Penjualan Emas BSI Melonjak Tajam, Tembus 357 Persen dalam Setahun Didukung Tren Harga dan Inovasi Layanan

Rabu, 16 April 2025 | 09:17:37 WIB
Penjualan Emas BSI Melonjak Tajam, Tembus 357 Persen dalam Setahun Didukung Tren Harga dan Inovasi Layanan

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat lonjakan signifikan dalam penjualan emas sepanjang satu tahun terakhir. Berdasarkan data per 31 Maret 2025, penjualan emas BSI tumbuh sebesar 357 persen secara tahunan (year on year/yoy). Jika pada Maret 2024 jumlah penjualan emas BSI tercatat sebesar 48,92 kilogram (kg), maka pada periode yang sama tahun ini, angka tersebut melonjak drastis menjadi 223,76 kg. Peningkatan ini mencerminkan antusiasme masyarakat yang semakin tinggi terhadap produk investasi syariah, khususnya emas, serta mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap layanan dan produk keuangan berbasis syariah milik BSI. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama BSI, Bob T Ananta, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari strategi yang matang serta kesiapan produk dan infrastruktur BSI dalam menjawab kebutuhan nasabah terhadap produk investasi yang aman dan bernilai tinggi. “Terjadi peningkatan dalam penjualan emas BSI selama setahun terakhir. Kami optimistis dengan potensi bisnis emas ke depan bagi pertumbuhan BSI,” ujarnya.

Pertumbuhan signifikan dalam penjualan emas BSI tidak lepas dari meningkatnya minat masyarakat terhadap logam mulia sebagai bentuk lindung nilai (hedging) terhadap ketidakpastian ekonomi global serta tren harga emas yang terus meningkat. Pendorong utama lonjakan ini adalah diluncurkannya bank emas nasional oleh Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto, pada 26 Februari 2025 lalu. Peluncuran tersebut langsung memberikan dampak besar terhadap permintaan emas, khususnya di platform BSI. Hanya dalam waktu dua hari setelah peluncuran, tepatnya pada 28 Februari 2025, penjualan emas BSI atau BSI Gold mencatat angka penjualan sebesar 97,785 kg, atau naik sekitar 125,97 kg dibandingkan penjualan reguler sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa peluncuran bank emas menjadi momentum penting yang membuka mata masyarakat akan peluang investasi emas melalui lembaga keuangan resmi berbasis syariah.

Lonjakan ini juga didukung oleh proyeksi harga emas di pasar global yang cenderung naik. Menurut analisis dari lembaga keuangan terkemuka Goldman Sachs, harga emas diperkirakan akan mencapai kisaran USD 3.200 per troy ounce dalam jangka menengah, dan bahkan berpotensi menyentuh angka USD 4.500 per troy ounce pada penghujung tahun 2025. Prediksi ini tentu memberikan sentimen positif terhadap pasar emas nasional dan mendorong masyarakat untuk mulai atau menambah investasi mereka dalam bentuk logam mulia. Di tengah ketidakpastian global, emas tetap menjadi aset lindung nilai yang paling stabil, terutama bagi investor yang menghindari risiko volatilitas di pasar saham atau obligasi.

Seiring dengan meningkatnya penjualan fisik emas, saldo emas digital di platform BSI juga mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi. Berdasarkan data per 31 Maret 2025, saldo emas digital BSI naik sebesar 118 persen secara yoy, atau meningkat 335,97 kg dibandingkan periode sebelumnya. Secara total, saldo emas digital yang tercatat di BSI mencapai 621 kg. Dari sisi nilai, saldo emas digital tersebut mengalami lonjakan sebesar 238 persen secara tahunan, menunjukkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap investasi emas berbasis digital. “Pertumbuhan saldo emas digital BSI itu kenaikannya sebesar Rp793 miliar,” kata Bob T Ananta, menggambarkan betapa besar lonjakan minat masyarakat terhadap instrumen investasi emas yang lebih fleksibel dan mudah diakses.

BSI juga telah menyediakan berbagai produk turunan emas yang mempermudah nasabah dalam melakukan investasi sesuai kemampuan finansial masing-masing. Salah satunya adalah layanan BSI Cicil Emas, yang merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan emas dalam bentuk Logam Mulia dan BSI Gold. Layanan ini memungkinkan nasabah membeli emas dengan harga yang telah disepakati di awal akad dan mencicilnya dengan angsuran tetap. Program ini dirancang untuk memberikan kemudahan akses terhadap emas sebagai aset investasi bagi kalangan menengah yang belum mampu membeli emas secara tunai dalam jumlah besar. Tenor cicilan yang ditawarkan juga fleksibel, mulai dari 1 hingga 5 tahun, dengan jaminan keamanan karena emas fisik akan disimpan dan diasuransikan selama masa pembiayaan.

Selain itu, BSI juga menghadirkan layanan BSI Gadai Emas, sebuah fasilitas pembiayaan yang memungkinkan nasabah mengagunkan emas mereka untuk mendapatkan dana tunai secara cepat dan mudah. Layanan ini sangat membantu nasabah dalam situasi darurat atau kebutuhan mendesak, dengan tetap memberikan rasa aman karena emas dijadikan jaminan, bukan dijual. Kombinasi antara BSI Cicil Emas, BSI Gadai Emas, dan layanan BSI Emas Digital memperkuat ekosistem produk logam mulia yang dimiliki BSI dan menjadikannya sebagai salah satu bank syariah dengan lini bisnis emas paling komprehensif di Indonesia.

Transformasi digital yang dijalankan BSI juga memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan penjualan emas. Dengan integrasi layanan ke dalam aplikasi digital, nasabah kini dapat membeli, menyimpan, mencicil, hingga menggadaikan emas secara online tanpa perlu datang ke kantor cabang. Kemudahan ini menjadi keunggulan kompetitif BSI di tengah masyarakat urban yang semakin melek teknologi dan menuntut layanan keuangan yang cepat, efisien, dan aman.

Ke depan, BSI optimistis penjualan emas akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan meningkatnya literasi keuangan masyarakat terhadap produk investasi syariah dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap penguatan ekosistem keuangan berbasis logam mulia. Dengan mengusung prinsip syariah yang transparan dan adil, BSI ingin terus menjadi pilihan utama masyarakat dalam berinvestasi emas secara aman dan terpercaya.

Dengan pencapaian penjualan emas yang melonjak 357 persen dalam satu tahun, saldo emas digital yang tumbuh ratusan persen, serta proyeksi harga emas yang semakin cerah, BSI tidak hanya menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan lini bisnis emas, tetapi juga berperan aktif dalam mendorong inklusi keuangan syariah di Indonesia. Kombinasi antara inovasi produk, dukungan teknologi, dan kepercayaan masyarakat menjadi fondasi kuat bagi BSI dalam memperkuat posisi sebagai bank syariah terbesar di Tanah Air.

Terkini