JAKARTA - Tren kecantikan selalu berubah seiring waktu, dengan preferensi konsumen yang terus berkembang. Apa yang populer saat ini mungkin tidak lagi diminati di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi merek kecantikan untuk memahami dan mengantisipasi tren yang akan datang agar tetap relevan dan dapat terhubung dengan konsumen. Dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Group, membagikan wawasan mengenai tren kecantikan yang diperkirakan akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan dalam acara "Future Beauty Talk 2025: Beyond Boundaries to a Sustainable & Wellbeing Driven Beauty Era".
Dr. Kilala Tilaar, yang aktif sebagai juri dalam berbagai event internasional seperti In-cosmetics dan Cosmoprof, serta anggota organisasi Intercolor, mengungkapkan tren kecantikan dan perawatan tubuh yang akan semakin populer, antara lain solid cosmetics, neurobeauty, hingga skinification. Berikut adalah rangkuman dari tren-tren kecantikan yang akan berkembang dalam waktu dekat.
Salah satu tren yang diprediksi akan mendominasi pasar kecantikan adalah solid cosmetics. Solid cosmetics, atau kosmetika padat, semakin mendapat perhatian berkat meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan isu lingkungan. Kosmetik padat merupakan alternatif ramah lingkungan untuk produk kecantikan berbasis air, yang sering kali dikemas dalam bentuk cair. "Ini bukan hanya tren sesaat, melainkan sesuatu yang akan terus berkembang. Ini berhubungan dengan tren sustainability yang sangat dianut oleh generasi muda dan Gen Alpha," ungkap Kilala Tilaar. Solid cosmetics menawarkan solusi bagi mereka yang peduli dengan lingkungan dan ingin mengurangi penggunaan plastik serta bahan-bahan kimia berbahaya.
Selanjutnya, neurobeauty muncul sebagai tren inovatif yang menggabungkan perawatan kulit, perawatan pribadi, dan ilmu saraf untuk meningkatkan kesejahteraan emosional serta kesehatan kulit. Tren ini, yang juga dikenal dengan istilah neuroscience cosmetics, mengedepankan penggunaan bahan-bahan yang dapat menstimulasi sistem saraf dan meningkatkan mood pengguna. "Neurobeauty mencoba menggabungkan skincare dengan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan efek positif pada kulit," jelas Kilala. Beberapa bahan populer yang digunakan dalam neurobeauty antara lain GABA (untuk membantu otot dan otak rileks), CBD (untuk mengurangi stres dan menyeimbangkan kulit), serta adaptogens seperti ashwagandha yang membantu kulit menangani stres.
Tren berikutnya adalah sensorial beauty, yang mengutamakan pengalaman sensori saat menggunakan produk kecantikan. Tren ini memfokuskan perhatian pada bagaimana perawatan kecantikan dapat menjadi ritual yang imersif dan menyenangkan bagi lima indra manusia. "Tren ini berfokus pada pengalaman yang menyeluruh, yang mengarah pada perasaan bahagia dan relaksasi ketika menggunakan produk perawatan," kata Kilala. Sensorial beauty bertujuan untuk mengubah rutinitas perawatan menjadi momen yang menyenangkan dan mengurangi stres yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan kulit, longevity beauty diperkirakan akan menggantikan konsep anti-aging. Longevity beauty bukan hanya sekedar menanggulangi tanda-tanda penuaan, melainkan menerima penuaan dengan cara yang sehat dan elegan. Kilala Tilaar menjelaskan bahwa longevity beauty mengajak orang untuk melihat penuaan sebagai bagian dari perjalanan hidup yang positif, bukan sesuatu yang perlu ditakuti atau ditanggulangi dengan keras. "Penuaan harus diterima dengan rasa syukur dan elegan, karena kecantikan sejati tidak hanya terletak pada penampilan, tetapi juga pada gaya hidup yang sehat," ujar Kilala.
Sementara itu, perawatan kulit untuk melindungi diri dari sinar matahari atau sun care diperkirakan akan semakin berkembang. Tren ini tidak hanya sekedar tentang produk pelindung matahari, tetapi juga produk dengan manfaat tambahan yang dapat menarik minat konsumen. "Produk perlindungan matahari tidak hanya menawarkan perlindungan dari UV, tetapi juga memiliki manfaat lain seperti formulasi inklusif dan bahan yang ramah lingkungan, yang tidak merusak terumbu karang," jelas Kilala.
Baby care juga diperkirakan akan menjadi tren yang semakin berkembang. Diprediksi bahwa pasar perawatan kulit bayi akan mengalami lonjakan signifikan, dengan proyeksi pertumbuhannya mencapai 217 miliar USD pada tahun 2030, terutama di Asia-Pasifik, Eropa, dan Amerika Utara. Kilala menambahkan bahwa tren ini didorong oleh urbanisasi, peningkatan pendapatan, serta generasi baru orang tua yang lebih sadar akan kesehatan, teknologi, dan lingkungan. "Brand-brand kecantikan terus berinovasi untuk memenuhi permintaan pasar akan produk bayi yang lebih aman, cerdas, dan ramah lingkungan," kata Kilala.
Terakhir, skinification menjadi tren besar yang diperkirakan akan semakin populer hingga 2027. Tren ini menekankan penggunaan bahan aktif skincare dalam produk kecantikan, seperti makeup dan perawatan rambut. "Produk multi-fungsi dengan bahan aktif skincare kini menjadi tren di seluruh dunia. Misalnya, makeup yang juga mengandung agen pelembap atau sun care dengan bahan seperti niacinamide," ujar Kilala. Beberapa bahan yang paling populer dalam produk berkonsep skinification ini termasuk niacinamide, hyaluronic acid, vitamin C, dan ceramides, yang dikenal karena manfaatnya yang baik untuk kulit.
Acara "Future Beauty Talk 2025: Beyond Boundaries to a Sustainable & Wellbeing Driven Beauty Era", yang diinisiasi oleh PT Cedefindo, anak perusahaan Martha Tilaar Group, bertujuan untuk memberikan inspirasi bagi para beautypreneur agar tetap mengikuti tren global dan dapat berinovasi untuk menciptakan produk yang lebih relevan dan ramah lingkungan. "Kami berharap acara ini dapat membantu industri kecantikan di Indonesia untuk tetap beradaptasi dengan perubahan tren dan menciptakan produk yang mendukung keberlanjutan serta kesejahteraan konsumen," tutup Kilala Tilaar.
Dengan tren-tren kecantikan yang terus berkembang, konsumen dan industri kecantikan harus terus memperbarui pengetahuan dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Oleh karena itu, menjaga keberlanjutan dan kesehatan kulit dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan menjadi langkah penting menuju masa depan kecantikan yang lebih berkelanjutan.