujuan keuangan tersebut, layaknya kendaraan yang membantu perjalanan menuju tujuan yang lebih cepat.

Selain itu, investasi juga bisa melindungi kamu dan pasangan dari dampak inflasi di masa depan. Mengacu pada metode 50/30/20, disarankan untuk menyisihkan sekitar 20% dari total penghasilan untuk tabungan dan investasi. 

Sebagai contoh, jika penghasilan bulanan rumah tangga adalah 10 juta rupiah, maka minimal 2 juta rupiah perlu disisihkan setiap bulan untuk tabungan dan investasi. Namun, angka ini bisa bervariasi di setiap rumah tangga. 

Jika kamu berhasil mengurangi pengeluaran dari keinginan hingga 30%, maka tabungan yang bisa disisihkan akan lebih besar. Yang terpenting adalah menjaga agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan. 

Oleh karena itu, metode 50/30/20 bisa menjadi latihan disiplin yang efektif dalam mengelola keuangan pribadi dan rumah tangga.

8. Miliki Asuransi untuk Seluruh Keluarga

Salah satu tips mengatur keuangan keluarga yang penting adalah memiliki asuransi untuk setiap anggota keluarga. Banyak orang yang menganggap asuransi tidak terlalu penting, padahal sebenarnya ini adalah langkah yang krusial. 

Fungsi utama asuransi adalah untuk meminimalkan risiko terhadap arus kas keuangan keluarga. Asuransi bukanlah bentuk investasi, melainkan perlindungan masa depan terhadap berbagai risiko, seperti penyakit, kecelakaan, atau bahkan kematian.

Kamu pasti tahu bahwa biaya pengobatan bisa sangat mahal, bahkan biaya kesehatan merupakan salah satu yang mengalami kenaikan tercepat dibandingkan dengan biaya lainnya. 

Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan menjadi sangat penting. Dengan asuransi kesehatan, kamu tidak perlu khawatir ketika salah satu anggota keluarga sakit, karena biaya pengobatan akan lebih terjangkau.

Selain asuransi kesehatan, penting juga untuk memiliki asuransi jiwa sebagai bentuk perlindungan terhadap masa depan. 

Beberapa polis asuransi jiwa kini menawarkan opsi percepatan manfaat, di mana manfaat atau jaminan kematian dapat dicairkan saat tertanggung masih hidup. 

Misalnya, jika seorang suami berusia 50 tahun membeli asuransi ini, dia bisa mengajukan klaim untuk biaya perawatan ketika sakit, dan pihak asuransi akan mengurangi manfaat kematian dengan jumlah uang yang sudah digunakan untuk pengobatan. 

Sisa manfaat akan dibayarkan jika suami meninggal dunia. Asuransi jiwa juga berfungsi untuk menggantikan pendapatan pasangan yang masih hidup, memberikan jaminan untuk ahli waris, mengganti nilai aset, serta mendukung pensiun dan pendidikan anak atau cucu.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan keluarga dengan penghasilan terbatas, misalnya 1 juta rupiah, namun tetap ingin memiliki asuransi? Tentu saja bisa. Kini, banyak pilihan produk asuransi yang terjangkau. 

Salah satunya adalah memilih asuransi kelas menengah yang premi bulannya tetap ringan. Dengan begitu, kamu tetap bisa melindungi kesehatan dan aset keluarga tanpa mengganggu kondisi keuangan.

9. Manfaatkan Promo untuk Berhemat

Untuk menjaga agar pengeluaran bulanan tetap terkontrol, tips mengatur keuangan keluarga yang satu ini sangat berguna, terutama bagi keluarga dengan penghasilan 5 juta rupiah. 

Belanja dengan memanfaatkan promo atau diskon bisa membantu menghindari pengeluaran yang berlebihan dan mendekati anggaran bulanan yang telah direncanakan.

Dengan memanfaatkan promo, kamu juga bisa menyisihkan uang lebih banyak untuk ditabung dan digunakan di bulan berikutnya.

Berbelanja dengan harga diskon memang menyenangkan, namun kamu harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam pola belanja boros. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menghemat pengeluaran dengan memanfaatkan promo?

a. Manfaatkan untuk Bayar Tagihan

Setiap keluarga pasti memiliki anggaran rutin untuk membayar berbagai tagihan bulanan, seperti tagihan listrik, air, internet, dan layanan streaming. 

Jika biasanya kamu membayar tagihan melalui rekening bank tanpa mendapatkan keuntungan apapun, kini saatnya untuk memanfaatkan pembayaran melalui aplikasi.

Banyak aplikasi e-commerce yang menawarkan cashback menarik pada setiap transaksi. Bahkan, cashback yang didapatkan bisa cukup besar, meski tetap bergantung pada transaksi yang dilakukan.

Dengan rutin memanfaatkan cashback dari pembayaran tagihan, kamu bisa menghemat pengeluaran di beberapa pos belanja. Uang yang didapat dari cashback tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lain, atau disisihkan untuk bulan berikutnya.

b. Gunakan untuk Pembayaran Transaksi Utama

Saat ini, banyak aplikasi yang memungkinkan kamu untuk menghindari biaya transfer antar bank, asalkan saldo di aplikasi tersebut memenuhi batas tertentu. 

Aplikasi-aplikasi ini bisa digunakan sebagai rekening utama untuk berbagai transaksi, sehingga kamu bisa melakukan pembayaran tanpa khawatir biaya transfer yang menguras saldo. 

Coba bayangkan berapa banyak yang bisa dihemat setiap bulannya dengan menggunakan aplikasi seperti ini. Tentunya, penghematan ini sangat menguntungkan bagi keuangan keluarga.

c. Maksimalkan untuk Menambah Point Rewards dari Kartu Kredit

Jika kamu memiliki kartu kredit, pasti sudah familiar dengan program point rewards yang ditawarkan. 

Biasanya, kamu akan mendapatkan poin untuk setiap transaksi dengan nominal tertentu. Sebagai contoh, setiap transaksi minimal Rp10 ribu bisa memberikan satu point reward. Poin-poin ini bisa dimanfaatkan untuk membuat belanja lebih hemat. 

Bagaimana caranya? Misalnya, jika kamu sudah mengumpulkan 50 ribu point rewards, poin tersebut dapat digunakan sebagai potongan harga senilai Rp50 ribu pada transaksi tertentu.

Selain itu, point rewards ini juga bisa dimanfaatkan untuk membayar iuran tahunan kartu kredit. Namun, perlu diingat bahwa poin-poin ini memiliki masa berlaku dan bisa kadaluarsa jika tidak digunakan tepat waktu. 

Jadi, pastikan kamu memanfaatkan program ini secara aktif agar poin yang sudah terkumpul tidak terbuang percuma.

d. Jangan Lewatkan Referral dan Promo Musiman

Di momen-momen tertentu, seperti menjelang Hari Kemerdekaan di bulan Agustus atau akhir tahun, banyak aplikasi pembayaran yang menawarkan promo musiman. 

Promo ini sering kali berupa diskon besar, seperti potongan hingga 75%, yang tentunya sangat menguntungkan bagi pengguna.

Selain promo musiman, ada juga program referral yang menawarkan keuntungan menarik. Biasanya, kamu hanya perlu membagikan kode referral atau tautan aplikasi kepada orang lain. 

Ketika orang tersebut mendaftar dan menggunakan aplikasi melalui kode yang kamu bagikan, kamu bisa mendapatkan cashback atau bonus sesuai dengan nilai yang telah ditentukan. 

Promo ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pengguna baru tetapi juga bagi kamu yang membagikan kode referral. Jadi, jangan ragu untuk memanfaatkan setiap peluang dari program ini untuk menambah penghematan!

e. Hindari Membeli Barang dengan Harga Penuh

Memanfaatkan diskon atau cashback saat berbelanja bisa membantu kamu menghemat lebih banyak uang. Rasanya sayang sekali jika harus membeli barang dengan harga penuh tanpa mendapatkan keuntungan tambahan. 

Oleh karena itu, sebelum membeli sesuatu, pastikan kamu mencari promo yang sesuai dengan kebutuhanmu.

Contohnya, saat ingin mengisi BBM atau membeli kopi kekinian, cari tahu apakah ada diskon atau cashback yang sedang berlaku. 

Ketika berbelanja online melalui aplikasi e-commerce, kamu mungkin menemukan barang yang dijual tanpa promo apa pun. Namun, jangan kecewa! 

Kamu tetap bisa membeli barang tersebut melalui platform yang menawarkan cashback di setiap transaksi. Dengan cara ini, meskipun tidak ada diskon langsung, kamu tetap mendapatkan keuntungan berupa penghematan dari cashback yang diterima.

10. Menyisihkan Uang untuk Bersedekah

Rasulullah SAW dan para sahabatnya senantiasa mencontohkan pentingnya bersedekah setiap hari. Dalam surah Ali Imran Ayat 92, Allah SWT menegaskan:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

Bersedekah adalah cara mulia untuk membantu sesama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sisihkan sebagian penghasilanmu untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan. 

Sedekah tidak harus selalu berupa materi; berbagi ilmu atau waktu yang bermanfaat juga merupakan bentuk sedekah yang berharga. 

Dengan melakukannya secara konsisten, kamu tak hanya meringankan beban orang lain tetapi juga mendapatkan keberkahan dalam kehidupanmu.

Sebagai penutup, mengelola keuangan keluarga dengan bijak adalah langkah penting dalam menerapkan tips cara mengatur keuangan keluarga untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan bersama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index