Wisata Borobudur Sunrise Kembali Menyapa

Senin, 28 Juli 2025 | 08:59:27 WIB
Wisata Borobudur Sunrise Kembali Menyapa

JAKARTA - Langit gelap yang perlahan berubah jingga menjadi momen paling dinanti oleh para wisatawan yang berkumpul di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Setelah lama dinantikan, wisata Borobudur Sunrise akhirnya kembali dibuka. Para pengunjung yang memadati area sejak dini hari tampak antusias mengikuti uji coba wisata yang sempat dihentikan sejak masa pandemi COVID-19.

Program ini kembali digelar oleh Injourney Destination Management (IDM), membuka kesempatan bagi pelancong untuk merasakan pengalaman menonton matahari terbit dari salah satu situs warisan budaya dunia yang paling ikonik di Indonesia. Sensasi menyaksikan cahaya pertama menyinari stupa-stupa megah Borobudur memberi kesan yang tidak mudah dilupakan.

Langkah Strategis untuk Pulihkan Sektor Wisata
Kembalinya program sunrise tour di Borobudur tak hanya menjadi kabar baik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi pemulihan sektor pariwisata. IDM bersama PT Taman Wisata Candi Borobudur terus mendorong pemanfaatan potensi destinasi ini sebagai magnet utama di Jawa Tengah.

Dengan dibukanya kembali wisata ini, PT Taman Wisata Candi Borobudur menargetkan angka kunjungan wisatawan mencapai 1,7 juta orang sepanjang tahun 2025. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan target sebelumnya yang berada di angka 1,5 juta. Optimisme ini didukung oleh antusiasme masyarakat serta kesiapan infrastruktur yang terus ditingkatkan.

Borobudur dan Daya Tarik Wisata Kelas Dunia
Candi Borobudur telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan arsitektur, nilai sejarah, serta lanskap alam yang mengelilinginya menjadikan lokasi ini unggulan di mata dunia. Program sunrise menjadi daya tarik spesial karena menyuguhkan sisi eksotis Borobudur dari perspektif yang berbeda.

Ketika mentari muncul perlahan di balik perbukitan, cahaya pagi yang menimpa relief batu dan stupa menciptakan siluet yang memesona. Momen tersebut kerap diburu oleh fotografer, peziarah, hingga pelancong yang ingin merasakan ketenangan spiritual dalam suasana yang magis.

Wisata Borobudur Sunrise juga dinilai mampu memberikan nilai tambah pada industri wisata lokal. Para pelaku ekonomi kreatif, penyedia jasa penginapan, transportasi, serta UMKM sekitar turut merasakan manfaat dari peningkatan kunjungan wisatawan.

Penyesuaian dan Pengelolaan Berbasis Kualitas
Pembukaan kembali wisata sunrise ini tetap memperhatikan aspek pengelolaan berkelanjutan. IDM memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap menjaga kelestarian dan kehormatan situs Candi Borobudur. Sistem pembatasan pengunjung, pengaturan waktu kunjungan, hingga pelibatan masyarakat lokal dalam kegiatan wisata menjadi bagian dari pendekatan berbasis kualitas.

Selain itu, seluruh aktivitas wisata dipantau agar tidak mengganggu kelestarian candi. Pengaturan teknis kunjungan diatur sedemikian rupa untuk menghindari kerumunan, menjaga kebersihan, serta memastikan kenyamanan semua pihak. Masyarakat sekitar juga dilibatkan sebagai bagian dari penyedia jasa wisata dan pemandu lokal, memberikan pengalaman yang lebih akrab dan edukatif kepada pengunjung.

Pengelolaan destinasi secara profesional menjadi prioritas utama dalam mendukung keberlangsungan program wisata yang kini kembali dijalankan. Keseimbangan antara promosi pariwisata dan konservasi tetap dijaga, agar warisan budaya ini dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan masa mendatang.

Harapan Baru bagi Pelaku Pariwisata Lokal
Kembalinya wisata Borobudur Sunrise menjadi sinyal positif bagi pelaku pariwisata lokal yang sempat terpukul selama masa pandemi. Dengan semakin banyaknya kunjungan, roda ekonomi kembali bergerak. Peluang kerja terbuka lebih luas, dan geliat usaha mikro di sekitar kawasan kembali tumbuh.

Peningkatan target kunjungan hingga 1,7 juta wisatawan juga menjadi tantangan tersendiri bagi para pengelola dan pelaku wisata. Mereka dihadapkan pada kebutuhan untuk terus meningkatkan pelayanan, memperkaya produk wisata, dan menjaga mutu agar pengalaman wisatawan tetap berkesan.

Dengan sinergi antara pengelola, masyarakat, dan pemerintah, momentum pembukaan kembali wisata sunrise ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari kebangkitan sektor pariwisata yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Terkini