Mentan Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Ekspor

Kamis, 02 Oktober 2025 | 14:35:53 WIB
Mentan Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan Ekspor

JAKARTA - Kalimantan Utara (Kaltara) kini tengah dibidik sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pintu ekspor strategis ke negara tetangga, Malaysia. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa wilayah perbatasan yang dulu identik dengan aktivitas selundupan pangan kini diubah menjadi basis produksi komoditas strategis.

“Dulu perbatasan identik dengan selundupan pangan. Sekarang kita ubah paradigma, bukan lagi menjaga selundupan, tetapi menanam sendiri komoditas strategis yang dibutuhkan. Inilah pertahanan pangan sekaligus peluang ekspor terbaik bagi Indonesia,” ujar Mentan, dalam keterangan di Jakarta

Pernyataan ini disampaikan saat kunjungan kerja Mentan ke Tarakan, Kaltara, di mana ia meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta membuka Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kaltara 2025.

Strategi Pertanian Perbatasan

Menurut Amran, posisi geografis Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia merupakan bonus strategis yang harus dimanfaatkan. Wilayah ini tidak hanya untuk menjaga ketahanan pangan nasional, tetapi juga sebagai peluang meningkatkan nilai tambah ekonomi petani melalui ekspor komoditas unggulan.

Beberapa komoditas potensial yang diidentifikasi Mentan untuk dikembangkan di Kaltara antara lain:

Jagung

Kakao

Kelapa

Kopi

Komoditas ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus membuka peluang ekspor ke Malaysia dan pasar internasional.

Dukungan Anggaran dan Pembiayaan

Mentan menekankan bahwa pemerintah pusat memberikan dukungan penuh untuk pengembangan pertanian perbatasan. Tahun ini, pemerintah menyiapkan:

Rp9,95 triliun untuk perluasan lahan tanam hingga 880 ribu hektare di seluruh Indonesia

Rp89 triliun pembiayaan perbankan

Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian lebih dari Rp100 triliun

“Tahun depan, anggaran pertanian reguler mencapai Rp40 triliun, terbesar dalam sejarah. Ini bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada sektor pertanian,” tegas Amran.

Dengan dukungan ini, Mentan optimistis bahwa program strategis pemerintah akan mempercepat capaian swasembada pangan nasional.

Target Swasembada Pangan

Amran juga menekankan bahwa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan dalam waktu singkat. Ia menegaskan, pemerintah telah menargetkan capaian bertahap:

Awal: 4 tahun

Tahap berikutnya: 3 tahun

Tahap terakhir: 1 tahun

“Insya Allah kalau tidak ada aral melintang, tiga bulan ke depan kita bisa umumkan bahwa Indonesia swasembada dalam waktu yang sangat singkat,” harap Mentan.

Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menyiapkan pasokan komoditas unggulan untuk ekspor.

Dukungan Pemerintah Daerah

Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menyambut baik perhatian pemerintah pusat terhadap pertanian di wilayahnya. Ia menilai dukungan Mentan Amran akan mempercepat terwujudnya Kaltara sebagai pusat pangan nasional sekaligus basis ekspor komoditas unggulan.

“Semoga petani semakin berjaya dan sejahtera dalam mewujudkan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pusat komoditas ekspor,” kata Zainal.

Transformasi Perbatasan dari Risiko Menjadi Peluang

Langkah strategis ini menandai perubahan paradigma penting: dari wilayah perbatasan yang dulunya rawan selundupan menjadi basis produksi pangan yang terintegrasi dengan perdagangan internasional. Mentan menegaskan bahwa produksi komoditas strategis di perbatasan adalah bentuk nyata pertahanan pangan sekaligus membuka jalur ekspor yang menguntungkan bagi Indonesia.

Dengan posisi strategis dan dukungan pemerintah pusat, Kaltara diproyeksikan menjadi lumbung pangan yang mampu menopang kebutuhan nasional sekaligus menjadi pintu ekspor komoditas unggulan ke Malaysia dan pasar global.

Terkini