JAKARTA — Persaingan produsen mobil asal Tiongkok di pasar otomotif Indonesia semakin ketat pada awal tahun ini. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa BYD Motor Indonesia berhasil merebut posisi puncak sebagai merek mobil China terlaris di Tanah Air sepanjang kuartal I/2025, mengalahkan dua kompetitor utamanya, Wuling dan Chery.
Pada periode Januari hingga Maret 2025, BYD mencatatkan penjualan wholesale sebanyak 5.718 unit, unggul signifikan atas Wuling yang hanya mampu membukukan 4.795 unit. Ini menandai perubahan penting dalam lanskap persaingan otomotif Tiongkok di Indonesia, yang sebelumnya didominasi oleh Wuling.
BYD Unggul Lewat Ragam Model BEV
BYD memasarkan sejumlah model kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) yang cukup diminati pasar Indonesia. Beberapa model andalannya yang tersedia di Indonesia mencakup BYD Sealion 7, BYD M6, BYD Atto 3, BYD Seal, dan BYD Dolphin.
Model-model tersebut diklaim menawarkan teknologi terkini dan harga yang kompetitif, dua faktor penting yang mempengaruhi daya tarik konsumen Indonesia terhadap mobil listrik.
“Peningkatan penjualan BYD di Indonesia menjadi indikator bahwa pasar mobil listrik di Indonesia semakin matang dan menerima teknologi baru dengan baik,” ujar seorang analis otomotif dalam keterangannya, menanggapi laporan Gaikindo.
Wuling dan Chery Tertinggal Tipis
Di peringkat kedua, Wuling masih mempertahankan basis konsumen loyalnya dengan penjualan 4.795 unit pada kuartal I/2025. Di segmen BEV, Wuling mengandalkan model Wuling Air EV, Wuling Binguo EV, dan Wuling Cloud EV. Sedangkan di kategori hybrid, Wuling tetap mengandalkan Almaz Hybrid.
Sementara itu, Chery menempati posisi ketiga dengan penjualan sebanyak 4.399 unit. Merek ini mengandalkan jajaran model seperti Chery J6, Chery Omoda E5 EV, Omoda 5, serta Tiggo 7 dan Tiggo 8 yang telah cukup dikenal di pasar SUV menengah.
Sub-Merek Denza Juga Tunjukkan Taji
Tak hanya BYD, sub-merek premiumnya yakni Denza, juga mencatatkan pencapaian luar biasa meski baru hadir di pasar Indonesia pada awal tahun. Dalam tiga bulan pertama 2025, Denza sukses membukukan penjualan wholesales sebanyak 2.524 unit. Model perdana mereka, MPV listrik premium Denza D9, dibanderol dengan harga sekitar Rp950 juta.
Kehadiran Denza menunjukkan bahwa segmen kendaraan listrik premium mulai mendapat tempat di pasar domestik. “Kami melihat segmen premium EV akan menjadi tren berikutnya seiring meningkatnya daya beli dan kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan,” ujar perwakilan BYD dalam peluncuran Denza awal tahun lalu.
Daftar Merek Mobil China Terlaris Kuartal I/2025
Selain tiga besar, sejumlah merek mobil asal Tiongkok lainnya juga mencatat penjualan meski dalam jumlah lebih kecil. Berikut adalah daftar merek mobil China terlaris di Indonesia sepanjang Januari–Maret 2025:
-Aion: 1.201 unit
-Morris Garage (MG): 545 unit
-DFSK: 243 unit
-Geely: 242 unit
-Tank: 226 unit
-Neta: 198 unit
Kinerja merek-merek tersebut menunjukkan bahwa pasar otomotif Tiongkok di Indonesia kini semakin beragam, tidak hanya dikuasai oleh nama besar seperti Wuling atau BYD.
Penjualan Mobil Nasional Menurun
Meski kompetisi antar merek mobil China memanas, secara keseluruhan pasar otomotif Indonesia mengalami penurunan. Gaikindo mencatat bahwa penjualan mobil wholesales turun 4,7% pada kuartal I/2025, menjadi 205.160 unit, dibandingkan 215.250 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan lebih tajam terjadi di sektor penjualan ritel, yang anjlok 8,9% dari 231.027 unit pada kuartal I/2024 menjadi 210.483 unit tahun ini.
Faktor yang memengaruhi penurunan ini antara lain adalah pelambatan ekonomi global, ketidakpastian kebijakan fiskal, serta penyesuaian harga pada beberapa model kendaraan yang baru diluncurkan.
Dominasi Mobil Listrik Semakin Nyata
Kebangkitan BYD sebagai pemimpin baru mobil China terlaris di Indonesia menjadi sinyal kuat bahwa mobil listrik akan semakin mendominasi pasar dalam waktu dekat. Dengan harga yang makin bersaing dan teknologi yang terus berkembang, konsumen Indonesia kini punya lebih banyak pilihan dalam beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Gaikindo memperkirakan tren ini akan berlanjut hingga akhir tahun, terutama jika infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya (charging station) terus diperluas.
Dengan performa gemilang BYD dan langkah strategis yang dilakukan merek-merek China lainnya, pasar otomotif Indonesia tampaknya akan memasuki babak baru di mana kendaraan listrik bukan lagi pilihan alternatif, melainkan arus utama.
