BBM

Harga BBM Non-Subsidi Turun Serentak di Seluruh Indonesia Mulai 9 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Harga BBM Non-Subsidi Turun Serentak di Seluruh Indonesia Mulai 9 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Harga BBM Non-Subsidi Turun Serentak di Seluruh Indonesia Mulai 9 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

JAKARTA - Pemerintah kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non-subsidi di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Indonesia. Penyesuaian harga ini resmi berlaku sejak Jumat, 9 Mei 2025, dan menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi dan pelaku industri transportasi yang mengandalkan bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax dan Dexlite.

Penurunan harga ini merupakan bagian dari evaluasi berkala yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero), berdasarkan acuan harga minyak mentah dunia, kurs rupiah, serta biaya distribusi. Kebijakan ini berlaku secara nasional dengan rincian harga berbeda di tiap provinsi.

“Harga BBM mengalami penyesuaian sesuai dengan tren harga minyak mentah global dan nilai tukar. Penyesuaian ini juga memperhatikan daya beli masyarakat serta menjaga keseimbangan antara efisiensi dan keberlanjutan energi,” ujar perwakilan resmi dari Pertamina.

Harga BBM Non-Subsidi Turun Hingga Rp300 per Liter

Dalam daftar terbaru yang dirilis Pertamina, harga Pertamax mengalami penurunan sebesar Rp100, dari sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp12.400 per liter. Sementara Pertamax Turbo turun lebih signifikan sebesar Rp300, dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter.

Penurunan juga terjadi pada Dexlite, yang kini dijual seharga Rp13.350 per liter dari sebelumnya Rp13.600. Adapun Pertamina Dex, bahan bakar berkualitas tinggi berbasis diesel, kini dijual Rp13.750 per liter, turun dari Rp13.900.

“Penurunan harga ini tentu menjadi angin segar bagi masyarakat, terutama dalam situasi ekonomi yang masih dalam proses pemulihan. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan mobilitas masyarakat serta efisiensi biaya transportasi,” imbuh sumber Pertamina dalam keterangan resminya.

Harga BBM Non-Subsidi per Provinsi

Berikut adalah rincian harga BBM non-subsidi terbaru per 9 Mei 2025 berdasarkan data resmi dari MyPertamina:

1. Provinsi Aceh

Pertalite: Rp10.000

Pertamax: Rp12.700

Pertamax Turbo: Rp13.600

Dexlite: Rp13.650

Pertamina Dex: Rp14.050

2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp11.700

Dexlite: Rp12.500

3. Provinsi Sumatera Utara

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp12.700

Pertamax Turbo: Rp13.600

Dexlite: Rp13.650

Pertamina Dex: Rp14.050

4. Provinsi Sumatera Barat

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp13.950

Pertamax Turbo: Rp13.900

Dexlite: Rp13.900

Pertamina Dex: Rp14.350

5. Provinsi Riau

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp12.950

Pertamax Turbo: Rp13.900

Dexlite: Rp13.900

Pertamina Dex: Rp14.350

6. Provinsi Kepulauan Riau

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp12.950

Pertamax Turbo: Rp13.900

Dexlite: Rp13.900

Pertamina Dex: Rp14.350

7. Free Trade Zone (FTZ) Batam

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp11.800

Pertamax Turbo: Rp12.650

Dexlite: Rp12.650

Pertamina Dex: Rp13.050

8. Provinsi Jambi

Pertalite: Rp10.000

Bio-solar: Rp6.800

Pertamax: Rp12.700

Pertamax Turbo: Rp13.600

Dexlite: Rp13.650

Pertamina Dex: Rp14.050

Efek Domino Penurunan Harga BBM

Penyesuaian ini berpotensi memberi efek domino positif bagi perekonomian, terutama sektor transportasi, logistik, dan perdagangan. Biaya operasional transportasi logistik diprediksi bisa ditekan, yang pada akhirnya akan berimbas pada harga jual barang dan jasa yang lebih kompetitif.

Ekonom energi dari Universitas Indonesia, Dr. Erwin Hartanto, menyambut positif langkah penurunan ini. "Dengan menyesuaikan harga BBM non-subsidi sesuai tren global, pemerintah tidak hanya menjaga daya saing domestik tapi juga menstimulus sektor konsumsi rumah tangga yang masih tertekan inflasi," ujarnya.

Evaluasi Berkala dan Transparansi Harga

Penetapan harga BBM oleh Pertamina, terutama jenis non-subsidi seperti Pertamax dan Dexlite, memang dilakukan secara berkala berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Aturan tersebut mengatur mekanisme evaluasi bulanan terhadap harga jual eceran BBM umum.

"Penurunan harga BBM ini bukan kebijakan sesaat, tapi hasil dari mekanisme evaluasi yang berkelanjutan. Harga bisa berubah setiap bulan, tergantung pergerakan harga minyak dunia dan faktor eksternal lainnya," tulis Pertamina dalam rilis resmi mereka.

Akses Informasi dan Pemantauan Publik

Masyarakat dapat mengakses informasi harga BBM terkini melalui situs resmi MyPertamina.id, aplikasi MyPertamina, atau kanal komunikasi resmi Pertamina lainnya. Hal ini untuk menjamin transparansi informasi dan memudahkan masyarakat merencanakan pengeluaran bahan bakar harian mereka.

Turunnya harga BBM non-subsidi mulai 9 Mei 2025 ini merupakan bentuk respons adaptif Pertamina terhadap dinamika pasar energi global. Penurunan harga ini diharapkan mampu memberi dampak langsung pada daya beli masyarakat, menstimulasi pemulihan ekonomi, serta meningkatkan efisiensi biaya operasional di berbagai sektor.

Sebagaimana disampaikan pihak Pertamina, “Penyesuaian harga ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan energi yang kompetitif dan transparan bagi seluruh masyarakat Indonesia.”

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index