Rute Sibolga–Gunungsitoli Akan Dihidupkan Kembali, ASDP Siapkan Kapal Penumpang dan Kendaraan untuk Layani Masyarakat Kepulauan Nias

Rute Sibolga–Gunungsitoli Akan Dihidupkan Kembali, ASDP Siapkan Kapal Penumpang dan Kendaraan untuk Layani Masyarakat Kepulauan Nias
Rute Sibolga–Gunungsitoli Akan Dihidupkan Kembali, ASDP Siapkan Kapal Penumpang dan Kendaraan untuk Layani Masyarakat Kepulauan Nias

JAKARTA - Setelah sekian lama vakum, layanan penyeberangan laut milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di rute Sibolga–Gunungsitoli akhirnya akan kembali beroperasi. Kabar ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kepulauan Nias, yang selama ini hanya mengandalkan satu operator kapal penyeberangan. Rencana pengoperasian kembali kapal ASDP tersebut didasarkan pada Surat Persetujuan Pendahuluan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan Nomor: 500.11/169/DISHUB/III/2025 yang diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara. Surat ini menjadi tindak lanjut langsung dari hasil tinjauan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, terhadap dampak bencana alam yang menimpa wilayah Kabupaten Nias Barat beberapa waktu lalu. Pada Senin, 10 Maret 2025, bencana banjir besar merusak sejumlah infrastruktur vital, termasuk jembatan yang menjadi penghubung utama antardaerah. Akibat kondisi tersebut, kebutuhan akan moda transportasi alternatif, terutama laut, menjadi sangat mendesak. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara merespons cepat kondisi ini dengan mengaktifkan kembali jalur laut yang selama ini terbengkalai.

Kepastian rencana ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan S. Zega, dalam keterangannya kepada awak media di ruang kerjanya pada Selasa, 15 April 2025. Ia menjelaskan bahwa kapal yang akan digunakan adalah KM Jatra II milik ASDP, kapal berkapasitas besar dengan bobot 3.902 Gross Tonnage (GT), yang mampu mengangkut hingga 200 penumpang dan sekitar 100 unit kendaraan, baik jenis mobil pribadi maupun truk logistik. Menurut Ridwan, pengoperasian kapal dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Mei 2025 mendatang. “Kita sangat mengapresiasi keputusan Gubernur yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat Kepulauan Nias. Ini adalah kabar yang sangat ditunggu-tunggu karena dapat memperlancar mobilitas penumpang, barang, dan kendaraan,” ujar Ridwan.

Lebih lanjut, Ridwan mengungkapkan bahwa masyarakat menyambut baik rencana pengoperasian kembali rute Sibolga–Gunungsitoli oleh ASDP. Selama ini, masyarakat hanya memiliki satu pilihan moda laut untuk jalur tersebut, yakni kapal milik operator swasta Wira Jaya Logitama (WJL). Dengan aktifnya kembali ASDP di rute tersebut, maka masyarakat akan memiliki alternatif baru yang bisa meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus mendorong kompetisi yang sehat antarpenyedia jasa penyeberangan. “Selama ini, hanya satu perusahaan yang melayani rute ini, sehingga tak banyak pilihan bagi warga. Hadirnya ASDP akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan juga mempermudah distribusi logistik antarpulau,” katanya.

Kembalinya layanan ASDP di rute Sibolga–Gunungsitoli juga dinilai strategis dari sisi konektivitas regional. Dengan kapasitas angkut kendaraan yang besar, kapal KM Jatra II dapat memainkan peran penting dalam memfasilitasi distribusi barang dan jasa ke wilayah Kepulauan Nias, terutama dalam kondisi darurat pascabencana seperti saat ini. Infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir di beberapa wilayah mengakibatkan distribusi logistik melalui jalur darat menjadi tidak optimal, sehingga moda laut menjadi tumpuan utama yang efisien. Tidak hanya dari sisi logistik dan barang, kehadiran kapal ini juga akan membantu masyarakat dalam mobilitas pribadi, baik untuk kepentingan kerja, pendidikan, maupun urusan keluarga.

ASDP sebelumnya memang pernah melayani rute penyeberangan dari Pelabuhan Sibolga menuju Pelabuhan Gunungsitoli, namun layanan tersebut sempat dihentikan karena berbagai faktor, termasuk persoalan operasional dan kompetisi. Kembalinya layanan ASDP ini tentu tak lepas dari dorongan kuat berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah yang terus mengupayakan perbaikan akses transportasi di wilayah kepulauan. Kesiapan operasional kapal KM Jatra II juga menunjukkan komitmen ASDP untuk hadir sebagai solusi logistik dan mobilitas masyarakat, terutama dalam wilayah yang memiliki tantangan geografis seperti Kepulauan Nias.

Mengingat pentingnya kelancaran transportasi laut di Sumatera Utara, terutama bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat, rencana ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga pelaku usaha dan masyarakat umum yang selama ini merasakan keterbatasan akses transportasi. Di sisi lain, peningkatan jumlah kapal penyeberangan di jalur ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata.

Konektivitas laut seperti ini tidak hanya mendukung distribusi logistik, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan destinasi wisata di Nias yang selama ini masih terbatas aksesnya. Dengan aksesibilitas yang semakin baik, potensi pariwisata lokal dapat dioptimalkan untuk mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, sektor perikanan dan pertanian lokal juga dapat merasakan dampak positif karena pengiriman hasil produksi ke pasar-pasar utama di Sumatera maupun luar daerah akan lebih lancar.

Untuk mendukung operasional kapal, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan ASDP diharapkan juga menyiapkan fasilitas pelabuhan yang memadai, termasuk area penumpukan barang, terminal penumpang, serta sistem tiket yang efisien. Kolaborasi lintas instansi dan dukungan dari masyarakat menjadi faktor penting dalam memastikan keberlanjutan rute pelayaran ini.

Sebagai langkah lanjutan, Ridwan S. Zega juga menyampaikan harapannya agar pemerintah terus memantau dan mengevaluasi jalannya operasional kapal ASDP di rute tersebut. Menurutnya, jika layanan ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan positif dari masyarakat, maka bukan tidak mungkin frekuensi pelayaran dapat ditambah atau bahkan dikembangkan lebih lanjut ke rute-rute lain yang belum terlayani secara maksimal. “Kita berharap ini bukan hanya solusi sementara, tetapi menjadi bentuk pelayanan jangka panjang yang konsisten bagi masyarakat Nias,” ungkapnya.

Dengan akan berlayarnya KM Jatra II pada Mei mendatang, maka masyarakat Kepulauan Nias akan segera menikmati kemudahan baru dalam mobilitas antarpulau. Kembalinya layanan ini bukan hanya simbol kembalinya aktivitas ekonomi pascabencana, tetapi juga bukti nyata kehadiran negara melalui BUMN dalam menjawab kebutuhan rakyatnya. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sebagai perusahaan milik negara, sekali lagi mengambil peran vital dalam mendorong konektivitas nasional, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sangat membutuhkan perhatian khusus.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index