JAKARTA - Pemerintah Kota Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mengangkat derajat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ke level yang lebih tinggi. Melalui program Mbois Vaganza, sebanyak 72 pelaku UMKM resmi merambah pusat perbelanjaan modern, dimulai dari Mal Olympic Garden (MOG), sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi ke-111 Kota Malang.
Program ini menjadi langkah strategis Pemerintah Kota Malang dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM dengan memanfaatkan pusat perbelanjaan sebagai etalase baru bagi produk-produk unggulan daerah.
“Mal adalah tempat strategis yang dikunjungi warga dan wisatawan. Kami manfaatkan ini untuk mengenalkan produk-produk UMKM Kota Malang agar mereka bisa berkembang dari sisi kualitas, kemasan, hingga daya saing,” ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dalam sambutannya saat meresmikan acara.
Produk Lokal Ditempatkan di Titik Premium
Sebanyak 72 produk UMKM pilihan kini dipajang secara eksklusif di area Center Point dan Center Market MOG. Produk-produk ini sebelumnya telah melalui proses kurasi ketat oleh manajemen mal bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, untuk memastikan kualitas dan daya jualnya layak di pasar modern.
Produk yang ditampilkan beragam, mulai dari kuliner khas Malang, kerajinan tangan, batik, hingga produk fashion dan kecantikan. Tidak hanya menjadi ajang promosi, kehadiran UMKM di mal juga menjadi sarana uji pasar sekaligus branding.
Wali Kota Wahyu menegaskan bahwa program ini tidak berhenti di MOG. Pemerintah Kota Malang tengah mempersiapkan ekspansi ke pusat perbelanjaan lainnya seperti Malang Town Square (Matos), dan sejumlah mal besar lainnya di kota tersebut.
“Target kami bukan hanya 72 UMKM. Jumlahnya akan terus bertambah, dengan proses seleksi yang ketat. UMKM lainnya tetap kami dampingi agar bisa menyusul masuk pasar modern,” tegas Wahyu.
Harga Tetap Terjangkau, Tanpa Beban Sewa
Salah satu keunggulan dari program ini adalah pembebasan biaya sewa tempat bagi pelaku UMKM. Hal ini memastikan bahwa harga jual produk tetap kompetitif dan tidak memberatkan konsumen, baik lokal maupun wisatawan.
“Karena mereka tidak dibebani biaya sewa tempat, harga produk tetap sama seperti saat dijual di tempat biasa. Tidak ada kenaikan,” jelas Wahyu.
Dengan demikian, program ini tidak hanya memberi keuntungan bagi pelaku usaha, tetapi juga konsumen yang kini bisa mendapatkan produk lokal berkualitas di tempat yang nyaman dan strategis.
Visi Jangka Panjang dan Dampak Pariwisata
Program UMKM Masuk Mal merupakan bagian dari implementasi visi Ngalam Laris dan Ngalam Nyaman dalam kerangka Dasa Bhakti 2025–2030. Selain itu, inisiatif ini mendukung agenda besar Pemerintah Kota Malang untuk menyelenggarakan 1000 event sepanjang tahun, sebagai strategi memperkuat daya tarik wisata kota.
“Dengan program ini, wisatawan akan lebih mudah menemukan produk lokal di berbagai titik di kota,” pungkas Wahyu.
Ketersediaan produk UMKM di pusat perbelanjaan akan memberikan pengalaman belanja yang lebih lengkap bagi wisatawan, sekaligus meningkatkan eksposur produk lokal ke pasar nasional dan internasional.
Pembinaan Berkelanjutan dari Diskopindag
Diskopindag Kota Malang juga memainkan peran penting dalam pembinaan dan pendampingan UMKM. Melalui pelatihan, fasilitasi legalitas, pembaruan desain produk, hingga strategi pemasaran digital, dinas ini terus berupaya meningkatkan kesiapan pelaku UMKM dalam menghadapi tantangan pasar modern.
“Kami ingin UMKM Malang tidak hanya hadir di mal sebagai pelengkap, tetapi mampu bersaing dari segi kualitas dan manajemen usaha,” kata seorang pejabat Diskopindag (dikutip dari keterangan resmi).
Ke depan, program ini diharapkan menjadi model percontohan bagi kota-kota lain dalam mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem ritel modern. Pemerintah Kota Malang menunjukkan bahwa sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan pihak swasta mampu menciptakan solusi konkret dalam menaikkan kelas UMKM secara berkelanjutan.
Dengan langkah ini, Kota Malang bukan hanya merayakan hari jadinya, tetapi juga memberi kado nyata bagi pelaku UMKM lokal—kesempatan emas untuk berkembang dan dikenal lebih luas.