Penerbangan

Maskapai Internasional Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv Usai Serangan Rudal ke Bandara Ben Gurion

Maskapai Internasional Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv Usai Serangan Rudal ke Bandara Ben Gurion
Maskapai Internasional Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv Usai Serangan Rudal ke Bandara Ben Gurion

JAKARTA - Sejumlah maskapai internasional terpaksa membatalkan penerbangan mereka menuju Tel Aviv, Israel, setelah serangan rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi dari Yaman menghantam Bandara Internasional Ben Gurion pada Ahad, 4 Mei 2025. Serangan ini menyebabkan gangguan signifikan terhadap penerbangan internasional, dengan beberapa maskapai utama, seperti Lufthansa, Air France, Delta Air Lines, dan Wizz Air, menghentikan sementara operasional penerbangan mereka ke Tel Aviv. Hingga sore hari pada tanggal yang sama, hanya beberapa maskapai asing yang masih beroperasi dengan jadwal terbatas.

Menurut laporan dari Times of Israel, penundaan dan pembatalan penerbangan ini menggambarkan dampak besar dari insiden tersebut terhadap industri penerbangan internasional. Di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah tersebut, keputusan untuk menghentikan layanan penerbangan menunjukkan kekhawatiran yang mendalam terhadap keselamatan penumpang dan kru pesawat.

Lufthansa Group Tunda Penerbangan hingga 6 Mei

Grup Lufthansa, yang mencakup sejumlah maskapai besar Eropa seperti SWISS, Austrian Airlines, dan Brussels Airlines, menjadi salah satu yang pertama mengumumkan penundaan penerbangan mereka ke Tel Aviv. Penerbangan yang sebelumnya dijadwalkan berangkat dari kota-kota besar Eropa seperti Frankfurt, Wina, Zurich, dan Munich terpaksa ditunda hingga 6 Mei 2025.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Ahad, Lufthansa menyampaikan, "Karena situasi terkini, Grup Lufthansa memutuskan menunda penerbangan dari dan ke Tel Aviv hingga 6 Mei." Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan situasi keamanan yang memburuk di wilayah tersebut, serta dampak dari serangan rudal yang merusak infrastruktur Bandara Ben Gurion.

Air France, Wizz Air, dan Maskapai Lainnya Juga Menangguhkan Penerbangan

Maskapai internasional lain, seperti Air France, Wizz Air, dan ITA Airways, juga mengumumkan pembatalan penerbangan ke Tel Aviv hingga beberapa hari mendatang. Wizz Air, maskapai berbiaya rendah asal Eropa, mengumumkan pembatalan semua penerbangan menuju Israel hingga Selasa pagi, 6 Mei. Dalam pernyataan resminya, Wizz Air mengungkapkan bahwa mereka akan terus memantau situasi untuk menentukan langkah selanjutnya.

Air France, maskapai nasional Prancis, mengikuti langkah serupa dengan membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv pada Ahad, 4 Mei. Sementara itu, maskapai Spanyol Air Europa juga mengonfirmasi penundaan penerbangan mereka dari Madrid ke Tel Aviv, dengan alasan yang sama, yaitu “masalah keamanan.”

Maskapai Lain Ikut Menunda atau Membatalkan Penerbangan

Beberapa maskapai lainnya yang juga terpengaruh oleh serangan tersebut termasuk TUS Airways, yang menunda penerbangan mereka hingga 5 Mei, dan Air India, yang membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv hingga 6 Mei. British Airways pun mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasional penerbangan ke Tel Aviv hingga 7 Mei, dengan mempertimbangkan faktor-faktor keamanan yang semakin tidak menentu.

ITA Airways, maskapai Italia, menyatakan bahwa mereka juga menunda penerbangan dari Roma ke Tel Aviv hingga 7 Mei, "berdasarkan situasi terkini." Ryanair, maskapai berbiaya rendah asal Irlandia, turut memberitahukan kepada calon penumpangnya bahwa mereka “terpaksa membatalkan penerbangan dari dan ke Tel Aviv karena adanya pembatasan operasional di pusat kontrol kami.”

United Airlines Tunda Penerbangan Hingga 8 Mei

Tidak ketinggalan, maskapai asal Amerika Serikat, United Airlines, turut mengumumkan penundaan penerbangan mereka. United Airlines menunda layanan penerbangan dua kali sehari antara New York dan Tel Aviv hingga 8 Mei 2025. Perusahaan ini menegaskan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan membuat keputusan selanjutnya berdasarkan prioritas utama, yaitu keamanan penumpang dan staf. Dalam keterangannya, United Airlines menyatakan, "Kami akan membuat keputusan melanjutkan pelayanan dengan fokus kepada keamanan penumpang dan staf."

Keamanan Bandara Ben Gurion dan Situasi di Israel

Serangan rudal yang menghantam Bandara Ben Gurion merupakan eskalasi terbaru dalam ketegangan yang telah berlangsung lama antara kelompok Houthi di Yaman dan Israel. Rudal tersebut menghancurkan beberapa bagian dari infrastruktur bandara, yang merupakan salah satu gerbang utama bagi penerbangan internasional menuju Israel. Insiden ini terjadi di tengah situasi geopolitik yang semakin memanas di wilayah tersebut, yang juga memengaruhi keamanan penerbangan internasional.

Bandara Ben Gurion, yang biasanya menjadi salah satu bandara yang paling sibuk dan aman di kawasan Timur Tengah, kini harus berhadapan dengan tantangan besar dalam menjaga keselamatan penerbangan internasional. Pemerintah Israel bersama dengan otoritas penerbangan setempat terus berupaya untuk menilai kerusakan yang terjadi dan memastikan bandara dapat kembali beroperasi secara normal dalam waktu secepatnya. Namun, dengan adanya ancaman serangan lebih lanjut, banyak maskapai yang memutuskan untuk berhati-hati dan menangguhkan penerbangan mereka.

Dampak Pembatalan Penerbangan terhadap Penumpang dan Industri Penerbangan

Pembatalan dan penundaan penerbangan ini tidak hanya berdampak pada maskapai, tetapi juga pada ribuan penumpang yang telah merencanakan perjalanan mereka ke Tel Aviv. Para penumpang yang terdampak diperkirakan akan mengalami ketidaknyamanan yang signifikan, terutama bagi mereka yang memiliki jadwal perjalanan penting. Beberapa maskapai, seperti Lufthansa dan United Airlines, memberikan informasi kepada penumpang tentang opsi pengembalian dana atau penjadwalan ulang penerbangan mereka.

Bagi industri penerbangan global, insiden ini merupakan pengingat tentang kerentanannya terhadap ketegangan politik dan ancaman keamanan yang dapat mempengaruhi operasional penerbangan internasional. Maskapai-maskapai besar kini semakin fokus untuk memperkuat kebijakan keselamatan dan memastikan bahwa mereka dapat memberikan layanan terbaik kepada penumpang meskipun dihadapkan pada tantangan keamanan yang terus berkembang.

Serangan rudal yang menghantam Bandara Ben Gurion pada 4 Mei 2025 memaksa sejumlah maskapai internasional membatalkan atau menunda penerbangan mereka ke Tel Aviv hingga beberapa hari ke depan. Maskapai Eropa seperti Lufthansa, Air France, dan Wizz Air, bersama dengan maskapai lain seperti United Airlines dan ITA Airways, mengumumkan penundaan operasional penerbangan mereka dengan alasan keselamatan dan keamanan penumpang. Insiden ini menyoroti kerentanan industri penerbangan terhadap ketegangan politik dan ancaman militer di kawasan Timur Tengah. Keamanan Bandara Ben Gurion dan upaya pemulihan operasional akan terus menjadi perhatian utama, sementara maskapai-maskapai besar bekerja untuk meminimalkan dampak kepada penumpang dan mematuhi prosedur keselamatan yang ketat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index