BRI

QRIS BRI Dorong Kemajuan UMKM dan Permudah Transaksi Digital di Lampung

QRIS BRI Dorong Kemajuan UMKM dan Permudah Transaksi Digital di Lampung
QRIS BRI Dorong Kemajuan UMKM dan Permudah Transaksi Digital di Lampung

JAKARTA - Dalam era digital yang semakin maju, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dihadapkan pada tantangan untuk terus beradaptasi dengan perubahan teknologi. Salah satu bentuk adaptasi yang kini menjadi standar adalah penggunaan metode pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Penggunaan QRIS telah menjadi bagian penting dalam kegiatan ekonomi, baik di kota besar maupun wilayah pedesaan. Inovasi ini menjadi salah satu solusi utama dalam menjawab kebutuhan transaksi cepat, aman, dan efisien.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia turut ambil bagian dalam mendorong digitalisasi UMKM, khususnya di wilayah Lampung. Melalui layanan QRIS BRI, para pelaku usaha kini dapat menerima pembayaran nontunai dengan lebih mudah, hanya dengan memindai kode QR melalui aplikasi mobile banking, termasuk BRImo.

Digitalisasi UMKM melalui QRIS memberikan dampak signifikan dalam efisiensi bisnis. Seorang pelaku usaha makanan di Lampung, yang menjalankan bisnis kebab, menjadi contoh nyata dari keberhasilan penerapan QRIS dalam kegiatan usahanya. Dengan harga jual yang sangat terjangkau, yakni Rp5.000 per porsi, ia mampu menjual ratusan porsi setiap hari. Saat menghadapi acara atau event besar, angka penjualannya bahkan bisa melonjak hingga lima kali lipat. Hal ini tak lepas dari kemudahan transaksi yang ditawarkan QRIS.

Sebelum menggunakan QRIS, banyak pembeli yang kesulitan saat tidak membawa uang tunai. Namun kini, transaksi bisa diselesaikan hanya dalam hitungan detik, cukup dengan memindai barcode menggunakan ponsel. Tidak hanya mempercepat proses jual-beli, sistem ini juga memberikan rasa aman dan nyaman, baik dari sisi penjual maupun pembeli. Risiko kesalahan penghitungan uang, kekurangan kembalian, hingga potensi uang palsu dapat dihindari secara signifikan.

QRIS BRI tidak hanya memberikan kemudahan transaksi di perkotaan. Dalam praktiknya, sistem ini juga terbukti efektif hingga ke pelosok wilayah. Mahasiswa di Lampung, misalnya, kini telah terbiasa menggunakan BRImo untuk kebutuhan harian, mulai dari membeli makanan hingga membayar kebutuhan kuliah. Bahkan ketika sedang menjalani kegiatan di desa terpencil, mereka tetap bisa melakukan transaksi berkat jaringan agen BRILink yang tersebar luas.

Inisiatif ini menjadi bentuk nyata komitmen BRI dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia. Melalui BRImo, pengguna tidak hanya bisa melakukan pembayaran melalui QRIS, tetapi juga menggunakan fitur unggulan seperti QRIS Transfer. Fitur ini memungkinkan pengiriman dana antar bank maupun ke aplikasi keuangan lainnya hanya dengan memindai kode QR, tanpa perlu mengetik nomor rekening secara manual. Inovasi ini meningkatkan kenyamanan sekaligus menekan risiko kesalahan teknis yang sering terjadi dalam proses transfer konvensional.

Digitalisasi yang dilakukan BRI juga menciptakan sistem transaksi yang lebih transparan dan tercatat, sehingga mempermudah pelaku usaha dalam mengelola laporan keuangan mereka. Data transaksi yang terdigitalisasi memungkinkan mereka melakukan evaluasi performa bisnis secara rutin dan akurat. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan potensi pengembangan usaha dan membuka akses yang lebih luas ke sumber pembiayaan formal.

Transformasi digital melalui QRIS juga membawa dampak positif terhadap ekosistem perekonomian lokal. Dengan semakin banyak UMKM yang go digital, daya saing lokal meningkat dan peluang pasar terbuka lebih luas. Konsumen tidak lagi terbatas pada pembeli tunai di lokasi, tetapi juga mencakup pengguna layanan digital yang kini semakin mendominasi.

Di sisi lain, sistem ini juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi keuangan digital. Melalui penggunaan QRIS dalam kehidupan sehari-hari, baik pelaku usaha maupun pelanggan diajak untuk lebih mengenal sistem pembayaran digital yang aman dan efisien. Literasi keuangan menjadi bagian tak terpisahkan dari proses adaptasi digital ini.

Salah satu tantangan terbesar dalam digitalisasi UMKM adalah kesenjangan pengetahuan teknologi. Namun melalui pendekatan yang tepat dan dukungan dari lembaga keuangan, hambatan tersebut perlahan mulai teratasi. Pelatihan, pendampingan, dan sosialisasi terus digencarkan agar transformasi digital tidak hanya menjangkau pelaku usaha di pusat kota, tetapi juga di kawasan pinggiran dan pedesaan.

Langkah progresif ini menunjukkan bahwa UMKM tidak lagi menjadi pelaku ekonomi tradisional, melainkan bagian penting dari ekosistem digital yang dinamis. Dengan bantuan QRIS BRI, mereka tidak hanya bertahan di tengah perubahan zaman, tapi juga mampu bersaing dan berkembang lebih jauh.

Penerapan QRIS di Lampung menjadi salah satu bukti bahwa adopsi teknologi dalam sektor UMKM telah memberikan hasil nyata. Tingginya antusiasme pelaku usaha terhadap sistem pembayaran ini menunjukkan adanya pergeseran budaya transaksi masyarakat menuju metode yang lebih modern dan efisien.

Dengan transformasi yang terus berlangsung dan didukung oleh inovasi layanan perbankan digital, masa depan UMKM di Indonesia, khususnya di Lampung, diprediksi akan semakin cerah. Para pelaku usaha kini tidak hanya mengandalkan keunggulan produk, tetapi juga kekuatan sistem yang mendukung seluruh aspek bisnis mereka.

BRI, melalui layanan QRIS dan platform digital lainnya, menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dukungan teknologi ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian visi ekonomi inklusif yang tidak hanya dinikmati di pusat kota, tetapi juga menyebar merata hingga ke pelosok negeri.

Dengan QRIS BRI, UMKM tidak hanya tumbuh, tetapi juga melesat menuju era digital yang kompetitif dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index