Kemenkes

Kemenkes Tegaskan Komitmen Lindungi Anak Lewat Imunisasi, Dukung Penuh Pekan Imunisasi Dunia 2025

Kemenkes Tegaskan Komitmen Lindungi Anak Lewat Imunisasi, Dukung Penuh Pekan Imunisasi Dunia 2025
Kemenkes Tegaskan Komitmen Lindungi Anak Lewat Imunisasi, Dukung Penuh Pekan Imunisasi Dunia 2025

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) menegaskan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025 yang berlangsung di Provinsi Banten. Peringatan tahunan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi sebagai perlindungan dasar bagi anak-anak dari berbagai penyakit menular.

Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF. Kemenkes menilai Pekan Imunisasi Dunia 2025 sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperluas cakupan vaksinasi serta menanggulangi masalah anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar.

Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya jumlah anak yang belum menerima imunisasi. Berdasarkan data WHO tahun 2023, tercatat 14,5 juta anak di dunia masuk kategori zero dose, yakni belum pernah menerima vaksinasi dasar satu kali pun. Indonesia menempati peringkat keenam tertinggi secara global dalam jumlah anak dengan status tersebut.

"Ini bukan sekadar angka, tapi cerminan nyata bahwa masih banyak anak Indonesia yang belum terlindungi. Jika tidak segera ditangani, ini bisa menjadi ancaman serius," kata Prima.

Dalam periode 2019 hingga 2023, sekitar 1,3 juta anak di Indonesia tidak menerima vaksin DPT1 (Difteri, Pertusis, Tetanus) yang merupakan bagian dari imunisasi dasar lengkap. Angka tersebut menunjukkan adanya kesenjangan layanan kesehatan, khususnya di wilayah-wilayah terpencil, tertinggal, atau sulit dijangkau secara geografis.

Prima menambahkan bahwa cakupan imunisasi yang merata dan berkualitas sangat krusial dalam mencegah kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.

"Imunisasi bukan hanya layanan dasar, tetapi fondasi penting untuk masa depan anak-anak kita," tegasnya.

Komitmen Global dalam Perlindungan Anak

Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025 mengangkat tema global “Immunization for All is Humanly Possible” yang sejalan dengan tema nasional “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas”. Tema ini mencerminkan semangat global untuk menjadikan imunisasi sebagai hak dasar semua manusia, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, atau lokasi geografis.

Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peringatan PID sebagai bentuk nyata komitmen global dalam menyelamatkan nyawa melalui vaksinasi. Ia menyebut vaksin sebagai salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling efektif dalam sejarah manusia.

“Pekan Imunisasi Dunia merupakan simbol solidaritas global dalam menyelamatkan jutaan jiwa. Tema tahun ini menyerukan agar tidak ada satu pun anak yang tertinggal dalam layanan vaksinasi, khususnya di wilayah-wilayah dengan akses terbatas,” ujar Dr. Paranietharan.

Senada dengan WHO, Perwakilan UNICEF di Indonesia, Maniza Zaman, menekankan bahwa imunisasi telah menjadi inovasi penting dalam kesehatan masyarakat global. Ia menyebut bahwa selama setengah abad terakhir, vaksin telah menyelamatkan lebih dari 154 juta jiwa di seluruh dunia.

“Di Indonesia, UNICEF terus berkomitmen mendukung imunisasi anak bersama Kemenkes dan mitra lainnya. Kami percaya vaksinasi adalah investasi terbaik untuk masa depan generasi bangsa,” kata Maniza Zaman.

Kolaborasi Strategis dan Edukasi Masyarakat

Kegiatan PID 2025 juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor, antara pemerintah, organisasi profesi seperti IDAI, serta mitra internasional seperti WHO dan UNICEF. Selama pelaksanaan PID, berbagai kegiatan edukasi dan promosi kesehatan digencarkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi.

Kemenkes dalam hal ini memainkan peran aktif dalam memperkuat pesan edukatif di tengah masyarakat. Mereka mendorong seluruh fasilitas layanan kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, untuk memberikan informasi dan layanan imunisasi yang komprehensif, mudah diakses, dan berkualitas.

Dalam pidatonya, Ketua Umum IDAI, Prof. Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menyatakan bahwa imunisasi merupakan bagian dari hak dasar anak untuk tumbuh sehat dan berkembang optimal.

“Kami di IDAI percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Imunisasi bukan hanya melindungi individu, tapi juga menciptakan kekebalan kelompok yang mampu mencegah wabah penyakit,” ujar Prof. Piprim.

Perluasan Akses Imunisasi dan Tantangan

Meskipun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya imunisasi terus meningkat, tantangan di lapangan masih signifikan. Permasalahan geografis, rendahnya edukasi, hingga hoaks terkait vaksinasi masih menjadi hambatan dalam meningkatkan cakupan imunisasi nasional.

Prima Yosephine menegaskan bahwa upaya menanggulangi zero dose children memerlukan strategi komprehensif, termasuk integrasi data yang lebih baik, penguatan kader kesehatan, dan dukungan lintas sektor.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu pendekatan. Butuh sinergi kuat dari semua pihak, termasuk masyarakat, tokoh agama, dan media untuk menyukseskan program imunisasi nasional,” katanya.

Dalam konteks global, WHO juga mendorong negara-negara untuk memperluas layanan imunisasi ke populasi yang terpinggirkan melalui program vaksinasi mobile, kampanye pintu ke pintu, dan penggunaan teknologi digital untuk pemantauan cakupan.

Menuju Indonesia Emas 2045

Pekan Imunisasi Dunia 2025 bukan hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi juga penanda penting menuju tujuan jangka panjang Indonesia: mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat, produktif, dan tangguh. Vaksinasi menjadi bagian dari investasi pembangunan sumber daya manusia sejak dini, yang berdampak langsung terhadap kualitas hidup, pendidikan, dan ekonomi masyarakat di masa depan.

Dengan semangat kolaboratif dan edukatif, serta komitmen kuat dari pemerintah dan mitra internasional, Indonesia terus berupaya memperluas akses imunisasi hingga ke pelosok negeri. Kemenkes menargetkan tidak ada lagi anak yang luput dari perlindungan vaksinasi dasar dalam beberapa tahun mendatang.

“Melalui Pekan Imunisasi Dunia 2025, kami berharap seluruh elemen masyarakat semakin sadar bahwa imunisasi adalah hak, bukan pilihan. Ini adalah tanggung jawab bersama demi generasi sehat menuju Indonesia Emas,” pungkas Prima Yosephine.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index