Mekanisme Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap Alokasi April-Juni 2024: KPM Diimbau Tidak Cek ATM Terlebih Dahulu

Kamis, 17 April 2025 | 10:00:20 WIB
Mekanisme Pencairan Bansos PKH dan BPNT Tahap Alokasi April-Juni 2024: KPM Diimbau Tidak Cek ATM Terlebih Dahulu

JAKARTA – Pemerintah segera mencairkan bantuan sosial (bansos) tahap kedua untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang alokasinya mencakup bulan April, Mei, dan Juni 2024. Pencairan akan dilakukan melalui bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia. Bagi para KPM, sangat penting untuk memahami mekanisme dan tahapan pencairan agar tidak ada kebingungan saat bantuan mulai masuk ke dalam rekening masing-masing.

Sebagai informasi, pencairan bansos PKH dan BPNT tahap kedua dilakukan setiap tiga bulan sekali, dan pada bulan April ini, pemerintah mengharapkan proses tersebut dapat berjalan lancar. Bagi KPM yang datanya telah valid, mereka akan mulai menerima bantuan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih mereka dalam waktu dekat.

Pencairan Bansos Tahap Kedua: Simak Prosesnya

Sebelum dana bantuan dapat disalurkan ke rekening masing-masing KPM, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan proses pencairan berlangsung tepat sasaran. Berikut adalah mekanisme yang harus dilalui:

-Pengesahan dan Penetapan SK Penerima
Proses pertama adalah pengesahan dan penetapan Surat Keputusan (SK) untuk KPM yang berhak menerima bantuan. SK ini dibuat oleh pihak pusat untuk memastikan bahwa hanya KPM dengan data valid yang dapat menerima bantuan tahap kedua. Setelah SK ditetapkan, nama-nama yang tercantum dalam SK tersebut akan diproses lebih lanjut.

-Pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) ke KPPN
Setelah SK diterbitkan, Kementerian Sosial akan mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). SPM adalah dokumen yang digunakan untuk memulai proses pencairan dana kepada penerima bansos.

-Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
KPPN kemudian akan mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), yang menjadi tanda bahwa dana sudah siap untuk dicairkan. Setelah SP2D diterbitkan, dana bantuan akan segera dikirimkan ke bank-bank Himbara yang telah ditunjuk.

-Penyaluran ke Bank Himbara
Dana yang telah dikirimkan oleh KPPN akan diteruskan ke bank-bank Himbara, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Tabungan Negara (BTN). Penyaluran dilakukan langsung ke kartu KKS yang terdaftar.

-Status Data Online "SI"
KPM yang sudah terdaftar dan datanya telah diproses akan melihat status "SI" saat mengecek data secara online. Status ini menandakan bahwa proses pencairan sudah siap dan dana bisa segera diterima.

KPM Diimbau Jangan Cek ATM Terlebih Dahulu

Bagi KPM yang saat ini sedang menunggu pencairan, penting untuk mengetahui bahwa pengecekan saldo di ATM atau agen tidak akan memberikan hasil yang tepat jika proses pencairan belum dimulai. Saat ini, berdasarkan hasil pengecekan terbaru, banyak KPM yang masih melihat saldo kosong di kartu KKS mereka. Hal ini terjadi karena SP2D (surat cair) belum diterbitkan, sehingga dana belum dapat disalurkan.

"Kami mengimbau kepada seluruh KPM agar tidak terburu-buru memeriksa saldo di ATM atau mendatangi agen, karena proses pencairan masih dalam tahap penyelesaian. Proses ini membutuhkan waktu, dan KPM akan diberitahu ketika dana sudah siap dicairkan," ujar seorang pejabat dari Kementerian Sosial.

Proses Pencairan Diharapkan Mulai Dilakukan pada April

Meskipun belum ada tanggal pasti untuk pencairan, para KPM diminta untuk bersabar dan memantau informasi resmi terkait perkembangan proses tersebut. Pihak Kementerian Sosial akan terus menginformasikan mengenai tahapan pencairan melalui saluran komunikasi yang sudah disiapkan, termasuk pengumuman di situs web resmi dan media sosial.

Pencairan bantuan PKH dan BPNT tahap kedua ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi keluarga miskin dan rentan di seluruh Indonesia. Dengan proses yang telah diatur secara sistematis, pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyaluran bantuan berjalan transparan dan tepat sasaran, tanpa adanya potongan yang tidak sesuai.

"Kami berharap agar seluruh penerima manfaat bisa mendapatkan bantuan sesuai dengan yang seharusnya. Oleh karena itu, kami akan terus memastikan proses ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan aturan yang ada," tambah pejabat Kementerian Sosial tersebut.

Dengan memperhatikan mekanisme ini, diharapkan para KPM tidak merasa kebingungan atau kecewa saat dana bantuan mereka belum masuk ke rekening. Kementerian Sosial juga terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan penyaluran bantuan agar lebih banyak keluarga yang terbantu, terlebih menjelang bulan-bulan yang penuh tantangan bagi ekonomi keluarga di seluruh Indonesia.

Terkini