JAKARTA - Perawatan kulit kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian, terutama bagi generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kulit. Skincare bukan lagi sekadar rutinitas, melainkan gaya hidup yang berkembang pesat di tengah banjirnya informasi dan tren di media sosial.
Namun di balik popularitasnya, tak sedikit orang yang mengalami masalah kulit setelah mencoba berbagai produk yang viral atau direkomendasikan oleh orang terdekat. Penggunaan produk yang tidak sesuai justru bisa menimbulkan reaksi negatif. Jerawat mendadak, iritasi, hingga munculnya ruam sering kali menjadi sinyal bahwa produk yang digunakan mungkin tidak cocok.
Dokter spesialis dermatologi venereologi dari RS EMC Pekayon, Andina Bulan Sari, mengingatkan bahwa mengenali ciri-ciri ketidakcocokan skincare sangat penting sebelum masalah kulit menjadi lebih serius.
Ciri-Ciri Kulit Mengalami Reaksi Negatif terhadap Produk Skincare
Andina menjelaskan bahwa ada beberapa tanda utama yang perlu diwaspadai jika kulit tidak cocok dengan produk tertentu. Munculnya jerawat secara mendadak dan meradang merupakan salah satu indikasi paling umum. Selain itu, kulit yang terasa perih, panas, atau gatal juga menandakan bahwa ada ketidakcocokan antara bahan dalam skincare dengan kondisi kulit.
Kulit yang mengelupas secara berlebihan, perubahan warna menjadi kusam atau tidak merata, hingga munculnya bintik merah atau ruam, menjadi gejala lain yang tak boleh diabaikan. “Jika kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa hari, sebaiknya jangan tunggu lebih lama, segera periksakan ke dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika (DVE),” jelasnya mengutip laman resmi EMC.
Gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa kulit sedang bereaksi terhadap zat asing yang tidak sesuai, dan perlu penanganan medis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada lapisan kulit, termasuk skin barrier yang berperan sebagai pelindung utama.
Kesalahan Umum dalam Memilih Produk Perawatan Kulit
Andina mengungkapkan bahwa salah satu penyebab utama masalah kulit akibat skincare adalah keputusan yang tidak tepat dalam memilih produk. Banyak orang memilih skincare hanya berdasarkan iklan, ulasan influencer, atau tren yang sedang ramai di media sosial.
Rekomendasi dari teman, keinginan untuk mendapatkan hasil instan, hingga rasa penasaran mencoba bahan aktif baru, sering kali menjadi dasar yang kurang kuat dalam memilih produk. Padahal, tiap individu memiliki jenis kulit dan kondisi yang berbeda-beda, seperti kulit kering, berminyak, kombinasi, hingga sensitif.
“Produk yang cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk yang lain,” kata Andina. Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap karakteristik kulit pribadi sebelum mencoba produk apa pun, terlebih yang mengandung bahan aktif kuat seperti retinol atau AHA/BHA.
Langkah Bijak Sebelum dan Saat Menggunakan Skincare
Agar tidak salah langkah, Andina memberikan beberapa tips bijak dalam memilih dan menggunakan produk perawatan kulit. Langkah pertama adalah mengenali jenis dan permasalahan kulit secara menyeluruh sebelum membeli produk.
Selanjutnya, penting untuk tidak mengganti produk terlalu cepat. “Berikan waktu minimal 2–4 minggu untuk melihat hasil dari satu produk,” ujarnya. Waktu adaptasi ini memberi kesempatan bagi kulit untuk menyesuaikan diri, sekaligus membantu menilai apakah produk tersebut cocok atau tidak.
Memperhatikan kandungan bahan aktif dalam skincare juga menjadi kunci penting. Beberapa bahan bisa menimbulkan iritasi atau reaksi jika tidak digunakan dengan benar atau dikombinasikan secara sembarangan. Selain itu, tren media sosial sebaiknya disikapi dengan kritis, karena tidak semua informasi yang viral memiliki dasar medis yang valid.
Andina menekankan pentingnya memprioritaskan kesehatan kulit jangka panjang daripada sekadar mengejar hasil yang cepat. Merawat kulit secara asal, tanpa edukasi yang benar, justru bisa merusak skin barrier dan memperburuk kondisi yang ada.
Saatnya Konsultasi jika Masalah Kulit Tak Kunjung Membaik
Jika gejala kulit tetap muncul atau kondisi tak kunjung membaik meski sudah mengganti produk, Andina menyarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter spesialis DVE. Terlebih jika merasa tidak yakin dengan jenis kulit, ingin menggunakan produk berbahan aktif, atau mengalami efek samping berat dari skincare yang sedang dipakai.
“Konsultasi ke dokter menjadi langkah bijak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, serta panduan dalam memilih perawatan medis maupun produk yang aman,” pungkasnya. Dengan penanganan yang sesuai, masalah kulit bisa diatasi secara efektif, sekaligus membantu membangun rutinitas skincare yang sehat dan berkelanjutan.