JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Jawa Timur hari ini. Mayoritas wilayah di provinsi ini diprediksi mengalami cuaca cerah hingga berawan, meskipun terdapat potensi hujan lebat disertai petir di sejumlah daerah pada pagi hingga malam hari.
BMKG mencatat bahwa kondisi cuaca pagi hari di Jawa Timur beragam, mulai dari cerah, berawan, berkabut, hingga hujan ringan dan hujan lebat disertai petir. Wilayah yang berpotensi diguyur hujan ringan di pagi hari antara lain: Bangkalan, Bojonegoro, Jombang, Kota Batu, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kota Surabaya, Lamongan, Magetan, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, dan Tuban.
Cuaca Siang hingga Malam Didominasi Cerah Berawan
Memasuki siang hingga sore hari, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Timur diprediksi masih cukup kondusif, dengan dominasi cuaca cerah dan berawan, meskipun beberapa daerah tetap berpotensi mengalami hujan ringan.
Pada malam hari, prakiraan menunjukkan cuaca bervariasi antara cerah, berawan, berkabut, dan hujan ringan di berbagai wilayah. Sementara itu, pada dini hari Kamis ,kondisi diprediksi tidak jauh berbeda, dengan cuaca cerah hingga hujan ringan masih berpeluang terjadi di sejumlah titik.
BMKG juga melaporkan bahwa suhu udara di wilayah Jawa Timur saat ini berkisar antara 14 hingga 35 derajat Celcius, dengan kelembapan udara antara 54 hingga 99 persen. Angin bertiup dari arah Barat Laut menuju Utara dengan kecepatan antara 5 hingga 18 kilometer per jam.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Selain prakiraan harian, BMKG juga merilis peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Jawa Timur selama periode 13 hingga 19 April 2025. Cuaca ekstrem yang dimaksud meliputi hujan lebat disertai angin kencang, petir, hingga kemungkinan hujan es dan puting beliung.
Kondisi ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, pohon tumbang, dan gangguan aktivitas masyarakat lainnya.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, terutama di daerah yang rawan banjir dan longsor,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, dalam pernyataannya.
BMKG juga mendorong masyarakat untuk secara aktif memantau pembaruan informasi cuaca yang dapat diakses melalui berbagai saluran resmi, seperti website BMKG, aplikasi Info BMKG, maupun akun media sosial resmi BMKG.
“Penting bagi masyarakat untuk tidak mengabaikan informasi cuaca terkini, terutama bagi yang memiliki aktivitas luar ruangan atau tinggal di wilayah rawan bencana. Informasi dari BMKG dapat menjadi dasar penting untuk perencanaan dan keselamatan,” tambah Teguh.
Langkah Antisipatif dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Dengan potensi perubahan cuaca yang cepat dan tidak menentu, BMKG mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah di Jawa Timur meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi risiko bencana. Terutama di wilayah yang memiliki riwayat banjir musiman, genangan air cepat, atau kawasan rawan longsor dan angin kencang.
Teguh menambahkan bahwa sektor-sektor vital seperti transportasi darat dan laut, pertanian, serta konstruksi harus menyesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca harian agar dapat meminimalkan risiko kecelakaan dan kerugian.
“Sektor pertanian misalnya, sangat bergantung pada cuaca. Petani perlu waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat merusak tanaman atau menghambat panen,” katanya.