JAKARTA - General Motors (GM), salah satu produsen mobil terbesar di dunia, mengumumkan penghentian sementara produksi mobil van listrik BrightDrop dan rencana untuk memangkas ratusan pekerjaan di pabriknya di Ontario, Kanada. Langkah ini terjadi di tengah penurunan permintaan kendaraan listrik komersial, yang menyebabkan ketidakpastian bagi ribuan pekerja di sektor manufaktur otomotif Kanada.
Dilansir dari Wall Street Journal pada Senin, 14 April 2025, GM mengonfirmasi bahwa perusahaan sedang melakukan penyesuaian operasional dan ketenagakerjaan untuk menyeimbangkan inventaris dan menyelaraskan jadwal produksi dengan permintaan yang ada. "Kami tetap berkomitmen terhadap masa depan BrightDrop dan pabrik assembly CAMI di Ingersoll, Ontario, tempat produksi mobil van dan perakitan baterai EV akan terus berjalan," ujar pihak GM.
Keputusan GM ini mengundang kekhawatiran lebih lanjut tentang dampak kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap industri manufaktur di Kanada. Pasalnya, Trump baru saja mengumumkan tarif impor sebesar 25% pada mobil buatan luar negeri, termasuk yang diproduksi di Kanada. Kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong perusahaan-perusahaan otomotif untuk memindahkan operasinya ke Amerika Serikat, yang tentunya mempengaruhi pasar tenaga kerja Kanada.
Penurunan Permintaan yang Memengaruhi Produksi
Menurut GM, penghentian produksi van listrik BrightDrop bukan disebabkan oleh kebijakan perdagangan Presiden Trump, melainkan oleh lemahnya permintaan untuk kendaraan jenis tersebut. Meskipun demikian, data terbaru dari perusahaan menunjukkan bahwa penjualan van BrightDrop pada kuartal pertama 2025 tercatat sebanyak 274 unit, meningkat 7% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, penjualan kendaraan GM tercatat naik sebesar 16,7% pada kuartal pertama.
Meskipun penjualan van listrik BrightDrop mengalami kenaikan, GM menyatakan bahwa kebutuhan akan penyesuaian operasional sangat diperlukan. "Kami akan menghentikan produksi hingga Oktober 2025, dengan rencana untuk mempersiapkan model tahun 2026 untuk kendaraan listrik komersial," kata perusahaan tersebut. Pada saat produksi dilanjutkan, pabrik akan beroperasi dalam satu shift, yang diperkirakan akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) tak terbatas bagi hampir 500 pekerja, menurut laporan dari Unifor, serikat pekerja yang mewakili pekerja di pabrik tersebut.
Dampak Kebijakan Perdagangan Terhadap Pekerja Kanada
Keputusan GM untuk menghentikan sementara produksi dan merumahkan pekerja di pabriknya di Ingersoll juga mencerminkan dampak langsung dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Lana Payne, Presiden Unifor, serikat pekerja sektor swasta terbesar di Kanada, menyebutkan bahwa kebijakan perdagangan Presiden Trump berperan dalam keputusan GM ini.
“Kebijakan perdagangan yang diterapkan oleh pemerintah AS sangat mengganggu. Hal itu membekukan proyeksi pesanan di masa depan dan mempengaruhi investasi di sektor otomotif Kanada,” ungkap Payne. Menurutnya, kebijakan tarif yang dikenakan pada Kanada berdampak signifikan terhadap keberlanjutan produksi dan operasional pabrik otomotif di wilayah tersebut.
Selain itu, Payne menambahkan bahwa pengaruh dari tarif tersebut tidak hanya berdampak pada operasional GM, tetapi juga pada sektor manufaktur otomotif Kanada secara keseluruhan. Pengetatan kondisi keuangan yang disebabkan oleh gejolak pasar dan kebijakan perdagangan telah memberikan beban besar bagi pasar tenaga kerja di negara tersebut. Pada bulan Maret 2025, perekonomian Kanada kehilangan sekitar 33.000 pekerjaan, kinerja terburuk dalam satu bulan dalam tiga tahun terakhir, yang semakin memperburuk kondisi di sektor otomotif.
Pemberhentian Pekerja dan Rencana Pemulihan
Unifor, yang mewakili lebih dari 1.200 pekerja di pabrik assembly CAMI, tempat produksi van listrik BrightDrop dimulai pada awal tahun 2023, mengungkapkan bahwa GM akan memulai PHK sementara pada 14 April 2025. Pekerja yang terkena PHK sementara ini diperkirakan akan kembali bekerja pada bulan Mei 2025 untuk produksi terbatas.
Namun, kondisi ini tetap menambah ketidakpastian bagi pekerja di sektor otomotif di Kanada. Dengan produksi yang dihentikan sementara, banyak pekerja yang khawatir tentang masa depan mereka di perusahaan. Menurut laporan dari Unifor, setelah periode penghentian produksi, pabrik GM di Ingersoll akan beroperasi dalam satu shift saja untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Hal ini diperkirakan akan memengaruhi hampir 500 pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja, yang akan terancam kehilangan pekerjaan dalam waktu dekat.
Payne mendesak perusahaan untuk melakukan segala upaya guna mengurangi dampak pemutusan hubungan kerja ini. “Kami meminta GM untuk berkomitmen dalam melindungi pekerja dan mengurangi kehilangan pekerjaan sebanyak mungkin. Pemerintah di semua tingkat juga harus meningkatkan dukungan bagi pekerja otomotif Kanada serta mendukung produk-produk buatan Kanada,” tegas Payne.
Tantangan Bagi Industri Otomotif Kanada
Tantangan yang dihadapi oleh GM ini juga menjadi cerminan dari kesulitan yang dihadapi oleh seluruh industri otomotif Kanada. Sektor ini, yang telah lama menjadi bagian penting dari perekonomian Kanada, kini berhadapan dengan tantangan baru akibat kebijakan perdagangan AS yang semakin ketat, serta penurunan permintaan kendaraan listrik.
Keputusan GM ini diharapkan akan memicu diskusi lebih lanjut tentang bagaimana pemerintah Kanada dapat lebih mendukung sektor otomotif dalam menghadapi perubahan pasar global yang cepat. Pemerintah Kanada sendiri, melalui Perdana Menteri Mark Carney, sebelumnya menyatakan keprihatinan atas dampak kebijakan tarif AS yang menyebabkan pengetatan kondisi keuangan dan merugikan pasar tenaga kerja Kanada.
Ke depan, Kanada perlu menemukan cara untuk meningkatkan daya saing sektor otomotifnya, terutama dalam menghadapi pesatnya peralihan ke kendaraan listrik dan tantangan yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan internasional.
Keputusan General Motors untuk menghentikan sementara produksi BrightDrop dan memangkas ratusan pekerja di pabriknya di Ontario menggarisbawahi dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan internasional terhadap sektor manufaktur. Walaupun GM menyatakan tetap berkomitmen pada produksi kendaraan listrik di Kanada, kondisi ini menjadi peringatan bagi industri otomotif Kanada bahwa mereka harus siap menghadapi tantangan yang semakin besar. Ke depannya, diperlukan kebijakan yang lebih adaptif untuk melindungi pekerjaan dan mendukung sektor manufaktur dalam menghadapi pergeseran global yang cepat.