Mobil Listrik

Lonjakan Permintaan Gudang Modern Didorong Pertumbuhan Industri Mobil Listrik dan Barang Konsumen di Indonesia

Lonjakan Permintaan Gudang Modern Didorong Pertumbuhan Industri Mobil Listrik dan Barang Konsumen di Indonesia
Lonjakan Permintaan Gudang Modern Didorong Pertumbuhan Industri Mobil Listrik dan Barang Konsumen di Indonesia

JAKARTA - Pertumbuhan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia telah memicu lonjakan permintaan fasilitas pergudangan modern, terutama dari perusahaan asing. Hal ini tercermin dalam laporan kuartal pertama tahun 2025 yang dirilis oleh perusahaan manajemen investasi dan real estat komersial terkemuka, JLL Indonesia.

Seiring meningkatnya investasi asing di sektor properti, khususnya logistik, perhotelan, dan residensial, permintaan terhadap fasilitas gudang modern mengalami peningkatan signifikan. Indonesia pun dinilai semakin menarik sebagai pasar yang potensial di kawasan Asia Tenggara, seiring dengan upaya transformasi industri dan kebijakan ramah investasi yang dicanangkan pemerintah.

Dalam laporan tersebut, JLL Indonesia mencatat bahwa subsektor logistik mengalami pertumbuhan positif sepanjang Januari hingga Maret 2025. Okupansi pergudangan modern naik dari sebelumnya 87 persen menjadi 90 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini. Kenaikan tersebut menandakan permintaan pasar yang kuat terhadap fasilitas logistik berkualitas, khususnya gudang yang siap sewa dan memiliki spesifikasi sesuai kebutuhan industri manufaktur modern.

Farazia Basarah, Country Head and Head of Logistics & Industrial JLL Indonesia, menyatakan bahwa peningkatan permintaan ini sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan pesat beberapa sektor industri utama yang tengah berkembang di Indonesia.

"Pertumbuhan industri kendaraan listrik (EV), elektronik, peralatan rumah tangga, furnitur, dan barang konsumsi bergerak cepat (FMCG) telah menjadi penggerak utama permintaan fasilitas pergudangan modern siap sewa yang memenuhi spesifikasi khusus," ujar Farazia.

Permintaan Didominasi Perusahaan Asing

Lebih lanjut, Farazia menjelaskan bahwa mayoritas permintaan gudang modern yang dikelola oleh JLL berasal dari perusahaan-perusahaan asal Tiongkok. Hal ini mencerminkan tren global di mana manufaktur Tiongkok mulai melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai bagian dari strategi diversifikasi rantai pasok dan penetrasi pasar regional.

Indonesia kini menjadi salah satu pusat logistik baru di Asia Tenggara yang menarik perhatian investor asing. Lokasi geografis yang strategis, populasi besar, serta dukungan regulasi dari pemerintah menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan global untuk menanamkan modalnya di sektor logistik nasional.

"Permintaan tertinggi datang dari perusahaan Tiongkok yang mencari fasilitas yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memenuhi standar keberlanjutan, efisiensi energi, dan terintegrasi dengan sistem distribusi modern," imbuh Farazia.

Industri Kendaraan Listrik Jadi Motor Penggerak

Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang tengah mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik, mulai dari hulu hingga hilir. Kebijakan insentif fiskal dan non-fiskal untuk investasi di sektor EV, termasuk pembangunan pabrik baterai dan kendaraan listrik, menjadi faktor pendorong utama meningkatnya aktivitas industri di sektor ini.

Akibatnya, kebutuhan akan fasilitas penyimpanan dan distribusi barang seperti suku cadang, baterai, dan komponen kendaraan listrik lainnya—pun turut meningkat. Permintaan ini tidak hanya datang dari pabrikan, tetapi juga dari perusahaan logistik pihak ketiga (3PL) yang menyediakan jasa distribusi untuk industri otomotif dan elektronik.

Pergudangan Modern Menjadi Standar Baru

Dengan meningkatnya standar kebutuhan dari penyewa, model pergudangan konvensional kini mulai tergantikan oleh fasilitas gudang modern. Gudang-gudang ini biasanya dilengkapi dengan teknologi otomatisasi, sistem manajemen logistik berbasis digital, efisiensi energi, serta fasilitas keamanan yang canggih.

Permintaan terhadap gudang dengan kriteria seperti ceiling tinggi, luas memadai, akses kendaraan berat, hingga integrasi dengan pelabuhan atau jalur distribusi utama menjadi persyaratan yang wajib dipenuhi oleh pengembang properti industri.

Menurut JLL, sejumlah kawasan industri seperti di Cikarang, Karawang, dan kawasan barat Jakarta menjadi lokasi favorit bagi pembangunan gudang modern. Di kawasan tersebut, banyak perusahaan internasional yang telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi atau pusat distribusi untuk pasar Asia Tenggara.

Optimisme Pertumbuhan Berlanjut

JLL Indonesia optimistis bahwa tren permintaan fasilitas logistik akan terus meningkat hingga akhir tahun 2025, seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi global dan tumbuhnya e-commerce di Indonesia.

Selain perusahaan asal Tiongkok, investor dari Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara Eropa juga mulai melirik Indonesia sebagai basis distribusi regional. Dalam beberapa bulan terakhir, JLL mencatat adanya peningkatan pertanyaan dari investor asing terkait ketersediaan lahan, izin pembangunan, dan pengelolaan gudang di Indonesia.

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat logistik regional. Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi, kebijakan pro-investasi, dan transformasi digital menjadikan sektor ini sangat menjanjikan bagi investor jangka panjang,” kata Farazia.

Tantangan dan Peluang

Meskipun prospek sektor logistik sangat positif, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi pelaku industri, antara lain keterbatasan infrastruktur, birokrasi perizinan, serta fluktuasi biaya logistik akibat kondisi global. Namun demikian, hal ini justru membuka peluang bagi pengembang properti dan penyedia solusi logistik untuk berinovasi.

Peningkatan kualitas infrastruktur, termasuk jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta barang, menjadi hal krusial dalam mendukung kelancaran distribusi logistik. Pemerintah melalui proyek-proyek strategis nasional (PSN) juga tengah mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung logistik agar bisa mengimbangi permintaan pasar yang terus tumbuh.

Pertumbuhan industri kendaraan listrik dan barang konsumen di Indonesia telah mendorong peningkatan signifikan permintaan terhadap fasilitas pergudangan modern. Dukungan dari perusahaan asing, terutama dari Tiongkok, menjadi pendorong utama lonjakan okupansi gudang hingga mencapai 90 persen pada triwulan pertama 2025.

Transformasi sektor logistik ini tak hanya mencerminkan geliat investasi asing, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat logistik strategis di Asia Tenggara. Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan kebijakan pemerintah, sektor logistik Indonesia diprediksi akan terus tumbuh pesat di masa mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index