Wisata

Wisata La Vela Tawarkan Nuansa Eropa Klasik, Jadi Magnet Wisata Baru di Jakarta

Wisata La Vela Tawarkan Nuansa Eropa Klasik, Jadi Magnet Wisata Baru di Jakarta
Wisata La Vela Tawarkan Nuansa Eropa Klasik, Jadi Magnet Wisata Baru di Jakarta

JAKARTA - Warga Jakarta dan sekitarnya kini memiliki alternatif destinasi rekreasi bernuansa luar negeri tanpa harus bepergian jauh. La Vela, sebuah kawasan wisata tematik yang mengusung gaya arsitektur Eropa klasik, resmi hadir di perbatasan Jakarta Barat dan Tangerang, tepatnya di kawasan Green Lake City. Dengan luas mencapai 4 hektare, tempat ini menyuguhkan atmosfer khas benua biru, lengkap dengan berbagai elemen desain yang menciptakan suasana elegan dan menawan.

Bangunan-bangunan bergaya klasik, promenade yang tertata rapi, air mancur yang memesona, hingga spot-spot berfoto yang Instagram-able menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dari berbagai kalangan. La Vela berhasil menyajikan suasana seperti di kota-kota romantis Eropa dengan paduan modernitas yang cocok untuk gaya hidup masyarakat urban.

Destinasi Gaya Hidup Terpadu

La Vela dirancang bukan sekadar menjadi tempat wisata, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan gaya hidup urban. Kawasan ini menggabungkan konsep belanja, kuliner, dan hiburan dalam satu kawasan tematik yang terintegrasi. Keunikan konsep ini menjadi daya pikat utama, menjadikan La Vela lebih dari sekadar pusat perbelanjaan biasa.

Pengunjung dapat merasakan pengalaman bersantap di tepi kanal yang sedang dikembangkan, dengan konsep alfresco dining yang memperkuat nuansa khas Eropa. Konsep ini sekaligus menjadikan La Vela sebagai ruang publik yang nyaman untuk bersantai, berkumpul, atau bahkan menggelar acara komunitas. Dengan atmosfer terbuka dan desain visual yang menarik, tempat ini juga cocok sebagai lokasi foto maupun video kreatif.

Perpaduan Produk Lokal dan Internasional

Meski La Vela mengusung nuansa Eropa, isi dan sajian yang ditawarkan tidak terbatas pada produk luar negeri. Commercial Retail 2 Division Head dari Arkana Agung Sedayu Group, Lina Huwan, menegaskan bahwa kawasan ini mengusung konsep kurasi tematik yang sangat spesifik untuk menciptakan pengalaman yang berbeda dan lebih kaya.

“Lavela adalah destinasi komersial dan ritel yang kami rancang dengan arsitektur Eropa klasik. Yang membedakannya dengan pusat ritel lain adalah kurasi konsep yang sangat spesifik, agar menciptakan suasana yang berbeda untuk komunitas di Green Lake City," ungkap Lina, dikutip dari Metro Pagi Primetime Metro TV.

Ia juga menambahkan, keberagaman tenant di La Vela memperlihatkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan produk lokal berkualitas tinggi. “Temanya memang Eropa, tapi produk yang ditawarkan tidak terbatas pada brand luar. Grand Lucky Superstore, misalnya, adalah brand lokal berkualitas. Kami juga menghadirkan brand lokal seperti December Coffee, Aming Coffee, dan lainnya,” ujarnya. Beberapa merek internasional juga turut meramaikan kawasan ini, seperti Song Fa dari Singapura dan The Good Taste dari Malaysia.

Antusiasme Komunitas Urban

Kehadiran La Vela disambut dengan antusias oleh masyarakat, terutama oleh komunitas penghuni Green Lake City yang selama ini menginginkan pusat aktivitas baru yang unik dan representatif. Sebanyak 13 tenant unggulan telah beroperasi dalam tahap awal pembukaan, dan jumlah ini direncanakan bertambah menjadi 40 tenant pada fase kedua.

La Vela diharapkan dapat menjadi ikon baru kawasan barat Jakarta sekaligus penanda pergeseran tren destinasi wisata urban yang kini lebih berorientasi pada pengalaman tematik. Tidak hanya untuk berbelanja atau makan, pengunjung bisa mendapatkan suasana berbeda yang sebelumnya hanya bisa dirasakan saat bepergian ke luar negeri.

Rencana Pengembangan Berkelanjutan

Ke depannya, pengembangan kawasan La Vela akan terus berlanjut. Pihak pengelola berencana menambahkan berbagai fasilitas baru untuk mendukung kenyamanan dan pengalaman pengunjung. Salah satunya adalah pengalaman bersantap di sepanjang kanal dengan tata ruang yang menampilkan sisi klasik Eropa secara lebih mendalam.

Konsep one-stop shopping and entertainment yang diusung menjadi benang merah pengembangan ini, seiring dengan kebutuhan masyarakat urban terhadap ruang publik yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik. La Vela bukan sekadar tempat berbelanja atau bersantap, tetapi juga menjadi destinasi inspiratif bagi komunitas kreatif, pecinta fotografi, hingga para pelaku ekonomi kreatif yang mencari lokasi yang mendukung kegiatan mereka.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index