PNM Kukuhkan Posisi Global lewat Inovasi Keuangan Syariah

Senin, 06 Oktober 2025 | 12:03:26 WIB
PNM Kukuhkan Posisi Global lewat Inovasi Keuangan Syariah

JAKARTA - Kesuksesan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah kembali mendapatkan pengakuan dunia. Lembaga pembiayaan milik negara ini resmi menyabet penghargaan bergengsi “Best Microfinance Sukuk” dalam ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 Agustus 2025.

Capaian ini bukan sekadar deretan prestasi tambahan bagi PNM, melainkan bukti nyata atas komitmen perusahaan dalam menghadirkan inovasi finansial berbasis syariah yang berdampak langsung pada pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan prasejahtera di pelosok negeri.

Konsistensi dan Reputasi di Kancah Internasional

PNM bukan kali pertama mengukir prestasi di tingkat global. Sebelumnya, lembaga ini juga menerima penghargaan serupa dari The Asset pada 2022 dan 2024. Raihan beruntun tersebut menegaskan bahwa keberhasilan PNM bukan sekadar kebetulan, tetapi hasil dari strategi jangka panjang dan dedikasi dalam memperluas akses keuangan yang inklusif.

Melalui penghargaan “Best Microfinance Sukuk”, PNM semakin diakui sebagai pelaku utama dalam mengembangkan pembiayaan mikro berbasis syariah. Model pembiayaan yang ditawarkan tidak hanya membantu pelaku usaha kecil, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan, keadilan, dan keberkahan yang menjadi esensi sistem keuangan Islam.

Hingga Agustus 2025, PNM telah menyalurkan layanan kepada 22,5 juta nasabah, di mana 74 persen di antaranya merupakan portofolio pembiayaan syariah. Angka ini menunjukkan dominasi model keuangan berbasis syariah yang diadopsi perusahaan, sekaligus menguatkan kontribusi nyata PNM dalam mendukung pertumbuhan ekonomi umat dan pemberdayaan perempuan di sektor usaha mikro.

Jaringan Luas untuk Menjangkau Akar Rumput

Sebagai lembaga yang mengusung misi pemberdayaan ekonomi masyarakat, PNM kini memiliki 4.656 jaringan layanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan tersebut terdiri atas 58 kantor cabang, 3.977 unit Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), serta 621 unit ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).

Jangkauan yang luas ini meliputi 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan, menjadikan PNM sebagai salah satu lembaga pembiayaan dengan akses paling merata di Indonesia. Melalui sistem ini, masyarakat di daerah terpencil pun dapat memperoleh modal usaha dan pendampingan tanpa harus bergantung pada lembaga keuangan konvensional.

Model pembiayaan yang dijalankan PNM juga dilengkapi dengan program pendampingan intensif. Pendamping lapangan membantu nasabah dalam mengelola keuangan, mengembangkan strategi bisnis, hingga meningkatkan literasi finansial. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Apresiasi atas Inovasi dan Dampak Sosial

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas penghargaan yang diterima. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan PNM serta bentuk pengakuan atas kontribusi nyata perusahaan dalam membangun perekonomian inklusif.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada The Asset atas penghargaan yang diberikan. Melalui pencapaian ini, kami berharap PNM dapat terus meningkatkan peran dalam memberdayakan perempuan prasejahtera untuk naik kelas,” ujar Arief.

Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa penghargaan ini memperkuat motivasi PNM untuk memperluas jangkauan layanan, terutama bagi perempuan yang selama ini kurang terlayani oleh sistem keuangan formal. Ia menekankan bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya soal kemandirian finansial, melainkan juga tentang peningkatan kualitas hidup keluarga dan komunitas.

Pelopor Orange Bonds dan Sukuk Berkelanjutan

Selain keberhasilannya di bidang microfinance syariah, PNM juga mencatatkan sejarah penting dalam dunia keuangan berkelanjutan. Perusahaan ini menjadi penerbit orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia.

Lebih istimewa lagi, PNM juga tercatat sebagai penerbit orange sukuk pertama di Indonesia dan di dunia. Terobosan ini memperlihatkan bahwa PNM tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kini menjadi standar global.

Melalui penerbitan sukuk dan obligasi tematik tersebut, PNM ingin memastikan bahwa setiap pembiayaan yang disalurkan memiliki dampak sosial yang terukur, terutama dalam meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan ekonomi.

“PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” tambah Arief.

Mendukung Kesetaraan Gender dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

PNM memandang penghargaan ini bukan sebagai akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Ke depan, PNM berkomitmen untuk memperkuat program pembiayaan syariah serta memperluas jangkauan pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia.

Melalui inisiatif yang terarah, PNM bertekad menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 5, yaitu mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.

PNM percaya bahwa perempuan memiliki peran penting sebagai motor penggerak ekonomi keluarga dan masyarakat. Dengan memberikan akses modal dan pelatihan, perempuan dapat bertransformasi dari penerima manfaat menjadi pencipta nilai ekonomi baru.

Komitmen terhadap Keuangan Inklusif dan Syariah

Hingga kini, model pembiayaan PNM yang berbasis syariah telah terbukti mampu menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih berkeadilan. Dengan menghindari praktik riba dan mengedepankan prinsip bagi hasil, sistem ini dinilai lebih ramah terhadap pelaku usaha kecil yang kerap terpinggirkan dari akses pembiayaan konvensional.

PNM terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai daerah. Dukungan digitalisasi juga menjadi salah satu fokus utama agar layanan permodalan dapat diakses dengan lebih cepat, mudah, dan efisien.

Selain itu, PNM senantiasa memperkuat kemitraan dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional untuk memperluas dampak sosial dan ekonomi dari program-program pemberdayaan yang dijalankan.

Meneguhkan Peran Sebagai Agen Pemberdayaan Nasional

Melalui serangkaian pencapaian dan inovasi tersebut, PNM semakin menegaskan posisinya sebagai agen pemberdayaan nasional yang berkomitmen membantu jutaan keluarga Indonesia keluar dari jerat kemiskinan.

Dengan pendekatan humanis dan berkelanjutan, PNM tidak hanya menyalurkan dana, tetapi juga menumbuhkan harapan dan kemandirian. Ke depan, perusahaan ini bertekad menjaga momentum positif agar semakin banyak masyarakat prasejahtera yang dapat menikmati manfaat keuangan syariah dan dukungan usaha produktif.

“Penghargaan ini akan menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memberikan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas dan berkelanjutan,” tutup Arief dengan optimisme.

Terkini