Wisata

Candi Borobudur Jadi Pusat Perayaan Waisak 2569 BE, Menjadi Destinasi Wisata Kultural dan Spiritual

Candi Borobudur Jadi Pusat Perayaan Waisak 2569 BE, Menjadi Destinasi Wisata Kultural dan Spiritual
Candi Borobudur Jadi Pusat Perayaan Waisak 2569 BE, Menjadi Destinasi Wisata Kultural dan Spiritual

JAKARTA - Perayaan ini menandai puncak peringatan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan wafatnya, yang dikenal dengan istilah Parinibbana. Setiap tahun, ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru Indonesia dan dunia berkumpul di Borobudur untuk merayakan hari yang penuh makna ini, menjadikannya tidak hanya sebagai perayaan spiritual, tetapi juga sebagai momentum bagi kebersamaan dan perdamaian dunia.

Tema Waisak 2569 BE: Meningkatkan Pengendalian Diri untuk Perdamaian Dunia

Peringatan Waisak 2569 BE tahun ini mengangkat tema besar: "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia". Tema ini sejalan dengan program prioritas Menteri Agama yang bertujuan untuk meningkatkan kerukunan antar umat beragama dan kemanusiaan secara lebih konkret. Sejumlah kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial juga dilaksanakan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat sekitar.

Menurut Karbono, Pembimbing Masyarakat Buddha Kementerian Agama Jawa Tengah, perayaan Waisak diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan ritual, tetapi juga sebuah gerakan kolektif yang mendorong umat untuk memperkuat praktik dhamma dalam kehidupan sehari-hari. "Mari kita hadirkan perwujudan nilai-nilai Buddhis dalam praktik kehidupan nyata, menciptakan ruang pertemuan antara nilai spiritual dengan aksi sosial, antara sakralitas dan kemanusiaan," ujarnya.

Waisak Sebagai Sumber Transformasi Nyata bagi Masyarakat

Bhikkhu Dhammavuddho Thera, tokoh agama yang turut berpartisipasi dalam perayaan ini, menjelaskan bahwa ajaran Buddha mengajarkan umat untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan. Menurutnya, Waisak bukan hanya soal ritual semata, tetapi tentang bagaimana umat Buddha menghayati ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari. "Perayaan ini menjadi momen kontemplatif, reflektif, dan transformasional yang sangat penting bagi umat Buddha. Ia menjadi refleksi mendalam terhadap nilai-nilai kehidupan yang dijalankan dalam keseharian," jelas Bhante Dhammavuddho.

Candi Borobudur, selain sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai jembatan dialog antarbudaya. Wiwit Kasiyati, Sub Koordinator Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur, menambahkan bahwa Borobudur bukan hanya situs religi, tetapi juga warisan budaya dunia yang terbuka bagi semua kalangan, tanpa membedakan agama, kepercayaan, atau latar belakang. "Mari kita maknai Borobudur secara lebih luas sebagai ruang budaya yang aktif, tempat berbagai nilai spiritual, historis, dan kemanusiaan bertemu," ujarnya.

Serangkaian Acara Waisak di Borobudur

Perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE di Candi Borobudur tidak hanya melibatkan kegiatan spiritual, tetapi juga serangkaian acara sosial yang memberi dampak bagi masyarakat. Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2569 BE, Karuna Murdaya, menjelaskan bahwa kegiatan dimulai pada 4 Mei 2025 dengan karya bakti serentak di Taman Makam Pahlawan seluruh Indonesia, dilanjutkan dengan bakti sosial pengobatan gratis pada 10-11 Mei 2025. Pengobatan ini mencakup layanan kesehatan seperti bedah minor, operasi gigi, dan pembagian kacamata baca yang akan diberikan kepada sekitar 8.000 orang di sekitar Candi Borobudur.

Di puncak perayaan, pada 12 Mei 2025, berbagai rangkaian acara akan dilaksanakan, termasuk kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, pelepasan lampion, dan detik-detik Waisak yang menjadi puncak kegiatan. Keunikan perayaan tahun ini adalah Festival Lampion Waisak "Light of Peace 2025", di mana ribuan lampion akan diterbangkan untuk melambangkan kedamaian. Fatmawati, Ketua Panitia Festival Lampion Waisak 2569 BE, menyatakan bahwa pelepasan lampion akan dilakukan dalam dua sesi, dengan 2.569 lampion yang melambangkan tahun perayaan Waisak saat ini.

Thudong 2025: Perjalanan Spiritual untuk Perdamaian

Selain itu, perayaan Waisak 2025 juga akan menyambut kedatangan 36 bhikkhu Thudong yang tengah melakukan perjalanan spiritual dari Thailand menuju Borobudur. Perjalanan ini dimulai pada Februari 2025 dan akan berakhir pada 10 Mei 2025. Ke-36 bhikkhu ini, yang berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, mengunjungi berbagai tempat ibadah di sepanjang perjalanan mereka. "Semoga semangat Thudong bisa terus membara dan menjadi langkah menuju masa depan Indonesia yang lebih damai dan toleran," kata Kevin Wu, Ketua Panitia Thudong 2025.

InJourney Menjamin Kelancaran Perayaan Waisak

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) bersama anak perusahaannya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, turut memastikan kelancaran operasional perayaan Waisak 2025 di Candi Borobudur. InJourney berkomitmen untuk menjaga Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual yang inklusif, memastikan bahwa perayaan ini tidak hanya sebagai penghormatan bagi umat Buddha, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. "Kami memastikan bahwa perayaan ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal," ujar Direktur Utama InJourney, Maya Watono.

Selain itu, InJourney juga memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung dengan melibatkan lebih dari 150 petugas dari TNI, Polri, dan unit keamanan internal. Diperkirakan, sekitar 90 ribu umat dan wisatawan akan hadir pada perayaan Waisak 2025 ini, dengan sekitar 30-40 ribu orang di puncak acara.

Penyesuaian Operasional untuk Kenyamanan Pengunjung

Untuk mendukung kelancaran acara, Taman Wisata Borobudur melakukan penyesuaian operasional pada tanggal 12 Mei 2025. Kunjungan ke Candi Borobudur akan ditutup sementara pada hari tersebut, dan area pelataran akan ditutup pukul 12.00 WIB. InJourney juga menyediakan tiket untuk menyaksikan pelepasan lampion secara online melalui situs resmi mereka.

Dengan berbagai persiapan matang dan serangkaian kegiatan yang melibatkan umat dan masyarakat luas, perayaan Waisak 2569 BE di Candi Borobudur diharapkan tidak hanya menjadi ajang peringatan spiritual, tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat kebersamaan antar umat beragama dan menjaga perdamaian dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index