JAKARTA - Perkembangan teknologi digital kini menjadi penggerak utama dalam membuka akses pasar global bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini terbukti dari semakin banyaknya UMKM Indonesia, khususnya di sektor kerajinan batu alam di Bali, yang mampu menembus pasar ekspor dengan memanfaatkan platform digital sebagai sarana utama pemasaran dan distribusi.
UMKM seperti Maharani Craft menunjukkan transformasi digital yang signifikan dengan menyesuaikan strategi bisnis agar lebih adaptif terhadap permintaan pasar internasional. Keunikan produk batu alam asal Bali, mulai dari motif, jenis bahan, hingga sentuhan budaya lokal, terbukti menjadi nilai jual utama yang diminati pasar mancanegara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, dan Kanada.
"Kita berfokus pada pasar ekspor. Ada beberapa negara seperti UK, USA, Jepang, Belanda, Jerman, dan Kanada menjadi partner kami dalam bekerja sama," ujar Irene Setiawati, pelaku UMKM sekaligus pemilik Maharani Craft.
Digitalisasi Sebagai Katalisator Transformasi UMKM
Transformasi digital dalam sektor UMKM tidak hanya mencakup penggunaan platform e-commerce dan media sosial untuk memasarkan produk, tetapi juga menyentuh aspek fundamental seperti pelatihan keterampilan digital, peningkatan literasi teknologi, dan pengembangan ekosistem digital yang terpadu.
Menurut Irene, pelaku UMKM harus dipersiapkan secara menyeluruh agar mampu bersaing di pasar internasional yang memiliki standar tinggi dan persaingan ketat. Oleh karena itu, pelatihan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta, menjadi langkah penting dalam mendorong daya saing.
"Proses digitalisasi juga mencakup pelatihan keterampilan digital bagi pelaku UMKM, peningkatan literasi teknologi, serta kolaborasi dengan instansi pemerintah dan swasta dalam mengembangkan ekosistem digital yang mendukung ekspor," tegasnya.
Platform seperti marketplace internasional, media sosial, serta situs web pribadi kini menjadi kanal utama UMKM untuk menjangkau konsumen global. Selain itu, berbagai program pemerintah seperti digital onboarding UMKM, pelatihan ekspor, dan kemitraan dengan e-commerce global turut mempercepat proses integrasi digital di sektor ini.
Permintaan Global terhadap Batu Alam Bali Meningkat
Batu alam asal Bali yang sebelumnya hanya digunakan secara lokal untuk keperluan konstruksi dan dekorasi, kini mengalami peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar global. Motif artistik yang khas, keindahan bahan mentah yang digunakan, serta filosofi budaya Bali menjadi daya tarik utama.
UMKM di sektor ini juga telah meningkatkan kualitas produksi agar sesuai dengan standar internasional, termasuk dalam hal ketahanan produk, metode pengemasan, dan kepatuhan terhadap regulasi ekspor dari masing-masing negara tujuan.
Tantangan Infrastruktur dan Regulasi Masih Menjadi Penghambat
Kendati digitalisasi membuka banyak peluang, pelaku UMKM seperti Irene Setiawati juga mengungkapkan bahwa masih terdapat berbagai tantangan yang harus diatasi. Infrastruktur teknologi, khususnya akses internet yang stabil di wilayah-wilayah tertentu, masih menjadi kendala utama yang menghambat kelancaran aktivitas bisnis berbasis digital.
"Kendala dalam hal infrastruktur teknologi, keterbatasan akses terhadap internet yang stabil, dan kurangnya pemahaman mengenai standar ekspor masih dijumpai," kata Irene.
Ia menambahkan bahwa keberlanjutan kebijakan pemerintah juga menjadi perhatian penting. Perubahan regulasi yang terjadi secara mendadak tanpa sosialisasi menyeluruh dapat mengganggu proses produksi dan distribusi produk.
"Kestabilan ekonomi atau kebijakan semoga tidak berubah, karena beberapa perubahan yang belum disosialisasikan itu cukup menghambat pekerjaan kami," tambahnya.
Peran Pemerintah dan Sektor Swasta Diperlukan Lebih Aktif
Untuk mengatasi berbagai hambatan tersebut, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta mutlak diperlukan. Pemerintah diharapkan dapat menyediakan akses pelatihan ekspor, pendampingan hukum dan teknis, serta memperluas infrastruktur digital hingga ke pelosok daerah.
Selain itu, lembaga pendidikan dapat dilibatkan untuk merancang kurikulum pelatihan digital yang disesuaikan dengan kebutuhan UMKM, termasuk dalam hal penggunaan tools digital, marketing online, dan manajemen logistik ekspor.
Sementara sektor swasta, terutama perusahaan teknologi dan logistik, bisa menjadi mitra strategis dalam memperkuat ekosistem e-commerce dan pengiriman internasional yang efisien.
Ekspansi Pasar Ekspor, Harapan Baru UMKM Indonesia
Dalam konteks globalisasi dan perdagangan bebas, UMKM Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain penting di pasar ekspor. Dengan populasi kreatif dan kekayaan sumber daya lokal, produk UMKM dapat bersaing di pasar dunia selama memiliki strategi digital yang tepat dan dukungan infrastruktur yang memadai.
Pengalaman Maharani Craft di Bali menjadi contoh konkret bagaimana digitalisasi mampu mengangkat skala usaha kecil menjadi entitas global. Dukungan menyeluruh terhadap pelaku UMKM akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja.
Digitalisasi telah terbukti menjadi katalisator penting bagi ekspansi pasar ekspor UMKM Indonesia, khususnya di sektor batu alam. Namun, keberhasilan transformasi digital ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, literasi digital, kestabilan kebijakan, dan sinergi lintas sektor. Dengan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, UMKM Indonesia akan mampu menjangkau pasar global secara berkelanjutan.