JAKARTA — Libur Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah yang biasanya menjadi momen puncak kunjungan wisata di Provinsi Riau, tahun ini justru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, pada Jumat (11/4/2025), yang mengungkapkan bahwa meskipun beberapa destinasi wisata mencatat peningkatan, secara umum jumlah pengunjung cenderung menurun.
“Untuk peningkatan pengunjung alhamdulillah sudah kita rekap, dan memang ada di beberapa titik tempat wisata yang meningkat pengunjungnya. Namun, jika dibandingkan dari Hari Raya tahun sebelumnya, untuk di tahun ini ada terjadi penurunan,” kata Roni.
Tren Penurunan Kunjungan Jadi Perhatian Serius
Roni menjelaskan bahwa tren penurunan jumlah wisatawan terjadi khususnya saat puncak libur Lebaran. Hal ini cukup kontras dengan situasi pada hari-hari biasa sebelum dan sesudah masa libur, di mana destinasi wisata di Riau justru mengalami lonjakan kunjungan.
“Tetapi, kalau pada hari-hari biasa jumlah pengunjung yang mengunjungi wisata di Riau terjadi peningkatan,” tambahnya.
Menurutnya, meskipun tidak terjadi lonjakan pengunjung yang signifikan, penyelenggaraan pariwisata selama libur Lebaran tahun ini tetap berjalan dengan aman dan lancar. Tidak ada laporan korban jiwa maupun kejadian luar biasa yang mengganggu aktivitas wisata masyarakat.
“Yang jelas, dalam berwisata tahun ini InsyaAllah tidak ada korban jiwa, lancar dan tentunya kami akan tetap terus mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, karena curah hujan hingga menyebabkan air naik,” ungkapnya.
Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Utama
Salah satu faktor utama yang diduga menjadi penyebab turunnya kunjungan wisatawan pada momen Lebaran 2025 adalah kondisi ekonomi masyarakat. Roni menyebut bahwa daya beli masyarakat tampaknya menurun, yang berimbas pada minimnya aktivitas perjalanan wisata selama libur panjang kali ini.
“Mungkin penyebab penurunan wisatawan di Raya tahun ini dikarenakan perputaran uang atau dari sisi perekonomian ada terjadinya penurunan,” ujar Roni.
Ia menambahkan, kondisi ini bukan hanya terjadi di satu dua lokasi, tetapi menjadi tren yang merata di berbagai destinasi unggulan di Riau, baik wisata alam, religi, maupun buatan.
Persiapan Event Wisata Budaya: Bakar Tongkang Juni 2025
Meski terjadi penurunan wisatawan saat Lebaran, Dinas Pariwisata Riau tetap optimis terhadap geliat pariwisata ke depan. Dalam waktu dekat, Riau akan kembali menggelar salah satu event budaya terbesar yang telah masuk dalam kalender pariwisata nasional, yaitu Festival Bakar Tongkang yang rencananya digelar pada Juni 2025.
Festival Bakar Tongkang merupakan tradisi masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, yang secara konsisten menarik ribuan wisatawan domestik maupun mancanegara. Event ini menjadi salah satu unggulan dalam upaya mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Riau.
“Festival Bakar Tongkang menjadi agenda rutin dan telah menjadi ikon pariwisata Riau. Kami akan memastikan penyelenggaraan tahun ini berjalan meriah dan aman,” kata Roni.
Dinas Pariwisata Siapkan Strategi Pemulihan
Menghadapi tren penurunan wisatawan ini, Dinas Pariwisata Riau menyusun sejumlah langkah strategis untuk meningkatkan kembali minat wisatawan, termasuk menggencarkan promosi digital, kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata, serta meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung di objek wisata.
Program pelatihan SDM di sektor pariwisata juga menjadi prioritas agar layanan kepada pengunjung semakin baik. Selain itu, Pemprov Riau juga berupaya menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan berbagai stakeholder guna mendorong investasi pariwisata berkelanjutan di kawasan Riau.