JAKARTA - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) terus menunjukkan kinerja yang solid di tengah pemulihan industri otomotif. Pada bulan Maret 2025, perusahaan ini berhasil menangani bongkar muat cargo kendaraan (CBU, bus/truk, alat berat, dan motor) hingga mencapai 368.123 unit. Angka ini mencatatkan peningkatan sebesar 11,13% atau 36.872 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Selain itu, jumlah kunjungan kapal ke dermaga-dermaga yang dikelola oleh IPCC juga mengalami kenaikan signifikan dengan total 791 call, meningkat 87 kunjungan atau 12,35% secara YoY.
Peningkatan Impor Kendaraan Listrik (BEV) Jadi Faktor Utama
Dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Mimbar Maritim pada Rabu (30/4/2025), Sekretaris Perusahaan IPCC, Endah Dwi Liesly, mengungkapkan bahwa capaian positif ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah impor kendaraan, terutama pada kendaraan berbasis Battery Electric Vehicle (BEV). Sebanyak 7.577 unit BEV diimpor, yang mayoritas berasal dari brand otomotif asal Tiongkok dan China seperti BYD, Vinfast, AION, dan berbagai merek lainnya. Hal ini menjadi indikasi bahwa pasar kendaraan listrik semakin mendapat perhatian di Indonesia.
Endah menambahkan bahwa tren ekspor otomotif juga mengalami peningkatan, sejalan dengan data penjualan mobil nasional yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Pada Maret 2025, penjualan mobil nasional tercatat mencapai 49.738 unit, melonjak signifikan sebesar 68,7% atau 112.038 unit dibandingkan Februari 2025.
"Pertumbuhan pasar otomotif domestik ini berbanding lurus dengan kinerja IPCC yang juga mencatatkan hasil yang cemerlang. Sebagai bagian dari ekosistem logistik di sektor kepelabuhanan yang dikelola oleh Pelindo, kami sangat bangga dengan pencapaian operasional kami yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar Endah.
Pertumbuhan Cargo Truk dan Bus Ramah Lingkungan
Salah satu jenis cargo yang mencatatkan pertumbuhan signifikan adalah truk dan bus. Hingga Maret 2025, IPCC telah menangani 50.794 unit truk dan bus, yang mencatatkan kenaikan sebesar 13,59% YoY. Kenaikan ini didorong oleh impor bus listrik yang ramah lingkungan yang didatangkan dari Tiongkok, serta truk-truk besar yang digunakan dalam sektor pertambangan dalam negeri. Pertumbuhan ini juga didorong oleh program hilirisasi mineral tambang yang semakin intensif di Indonesia.
Impor CBU dan Alat Berat Meningkat
Selain bus dan truk, jenis cargo lainnya yang mencatatkan pertumbuhan signifikan adalah kendaraan CBU. Hingga Maret 2025, IPCC telah menangani 218.862 unit CBU, meningkat 13,22% atau 25.559 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar dari peningkatan ini didorong oleh tren penggunaan BEV di Indonesia. Menurut data Gaikindo, produksi kendaraan CBU hingga Maret 2025 tercatat sebanyak 288.017 unit, yang menunjukkan bahwa permintaan akan kendaraan siap pakai di dalam negeri terus meningkat.
Di sisi lain, sektor alat berat juga menunjukkan kinerja positif, dengan peningkatan sebesar 19,08% YoY. Hingga Maret 2025, IPCC berhasil menangani 7.907 unit alat berat, yang menjadi indikator bahwa sektor industri konstruksi dan pertambangan terus berkembang.
Optimisme dan Inisiatif Strategis ke Depan
Setelah pencapaian yang positif di kuartal pertama 2025, Endah Dwi Liesly menyampaikan optimisme terhadap prospek perusahaan. IPCC berencana untuk terus melakukan kolaborasi dan transformasi digital guna mendukung kinerja operasional perusahaan. Dengan berbagai inisiatif strategis yang akan diimplementasikan di seluruh lini operasional, IPCC berharap dapat terus memberikan kontribusi yang lebih besar kepada pengguna jasa, investor, serta stakeholder lainnya.
"Setelah mencatatkan kinerja operasional yang baik di kuartal pertama tahun 2025, kami optimis dengan kolaborasi, transformasi, dan implementasi sistem digital yang kami jalankan, kinerja IPCC akan terus meningkat. Kami akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan pasar otomotif dan kebutuhan logistik, agar bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada semua pihak," tutup Endah.
Dengan berbagai pencapaian dan inisiatif strategis yang terus dilakukan, IPCC menunjukkan bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk terus berkembang dan menjadi pemain utama dalam ekosistem logistik kendaraan di Indonesia. Tren positif yang terlihat di sektor otomotif dan industri terkait semakin membuka peluang bagi IPCC untuk mencatatkan prestasi yang lebih gemilang pada tahun-tahun mendatang.