Kecantikan

Kecantikan Luna Maya Manglingi Saat Menikah dengan Maxime Bouttier, Riasan Adat Jawa Curi Perhatian Publik

Kecantikan Luna Maya Manglingi Saat Menikah dengan Maxime Bouttier, Riasan Adat Jawa Curi Perhatian Publik
Kecantikan Luna Maya Manglingi Saat Menikah dengan Maxime Bouttier, Riasan Adat Jawa Curi Perhatian Publik

JAKARTA - Luna Maya kembali mencuri perhatian publik, kali ini bukan karena perannya dalam film atau iklan, melainkan penampilannya sebagai pengantin dalam momen sakral pernikahannya dengan Maxime Bouttier. Acara pernikahan yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025, di COMO Shambhala Estate, Gianyar, Bali, itu menjadi pusat sorotan warganet, media, serta para penggemar dunia hiburan di Indonesia.

Pernikahan yang mengusung adat Jawa Yogyakarta ini sukses memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia dalam balutan nuansa modern. Luna Maya, yang dikenal sebagai ikon fashion tanah air, tampil memukau dalam balutan kebaya putih klasik dengan riasan pengantin tradisional yang memancarkan keanggunan sekaligus aura sakral.

Penampilan Luna Maya sebagai pengantin dinilai begitu memesona dan manglingi istilah Jawa untuk menggambarkan perubahan penampilan yang membuat seseorang terlihat sangat berbeda dan lebih cantik dari biasanya. Sentuhan riasan wajahnya pun banyak menuai pujian karena mampu menyatukan unsur tradisi dan modernitas secara harmonis.

Makeup yang dikenakan Luna menonjolkan kontur wajah yang tegas namun lembut. Sentuhan highlight di bagian tulang pipi dan batang hidung membuat kulitnya tampak bersinar alami. Fokus utama riasan ada pada bagian mata, dengan gradasi eyeshadow bernuansa cokelat keemasan hingga taupe, dipadukan dengan eyeliner hitam bergaya cat-eye yang tajam, memberikan kesan dramatis namun tetap elegan.

Blush on bernuansa rose pink diaplikasikan dengan teknik gradasi lembut, menambah rona segar di wajah Luna. Sedangkan bibirnya dipercantik dengan lipstik berwarna mauve pink bertekstur satin, memberikan tampilan akhir yang lembut namun anggun. Keseluruhan tampilan makeup membuat Luna Maya terlihat sangat berbeda dari penampilan sehari-harinya yang lebih natural, dan justru itu yang menjadikan penampilannya kali ini begitu memukau.

Busana pengantin yang dikenakan Luna tak kalah memikat. Ia memilih kebaya rancangan perancang busana ternama Indonesia, dengan sentuhan renda putih yang memberikan kesan mewah namun tetap bersahaja. Kebaya tersebut dipadukan dengan kain batik bermotif Sidomulyo yang sarat makna filosofis motif ini dalam tradisi Jawa sering dikaitkan dengan harapan untuk kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.

Tampilan Luna kian sempurna dengan tatanan rambut tradisional Jawa berupa sanggul besar lengkap dengan aksesori paes—hiasan dahi berwarna hitam pekat yang biasa digunakan oleh pengantin wanita dalam upacara adat Jawa. Penggunaan paes tidak hanya memperkuat nilai budaya, tetapi juga menyimbolkan keanggunan dan kesucian seorang wanita di hari pernikahannya.

Maxime Bouttier, sang mempelai pria, juga mengenakan busana adat yang senada dengan Luna. Ia tampil gagah dalam beskap dan blangkon, memberikan kesan selaras dan mendalam dalam upacara adat tersebut. Harmoni visual dari pasangan ini seakan menjadi simbol dari penyatuan dua hati yang berasal dari latar belakang berbeda namun saling melengkapi.

Upacara pernikahan yang digelar secara tertutup ini dihadiri oleh keluarga terdekat dan sahabat karib pasangan. Meski berlangsung secara privat, foto-foto dan video dari prosesi pernikahan tersebut cepat menyebar luas di media sosial dan platform digital. Banyak penggemar serta tokoh publik memberikan ucapan selamat dan pujian atas penampilan dan konsep adat yang diusung dalam pernikahan mereka.

Bukan hanya tampil memesona secara visual, pernikahan ini juga dinilai menjadi contoh positif dari penggunaan warisan budaya dalam momen-momen penting kehidupan modern. Luna Maya dan Maxime Bouttier berhasil membuktikan bahwa adat istiadat tradisional tidak ketinggalan zaman, melainkan bisa dikemas dengan sentuhan modern yang membuatnya tetap relevan dan bahkan lebih berkesan.

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa pernikahan artis tak selalu harus mengusung tema internasional atau mewah secara glamor. Justru, ketika kembali pada akar budaya, nilai-nilai yang dihadirkan menjadi lebih dalam dan menyentuh. Hal ini turut membuka mata generasi muda untuk tidak melupakan tradisi dan kearifan lokal dalam setiap fase kehidupannya.

Dengan segala kemegahan yang tetap terjaga dalam balutan kesederhanaan adat, pernikahan Luna dan Maxime telah menciptakan standar baru dalam pesta pernikahan selebritas Indonesia. Tak hanya memberikan inspirasi fashion dan riasan bagi para calon pengantin, tetapi juga menjadi simbol bahwa kebudayaan lokal mampu tampil megah di panggung modern tanpa kehilangan makna dan kedalamannya.

Penampilan Luna Maya dalam busana dan riasan pengantin tradisional tidak hanya meninggalkan kesan visual yang kuat, tetapi juga menjadi bentuk penghargaan terhadap identitas budaya bangsa. Melalui langkah ini, ia sekaligus mempertegas eksistensinya tidak hanya sebagai seorang publik figur, tetapi juga sebagai sosok yang mampu menginspirasi dan mengedukasi publik melalui pilihan-pilihannya yang penuh nilai.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index