JAKARTA — Harga kebutuhan pokok di wilayah Jawa Timur kembali menunjukkan dinamika signifikan pada Rabu, 16 April 2025. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, sejumlah komoditas penting seperti cabai rawit merah dan susu bubuk mengalami kenaikan harga yang cukup mencolok, sementara beberapa bahan lainnya menunjukkan penurunan.
Kenaikan harga sembako menjadi perhatian masyarakat karena berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga sehari-hari. Harga sembilan bahan pokok (sembako) terus dipantau karena komoditas ini menjadi kebutuhan dasar dalam pemenuhan gizi dan konsumsi masyarakat luas.
Kenaikan Tajam Cabai Rawit dan Susu Bubuk
Dari data terbaru yang dirilis Siskaperbapo pada pukul 10.21 WIB, harga cabai rawit merah menembus angka Rp71.399 per kilogram, menjadikannya komoditas dengan harga tertinggi di antara bahan kebutuhan dapur lainnya. Cabai merah keriting juga mencatatkan kenaikan sebesar Rp1.340 atau 2,97 persen, menjadi Rp46.440 per kilogram.
Kenaikan tajam juga terjadi pada produk susu bubuk, yang menjadi salah satu bahan penting dalam konsumsi keluarga, terutama anak-anak. Harga susu bubuk merek Bendera naik sebesar Rp1.197 atau 3,07 persen menjadi Rp40.184 per 400 gram, sedangkan susu bubuk merek Indomilk melonjak lebih tinggi, naik Rp1.545 atau 4,09 persen menjadi Rp39.265 per 400 gram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Hendro Wijanarko, mengatakan bahwa perubahan harga sembako merupakan hal yang wajar menjelang hari besar keagamaan dan akibat dari dinamika pasar.
“Fluktuasi harga sembako seperti cabai dan susu bubuk ini tidak lepas dari faktor cuaca dan permintaan yang meningkat, terutama mendekati momen Lebaran. Kami terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pelaku distribusi untuk menjaga stabilitas pasokan,” ujar Hendro.
Daftar Harga Sembako 16 April 2025
Berikut adalah daftar harga rata-rata sembako di Jawa Timur hari ini:
-Beras premium: Rp14.453/kg
-Beras medium: Rp12.476/kg
-Gula kristal putih: Rp17.320/kg
-Minyak goreng curah: Rp18.670/kg
-Minyak goreng kemasan premium: Rp20.201/liter
-Minyakita: Rp16.634/liter
-Daging sapi paha belakang: Rp119.901/kg
-Daging ayam ras: Rp30.416/kg (turun Rp780 atau 2,50%)
-Telur ayam ras: Rp25.213/kg
-Susu kental manis Bendera: Rp12.488 (370 gr)
-Cabai merah keriting: Rp46.440/kg
-Cabai rawit merah: Rp71.399/kg
-Bawang merah: Rp43.259/kg
-Bawang putih: Rp39.224/kg
-Garam halus: Rp9.376/kg
-Gas elpiji: Rp19.664/tabung
Penyebab Perubahan Harga Sembako
Fluktuasi harga sembako ini disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya kondisi cuaca, pasokan, biaya distribusi, dan kebijakan pemerintah. Musim panen yang terganggu oleh cuaca ekstrem kerap membuat pasokan terganggu, khususnya pada komoditas sayur dan rempah seperti cabai dan bawang.
Selain itu, biaya produksi seperti pupuk, bahan bakar, serta upah tenaga kerja juga memberikan pengaruh besar terhadap harga akhir barang di pasaran. Untuk produk susu bubuk, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing juga menjadi faktor penting, mengingat sebagian bahan baku masih diimpor.
“Selain faktor distribusi, kenaikan harga bahan bakar dan transportasi turut memengaruhi harga di pasaran. Kami menyarankan masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan pasar tradisional sebagai alternatif,” jelas Yuniarti Handayani, analis pasar dari Universitas Airlangga.
Pemerintah Diminta Lakukan Langkah Antisipatif
Sejumlah pengamat dan pelaku pasar meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan intervensi jika tren kenaikan harga terus berlanjut. Salah satu langkah strategis yang disarankan adalah menggelar operasi pasar dan memperkuat koordinasi antara petani, distributor, dan pelaku pasar.
“Kami berharap ada gerakan cepat dari dinas terkait untuk menjaga pasokan tetap stabil menjelang Hari Raya. Operasi pasar dan pemantauan distribusi bisa jadi solusi jangka pendek yang efektif,” kata Amin Syarif, ketua Paguyuban Pedagang Pasar Wonokromo.