Harga TBS Kelapa Sawit Petani Riau Alami Penurunan Tipis Oktober 2025

Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:30:58 WIB
Harga TBS Kelapa Sawit Petani Riau Alami Penurunan Tipis Oktober 2025

JAKARTA - Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau kembali merilis harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit kemitraan swadaya untuk periode 8–14 Oktober 2025. Informasi ini menjadi acuan bagi petani dalam menentukan strategi panen dan penjualan selama minggu ini.

Menurut Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Dr Defris Hatmaja, terdapat penurunan harga tertinggi pada kelompok umur 9 tahun. Harga turun sebesar Rp1,26 per kilogram, atau sekitar 0,03% dibandingkan harga minggu sebelumnya.

Dengan penyesuaian ini, harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan menjadi Rp3.656,20 per kilogram. Harga cangkang kelapa sawit juga mengalami perubahan kecil menjadi Rp23,06 per kilogram.

Dampak Penurunan Harga TBS bagi Petani

Penurunan harga, meski relatif tipis, tetap berdampak pada pendapatan harian petani kelapa sawit. Kelompok umur 9 tahun, yang biasanya menghasilkan kualitas dan berat buah yang optimal, kini harus menyesuaikan dengan harga baru di pasar.

Dr Defris menekankan bahwa harga TBS dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk permintaan industri pengolahan, pasokan buah di tingkat lokal, serta tren harga minyak sawit global. Fluktuasi harga ini menjadi tantangan bagi petani dalam mengatur jadwal panen dan distribusi TBS.

Penurunan harga TBS juga mendorong petani untuk lebih selektif dalam memilih waktu panen. Mengingat biaya operasional tetap sama, petani diharapkan bisa menyesuaikan panen agar tetap efisien tanpa menurunkan kualitas buah.

Strategi Mitigasi bagi Petani Kelapa Sawit

Petani disarankan memanfaatkan kemitraan swadaya untuk memperoleh harga jual yang lebih stabil. Dengan adanya sistem kemitraan, petani memiliki jalur distribusi dan dukungan teknis dari pabrik pengolahan, sehingga risiko kerugian akibat penurunan harga dapat diminimalkan.

Selain itu, pemantauan harga mingguan melalui Disbun Riau menjadi langkah penting. Informasi harga terbaru membantu petani merencanakan pengiriman TBS ke pabrik pengolahan atau pasar lokal secara lebih strategis.

Dr Defris juga menyarankan agar petani memaksimalkan kualitas buah dengan menjaga kebersihan perkebunan dan melakukan pemupukan tepat waktu. Buah yang berkualitas tinggi tetap memiliki daya tawar lebih baik, meski harga pasar sedikit menurun.

Prospek Harga TBS ke Depan

Secara umum, penurunan harga minggu ini tergolong tipis dan diprediksi tidak akan menimbulkan tekanan signifikan bagi pendapatan petani. Namun, tren harga TBS tetap perlu diawasi, khususnya menjelang periode panen besar.

Faktor global, seperti fluktuasi harga minyak sawit di pasar internasional dan permintaan dari industri biodiesel, juga dapat memengaruhi harga TBS. Oleh karena itu, kombinasi strategi lokal dan pemantauan pasar global menjadi kunci keberhasilan petani.

Dengan memahami dinamika harga, petani kelapa sawit di Riau dapat merencanakan produksi lebih matang. Meskipun harga TBS mengalami penurunan tipis, kualitas buah dan efisiensi panen tetap menjadi penentu utama keuntungan petani.

Selain itu, kerjasama dengan koperasi atau pabrik pengolahan dapat memberikan jaminan penyerapan TBS yang lebih stabil. Pendekatan ini penting agar petani tetap memperoleh harga wajar dan mengurangi risiko kerugian akibat volatilitas pasar.

Meskipun perubahan harga TBS minggu ini hanya minor, perhatian terhadap tren mingguan dan strategi mitigasi tetap menjadi langkah penting. Petani yang memanfaatkan informasi dengan cermat berpeluang mempertahankan pendapatan dan menjaga keberlanjutan usaha kelapa sawit mereka.

Dengan demikian, meski harga TBS periode 8–14 Oktober 2025 turun tipis, langkah strategis dan pemahaman pasar akan membantu petani Riau menghadapi fluktuasi harga dengan lebih percaya diri.

Terkini