JAKARTA — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan anggota parlemen Turki, Grand National Assembly of Türkiye (TBMM), dalam rangkaian kunjungan resmi kenegaraan di Ankara pada Kamis (10/4). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki, yang memiliki sejarah panjang sejak abad ke-16 ketika Kekaisaran Ottoman mulai menjalin interaksi dengan nusantara.
“Saya hadir di Gedung Parlemen Turki mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan pidato di hadapan Ketua Parlemen Turki Yang Mulia Numan Kurtulmus dan seluruh anggota Grand National Assembly of Türkiye,” ujar Fadli Zon dalam keterangan.
Presiden Prabowo dalam pidatonya menekankan bahwa hubungan historis Indonesia dan Turki telah berlangsung jauh sebelum pembentukan hubungan diplomatik resmi pada tahun 1950. Bahkan, saat masa perjuangan kemerdekaan, perwira militer dari Turki pernah dikirim untuk membantu bangsa Indonesia melawan penjajah Portugis.
“Berbagai hal ini menunjukkan eratnya hubungan kedua negara jauh sebelum dibentuknya hubungan diplomatik secara formal di tahun 1950,” jelas Fadli Zon, mengutip pidato Presiden Prabowo.
Kehadiran Prabowo di parlemen Turki bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah, tetapi juga simbol komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama bilateral di era global yang semakin kompleks. Dalam konteks geopolitik saat ini, Prabowo juga menyerukan solidaritas internasional yang lebih kuat, terutama terkait dengan isu kemanusiaan di Palestina.
“Dengan menekankan pada kondisi kemanusiaan di Palestina, Presiden Prabowo menyoroti sikap negara-negara besar yang berpura-pura diam dan tidak peduli dengan genosida kepada penduduk Gaza. Indonesia dan Turki memiliki pandangan yang sama dalam mendukung perjuangan Palestina hingga menjadi bangsa yang merdeka,” tegas Fadli Zon.
Selain agenda politik, kunjungan ini juga membawa misi kebudayaan yang tak kalah penting. Fadli Zon menyebut bahwa Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia akan menandatangani perjanjian kerja sama budaya dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki sebagai langkah konkret memperkuat pertukaran budaya antarbangsa.
“Sebagai tindak lanjut kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Turki, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia akan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama di bidang kebudayaan dengan pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki,” ujarnya.
Salah satu proyek unggulan yang akan segera direalisasikan adalah pembuatan film sejarah bersama. Film ini akan mengangkat kisah hubungan historis antara Indonesia dan Kekaisaran Ottoman sebagai bagian dari upaya memperkaya literasi sejarah di kalangan generasi muda dan mempererat koneksi kultural antarbangsa.
“Dalam waktu dekat, kedua negara sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang perfilman melalui pembuatan film mengenai hubungan sejarah Indonesia dengan Kerajaan Ottoman sehingga dapat menjadi literasi sejarah bagi generasi muda,” ungkap Fadli Zon.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan budaya sebagai pilar penting dalam diplomasi luar negeri, memperkuat peran Indonesia di kancah global tidak hanya dari sisi ekonomi dan pertahanan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan sejarah.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Turki juga meliputi agenda pertemuan bilateral dengan Presiden Recep Tayyip Erdo?an, di mana kedua pemimpin negara membahas berbagai sektor strategis, mulai dari pertahanan, ekonomi, hingga energi terbarukan.
Dengan dukungan kuat dari dua pemerintahan yang memiliki kesamaan visi, kerja sama antara Indonesia dan Turki diyakini akan semakin erat dan menjanjikan kontribusi besar terhadap stabilitas kawasan dan solidaritas dunia Islam.
Kunjungan ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara demokratis dengan kepedulian tinggi terhadap isu-isu global, serta memperkuat komitmen Presiden Prabowo dalam membangun hubungan internasional berbasis sejarah, keadilan, dan kemanusiaan.