Dokter Imbau Waspada Obat Batuk Anak

Rabu, 30 Juli 2025 | 09:16:06 WIB
Dokter Imbau Waspada Obat Batuk Anak

JAKARTA - Menghadapi anak yang terserang batuk dan pilek sering kali membuat orang tua panik dan buru-buru memberi obat, bahkan sebelum mengenali gejala secara menyeluruh. Dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri mengingatkan, penting bagi setiap orang tua untuk memahami terlebih dahulu kondisi yang sedang dialami anak, sebelum mengambil keputusan untuk membeli atau memberikan obat-obatan, termasuk yang dijual bebas di apotek.

"Orang tua harus tahu gejalanya apa. Jangan sampai jadi over treatment," ujar dr. Kanya dalam temu media di Jakarta. Ia menjelaskan bahwa gejala batuk pilek biasa seperti hidung meler, suara serak, atau batuk ringan, merupakan kondisi umum yang bisa terjadi akibat perubahan cuaca atau infeksi virus ringan. Namun, gejala seperti demam tinggi dan nyeri badan bisa menandakan adanya infeksi yang memerlukan perhatian lebih.

Kesalahan umum yang sering terjadi, menurutnya, adalah ketika orang tua memberikan obat demam kepada anak yang sebenarnya tidak mengalami demam, hanya karena melihat gejala lain yang tidak dipahami secara menyeluruh.

Selektif Memilih Obat Sesuai Kondisi Anak

Lebih lanjut, dr. Kanya menekankan pentingnya memilih obat berdasarkan gejala spesifik yang ditunjukkan anak. Menurutnya, langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah mengamati kondisi anak secara teliti. Setelah itu, barulah menentukan jenis obat yang tepat, yang bisa diperoleh di apotek resmi atau toko obat tersertifikasi.

"Makanya paling penting orang tua tahu dulu gejala di anaknya apa, baru kita pilih sediaan yang ada di apotek dan atau toko obat yang sudah tersertifikasi, yang sesuai dengan gejala si anak apa," jelasnya.

Meskipun banyak jenis obat batuk dan pilek anak yang bisa dibeli tanpa resep dokter, dr. Kanya menegaskan bahwa penggunaannya tetap harus dilakukan secara bijak. Obat-obatan tersebut memang telah melalui proses uji keamanan dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun tetap harus digunakan dengan pengetahuan yang cukup agar tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan.

Alternatif Perawatan: Cuci Hidung untuk Redakan Gejala

Selain obat-obatan, terdapat pula metode perawatan pendukung yang dinilai efektif dan aman untuk anak, yaitu nasal irrigation atau cuci hidung. Dr. Kanya menyebut metode ini sebagai alternatif yang bisa membantu meringankan gejala pilek secara alami dan minim risiko.

“Cuci hidung dapat membantu membersihkan lendir, kuman, dan kotoran di udara yang menempel di dalam rongga hidung. Itu sudah ada penelitiannya dan terbukti efektif,” ujarnya. Ia menyarankan penggunaan cairan infus NaCl karena komposisinya menyerupai cairan tubuh manusia, sehingga aman digunakan bahkan saat anak tidak sedang pilek.

Manfaat dari cuci hidung ini tidak hanya meredakan hidung tersumbat, tetapi juga membuat anak merasa lebih nyaman, tidur lebih nyenyak, dan makan lebih baik karena pernapasan tidak terganggu. “Jadi hidung tidak mampet, lendirnya hilang, anaknya jadi lebih nyaman, mau makan, mau tidur lebih senang menghadapi harinya, tidak rewel,” tuturnya.

Perhatikan Teknik yang Aman dan Konsultasikan ke Dokter

Namun, meskipun tampak sederhana, teknik cuci hidung tidak boleh dilakukan sembarangan. Dr. Kanya menegaskan bahwa posisi tubuh dan cara pengaplikasian larutan harus diperhatikan agar hasilnya efektif dan tidak menimbulkan masalah lain.

"Ada tekniknya, badannya harus maju, kepalanya miring, mulutnya harus dibuka dan seterusnya. Jadi tanyakan dulu ke dokter anaknya masing-masing," terangnya. Ia mengingatkan bahwa walau banyak tutorial beredar di media sosial, tidak semua anak cocok dengan metode yang sama.

Konsultasi dengan dokter anak atau dokter THT menjadi langkah penting sebelum menerapkan perawatan tambahan ini di rumah. Setiap anak memiliki struktur tubuh dan kondisi medis yang berbeda, sehingga pendekatan yang tepat perlu disesuaikan secara individual.

Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak Secara Alami

Di luar pemberian obat dan tindakan perawatan, dr. Kanya juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh anak. Ia menjelaskan bahwa batuk dan pilek umumnya disebabkan oleh infeksi virus yang masuk ketika kekebalan tubuh anak sedang lemah.

Dengan daya tahan tubuh yang baik, gejala seperti batuk, pilek, dan demam bisa diminimalkan. Langkah ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan nutrisi seimbang, memastikan anak cukup istirahat, serta menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi.

Melalui pengamatan gejala yang cermat dan pemilihan penanganan yang sesuai, baik melalui obat-obatan yang benar maupun perawatan pendukung seperti cuci hidung, proses pemulihan anak bisa berjalan lebih optimal dan aman.

Terkini