JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa seluruh wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan ringan pada Sabtu malam. Prakiraan ini mencakup seluruh wilayah administrasi Jakarta, mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, hingga wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Hujan ringan tersebut juga diperkirakan akan berlanjut hingga dini hari.
Dalam laporan resmi yang diterbitkan BMKG melalui laman resminya, kondisi cuaca di Ibu Kota sepanjang Sabtu cenderung didominasi oleh hujan ringan yang menyebar merata dari pagi hingga malam hari. “Kami memprakirakan seluruh wilayah Jakarta berpotensi mengalami hujan ringan pada malam hari, termasuk wilayah Kepulauan Seribu,” ujar Prakirawan Cuaca BMKG, Fadli.
Sementara itu, pada Sabtu sore, intensitas hujan diperkirakan akan meningkat di beberapa wilayah tertentu. Hujan sedang diprakirakan terjadi di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Untuk wilayah Jakarta Utara diprediksi mengalami hujan ringan, sedangkan Kepulauan Seribu akan berada dalam kondisi berawan tebal.
Menurut Fadli, fenomena ini merupakan bagian dari pola cuaca peralihan musim yang masih berlangsung di sebagian besar wilayah Jabodetabek. “Saat ini kita berada dalam masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga potensi hujan sporadis masih cukup tinggi, khususnya pada siang hingga malam hari,” jelasnya.
Hujan Ringan Dominasikan Cuaca Sepanjang Hari
Pada pagi hari, hampir seluruh wilayah Jakarta diprediksi mengalami hujan ringan, kecuali Jakarta Selatan yang akan diselimuti awan tebal. Kemudian saat siang hari, hujan ringan diprakirakan tetap mendominasi, sementara langit di Kepulauan Seribu justru diperkirakan cerah berawan.
Suhu udara di DKI Jakarta pada hari Sabtu diperkirakan berada di kisaran 24 hingga 30 derajat Celsius. Sementara itu, kelembapan udara berkisar antara 70 hingga 95 persen. Adapun kecepatan angin umumnya berembus dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan antara 1 hingga 13 kilometer per jam.
“Cuaca seperti ini memang cukup umum terjadi pada masa peralihan, di mana awan-awan konvektif dapat terbentuk dengan cepat dan menyebabkan hujan meskipun hanya bersifat lokal atau ringan,” lanjut Fadli.
Warga Diimbau Siaga Banjir Lokal dan Genangan
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir lokal atau genangan air yang dapat muncul akibat hujan yang berlangsung secara kontinu, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki sistem drainase kurang optimal.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, hujan deras yang mengguyur Jakarta menyebabkan banjir di sejumlah titik. Salah satunya di kawasan Kebon Pala, Jakarta Timur. Pada saat itu, air Sungai Ciliwung meluap akibat curah hujan tinggi, menyebabkan banjir dengan ketinggian mencapai 200 sentimeter dan memaksa evakuasi warga.
“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, meskipun hujan hanya tergolong ringan, durasi yang panjang dapat menyebabkan peningkatan volume air di sungai maupun saluran drainase,” kata Fadli. Ia juga mengingatkan warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk tidak lengah dan segera mencari tempat aman jika kondisi mulai tidak kondusif.
Koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan Antisipasi Dini
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan telah bersiaga dan meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi kemungkinan dampak cuaca. Petugas lapangan disiagakan di sejumlah titik rawan banjir seperti di Kampung Melayu, Cawang, dan Petamburan.
“Kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke selokan dan memastikan saluran air di lingkungan rumah masing-masing tidak tersumbat,” ujar Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji. Ia menambahkan bahwa masyarakat juga dapat memantau perkembangan kondisi cuaca melalui aplikasi JAKI dan media sosial resmi milik Pemprov DKI Jakarta.
BPBD juga bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air untuk mengoperasikan pompa-pompa air dan rumah pompa secara maksimal ketika curah hujan meningkat. “Kesiapsiagaan ini penting agar tidak terjadi banjir besar seperti yang pernah terjadi sebelumnya,” tambah Isnawa.
Cuaca Peralihan Perlu Diwaspadai
Ahli klimatologi dari BMKG, Indra Gustari, menyatakan bahwa pola cuaca di Jakarta saat ini sangat dipengaruhi oleh dinamika atmosfer lokal dan global, termasuk aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) yang sedang aktif di kawasan Asia Tenggara. Aktivitas ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Jakarta.
“Dengan adanya MJO dan gangguan atmosfer skala lokal, maka hujan berintensitas ringan hingga sedang masih mungkin terjadi meski sudah mendekati musim kemarau,” ujar Indra.
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat perlu lebih memperhatikan prakiraan cuaca harian yang dikeluarkan oleh BMKG karena cuaca di masa transisi bisa berubah sangat cepat.
Antisipasi Mobilitas dan Aktivitas Masyarakat
Dengan prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi hujan sepanjang hari, BMKG mengimbau warga Jakarta untuk mengantisipasi gangguan pada aktivitas harian dan mobilitas, terutama saat sore dan malam hari. Masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum disarankan untuk menyiapkan jas hujan atau perlengkapan pelindung lainnya.
“Kami menyarankan agar masyarakat menghindari berkendara saat hujan deras karena jarak pandang menurun dan risiko kecelakaan meningkat,” ujar Fadli. Ia juga menambahkan bahwa pengguna kendaraan bermotor harus waspada terhadap genangan air di sejumlah titik yang sering tergenang seperti Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan kawasan Kemang.
Dengan potensi hujan ringan hingga sedang yang merata di seluruh wilayah Jakarta sepanjang hari Sabtu, masyarakat diimbau tetap waspada dan memantau prakiraan cuaca terkini dari BMKG. Koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait sangat penting untuk mengantisipasi dampak buruk dari kondisi cuaca yang tidak menentu, khususnya terhadap keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran aktivitas warga Ibu Kota.